Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Selepas Kudeta Muncul Lonjakan Penyelundupan Narkoba & Hewan Langka di Asia Tenggara

Selepas Kudeta Muncul Lonjakan Penyelundupan Narkoba & Hewan Langka di Asia Tenggara Protes kudeta militer di Myanmar. ©2021 REUTERS

Merdeka.com - Aktivitas penyelundupan semakin marak di negara bagian Mizoram, India, setelah kudeta militer di Myanmar. Mizoram merupakan daerah perbatasan India dan Myanmar.

Sejumlah pejabat mengungkapkan kepada Press Trust of India (PTI) pada Minggu, negara bagian di India timur laut itu mencatat lonjakan penyitaan narkoba dan hewan-hewan langka.

Heroin yang berhasil ditemukan aparat penegak hukum naik dari 20,36 kilogram pada 2020 menjadi 34,52 kilogram pada 2021. Antara Januari dan Mei 2022, 19,81 kilogram heroin disita dan 374 orang ditangkap atas dugaan kepemilikan narkoba.

Seorang pejabat dari Departemen Bea Cukai dan Narkotika mengungkapkan kepada PTI, jumlah narkoba dan barang selundupan lainnya seperti hewan langka atau hewan liar eksotik, rokok Burma, dan pinang kering "melonjak drastis sejak militer merebut kekuasaan di negara tetangga pada Februari tahun lalu."

Pejabat yang meminta namanya dirahasiakan itu menambahkan, beberapa warga negara Myanmar yang ditangkap itu merupakan pemain baru dalam tindakan kejahatan ini, yang dilakukan karena terpaksa.

"Banyak orang Myanmar menjadi pengangguran dan tidak memiliki sumber pendapatan yang stabil karena krisis politik terbaru di sana. Banyak dari mereka terpikat melakukan aktivitas penyelundupan," jelas pejabat tersebut, dikutip dari laman South China Morning Post, Senin (19/9).

Pada April lalu, badan konservasi global WWF mengatakan perdagangan hewan liar secara daring naik 74 persen dari tahun lalu. Hewan yang dijual ini termasuk musang dan trenggiling. Laporan WWF juga mengindikasikan larangan transaksi perdagangan hewan itu menurun sejak kudeta militer 2021.

Menurut pejabat senior dari Kantor PBB bidang Narkoba dan Kriminal (UNODC) yang dikutip Reuters dalam laporannya pada Februari lalu, instabilitas politik juga mendorong lonjakan produksi narkotika di dalam Myanmar dan penyelundupan obat terlarang tersebut ke Asia Tenggara.

Pada Januari lalu, 4,400 kilogram sabu-sabu dan sedikitnya 90 juta tablet metamfetamin disita oleh pihak berwenang di Laos, Thailand, dan Myanmar. Sebagian besar obat terlarang itu diproduksi di daerah pinggiran di negara bagian Shan, Myanmar.

Perwakilan regional UNODC di Asia Tenggara, Jeremy Douglas mengatakan kepada Reuters, produksi sabu-sabu yang memang telah marak di Myanmar utara mengalami lonjakan tahun lalu.

"Dan tidak ada tanda bakal melambat," ujarnya.

"Narkoba dan konflik masih tidak terpisahkan di Myanmar, saling mendukung satu sama lain," jelas Douglas.

"Kekacauan dan instabilitas menguntungkan para penyelundup," pungkasnya.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Nasib Enam Warga Jatim Korban Perdagangan Orang usai Disiksa di Myanmar, Siap Pulang ke Indonesia
Nasib Enam Warga Jatim Korban Perdagangan Orang usai Disiksa di Myanmar, Siap Pulang ke Indonesia

Video mereka minta tolong yang viral di medsos berbuah manis

Baca Selengkapnya
Apa Itu Rohingya dan Penyebab Konfliknya, Perlu Diketahui
Apa Itu Rohingya dan Penyebab Konfliknya, Perlu Diketahui

Konflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Nelayan Aceh dan Basarnas Selamatkan Puluhan Pengungsi Rohingya Nyaris Tenggelam Setelah Kapal Terbalik Akibat Cuaca Buruk di Meulaboh
FOTO: Nelayan Aceh dan Basarnas Selamatkan Puluhan Pengungsi Rohingya Nyaris Tenggelam Setelah Kapal Terbalik Akibat Cuaca Buruk di Meulaboh

Nelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.

Baca Selengkapnya
18 September 1988: Pemberontakan 8888 di Myanmar Berakhir Setelah Kudeta Militer Berdarah
18 September 1988: Pemberontakan 8888 di Myanmar Berakhir Setelah Kudeta Militer Berdarah

Berakhirnya pemberontakan 8888 bukan hanya tragedi kemanusiaan, tetapi juga meninggalkan jejak kelam dalam sejarah Myanmar.

Baca Selengkapnya
Belasan Warga Sukabumi jadi Korban TPPO di Myanmar, Diimingi Gaji Rp35 Juta/Bulan
Belasan Warga Sukabumi jadi Korban TPPO di Myanmar, Diimingi Gaji Rp35 Juta/Bulan

11 warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar

Baca Selengkapnya
Cerita Jenderal Polisi Ditunjuk Jadi Dubes Myanmar, Tangani Langsung Konflik Rohingya
Cerita Jenderal Polisi Ditunjuk Jadi Dubes Myanmar, Tangani Langsung Konflik Rohingya

Iza Fadri membagikan kisahnya saat ditunjuk menjadi Dubes Indonesia untuk Myanmar, dan ditugaskan menangani konflik Rohingya.

Baca Selengkapnya
WNI Jadi Korban TPPO di Myanmar, Ketua DPR: Keselamatan Harus Jadi Prioritas
WNI Jadi Korban TPPO di Myanmar, Ketua DPR: Keselamatan Harus Jadi Prioritas

Pemerintah diminta serius menangani kejahatan perdagangan orang karena kasus TPPO sudah seringkali berulang.

Baca Selengkapnya
Negara Ini Geser Afghanistan Sebagai Produsen Opium Terbesar di Dunia
Negara Ini Geser Afghanistan Sebagai Produsen Opium Terbesar di Dunia

Negara Ini Geser Afghanistan Sebagai Produsen Opium Terbesar di Dunia

Baca Selengkapnya
Mahfud: Pengungsi Rohingya Ditampung Sementara, Karena Itu Menjadi Beban
Mahfud: Pengungsi Rohingya Ditampung Sementara, Karena Itu Menjadi Beban

Permasalahan etnis Rohingnya memilki persoalan dari perdagangan manusia hingga diplomasi.

Baca Selengkapnya
Kebebasan Berinternet di Dua Negara Ini Paling Buruk Sedunia
Kebebasan Berinternet di Dua Negara Ini Paling Buruk Sedunia

Dalam laporan Freedom of Net, kebebasan berinternet skala global mengalami penurunan selama 14 tahun berturut-turut.

Baca Selengkapnya
VIDEO Demonstran Robohkan Patung Ayah Mantan PM Bangladesh Pakai Kapak dan Ekskavator
VIDEO Demonstran Robohkan Patung Ayah Mantan PM Bangladesh Pakai Kapak dan Ekskavator

Video Demonstran Bangladesh Robohkan Patung Ayah Mantan PM Pakai eskavator

Baca Selengkapnya
Polisi Bongkar Motif Etnis Rohingya ke Aceh, Bukan Mengungsi Tapi Cari Kerja
Polisi Bongkar Motif Etnis Rohingya ke Aceh, Bukan Mengungsi Tapi Cari Kerja

"Mereka punya tujuan untuk mencari pekerjaan di negara tujuan," kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Fahmi

Baca Selengkapnya