Rusia Sambut Positif Keinginan Indonesia Jadi Anggota BRICS, Begini Proses Pendaftarannya
Dubes Rusia untuk Indonesia mengatakan sejumlah negara telah menunjukkan minat untuk bergabung sebagai mitra dalam BRICS.
Rusia menyambut positif niat Indonesia untuk menjadi anggota BRICS. Pernyataan ini disampaikan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergey Tolchenov. Menurut Tolchenov, langkah ini sangat signifikan.
"Keinginan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS adalah langkah yang penting. Saya sangat gembira Indonesia akan menjadi bagian dari kelompok ini. Saya berharap hal ini juga dapat memperkuat hubungan bilateral kita," ungkapnya dalam konferensi pers bersama wartawan di kediamannya di Jakarta Selatan, Senin (28/10).
"Saya yakin ada banyak hal penting yang bisa kita lakukan secara bilateral. Namun, BRICS juga akan menjadi platform alternatif untuk membahas isu-isu multilateral terkait politik, ekonomi, pertukaran budaya, dan sosial-ekonomi," sambungnya.
Ia juga mengungkapkan, terdapat 13 negara yang telah menyatakan minat untuk menjadi mitra BRICS. Seperti yang disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin, akan ada proses untuk membangun hubungan antara BRICS dan negara-negara mitra tersebut.
Dalam skenario ini, negara-negara mitra akan mengirimkan surat resmi untuk mengajukan kemitraan dengan BRICS. Selanjutnya, BRICS akan mengundang mereka untuk berpartisipasi dalam semua kegiatan besar yang diselenggarakan oleh BRICS.
"Kita semua menyadari bahwa Indonesia termasuk dalam daftar tersebut dan kami sangat senang bahwa presiden baru Indonesia, Prabowo Subianto, mengambil keputusan ini," jelas Tolchenov.
"Sejak awal, kami percaya bahwa Indonesia adalah negara yang kuat, besar, dan penting. Kami yakin Indonesia mampu menjalin kontak serta hubungan dengan BRICS dan menjadi mitranya."
Dubes Tolchenov juga menyatakan selama pertemuan puncak di Kazan, berbagai topik telah dibahas, yang semuanya tercantum dalam Deklarasi Kazan.
“Deklarasi tersebut mencakup banyak kerjasama di berbagai bidang. Tentu saja, tidak hanya dalam politik, tetapi juga investasi ekonomi, perdagangan, serta cara menetapkan pembayaran dan penyelesaian keuangan antara negara-negara anggota BRICS,” tutup Tolchenov.