Selepas Kudeta Muncul Lonjakan Penyelundupan Narkoba & Hewan Langka di Asia Tenggara
Merdeka.com - Aktivitas penyelundupan semakin marak di negara bagian Mizoram, India, setelah kudeta militer di Myanmar. Mizoram merupakan daerah perbatasan India dan Myanmar.
Sejumlah pejabat mengungkapkan kepada Press Trust of India (PTI) pada Minggu, negara bagian di India timur laut itu mencatat lonjakan penyitaan narkoba dan hewan-hewan langka.
Heroin yang berhasil ditemukan aparat penegak hukum naik dari 20,36 kilogram pada 2020 menjadi 34,52 kilogram pada 2021. Antara Januari dan Mei 2022, 19,81 kilogram heroin disita dan 374 orang ditangkap atas dugaan kepemilikan narkoba.
-
Kenapa Rohingya melarikan diri? Mereka telah menghadapi diskriminasi, kekerasan, dan penganiayaan dari pemerintah dan mayoritas Buddhisme Rakhine.
-
Dimana kamp romusa di Myanmar? Video tersebut memperlihatkan suasana kamp romusa di Thanbyuzayat, Myanmar.
-
Kenapa konflik Myanmar harus segera selesai? ‘Kita berharap persoalan di Myanmar itu segera selesai karena menyangkut kemanusiaan, menyangkut rakyat Myanmar, dan pada kenyataannya memang tidak gampang, sangat kompleks, sehingga memerlukan waktu. Dan itu bisa terjadi kalau semua stakeholders yang ada di Myanmar itu mau, memiliki kemauan yang sama untuk menyelesaikan masalah itu. Kalau ndak, memang sangat sulit,’ ujar Presiden.
-
Bagaimana mereka kabur? 'Udah kosong, ga ada orangnya,' terangnya.
-
Kenapa Rohingya diselundupkan? Mereka diminta mengerjakan pekerjaan ilegal itu oleh seorang agen penyelundup di Malaysia.
-
Siapa yang akan mewakili Myanmar di KTT? 'Pemimpin dan Menteri Luar Negeri Myanmar nanti akan diwakili oleh pihak nonpolitical representative, sama seperti KTT sebelumnya,' kata Sidharta.
Seorang pejabat dari Departemen Bea Cukai dan Narkotika mengungkapkan kepada PTI, jumlah narkoba dan barang selundupan lainnya seperti hewan langka atau hewan liar eksotik, rokok Burma, dan pinang kering "melonjak drastis sejak militer merebut kekuasaan di negara tetangga pada Februari tahun lalu."
Pejabat yang meminta namanya dirahasiakan itu menambahkan, beberapa warga negara Myanmar yang ditangkap itu merupakan pemain baru dalam tindakan kejahatan ini, yang dilakukan karena terpaksa.
"Banyak orang Myanmar menjadi pengangguran dan tidak memiliki sumber pendapatan yang stabil karena krisis politik terbaru di sana. Banyak dari mereka terpikat melakukan aktivitas penyelundupan," jelas pejabat tersebut, dikutip dari laman South China Morning Post, Senin (19/9).
Pada April lalu, badan konservasi global WWF mengatakan perdagangan hewan liar secara daring naik 74 persen dari tahun lalu. Hewan yang dijual ini termasuk musang dan trenggiling. Laporan WWF juga mengindikasikan larangan transaksi perdagangan hewan itu menurun sejak kudeta militer 2021.
Menurut pejabat senior dari Kantor PBB bidang Narkoba dan Kriminal (UNODC) yang dikutip Reuters dalam laporannya pada Februari lalu, instabilitas politik juga mendorong lonjakan produksi narkotika di dalam Myanmar dan penyelundupan obat terlarang tersebut ke Asia Tenggara.
Pada Januari lalu, 4,400 kilogram sabu-sabu dan sedikitnya 90 juta tablet metamfetamin disita oleh pihak berwenang di Laos, Thailand, dan Myanmar. Sebagian besar obat terlarang itu diproduksi di daerah pinggiran di negara bagian Shan, Myanmar.
Perwakilan regional UNODC di Asia Tenggara, Jeremy Douglas mengatakan kepada Reuters, produksi sabu-sabu yang memang telah marak di Myanmar utara mengalami lonjakan tahun lalu.
"Dan tidak ada tanda bakal melambat," ujarnya.
"Narkoba dan konflik masih tidak terpisahkan di Myanmar, saling mendukung satu sama lain," jelas Douglas.
"Kekacauan dan instabilitas menguntungkan para penyelundup," pungkasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video mereka minta tolong yang viral di medsos berbuah manis
Baca SelengkapnyaKonflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.
Baca SelengkapnyaNelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaBerakhirnya pemberontakan 8888 bukan hanya tragedi kemanusiaan, tetapi juga meninggalkan jejak kelam dalam sejarah Myanmar.
Baca Selengkapnya11 warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar
Baca SelengkapnyaIza Fadri membagikan kisahnya saat ditunjuk menjadi Dubes Indonesia untuk Myanmar, dan ditugaskan menangani konflik Rohingya.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta serius menangani kejahatan perdagangan orang karena kasus TPPO sudah seringkali berulang.
Baca SelengkapnyaNegara Ini Geser Afghanistan Sebagai Produsen Opium Terbesar di Dunia
Baca SelengkapnyaPermasalahan etnis Rohingnya memilki persoalan dari perdagangan manusia hingga diplomasi.
Baca SelengkapnyaDalam laporan Freedom of Net, kebebasan berinternet skala global mengalami penurunan selama 14 tahun berturut-turut.
Baca SelengkapnyaVideo Demonstran Bangladesh Robohkan Patung Ayah Mantan PM Pakai eskavator
Baca Selengkapnya"Mereka punya tujuan untuk mencari pekerjaan di negara tujuan," kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Fahmi
Baca Selengkapnya