Nasib Enam Warga Jatim Korban Perdagangan Orang usai Disiksa di Myanmar, Siap Pulang ke Indonesia
Video mereka minta tolong yang viral di medsos berbuah manis
Video mereka minta tolong yang viral di medsos berbuah manis
Nasib Enam Warga Jatim Korban Perdagangan Orang usai Disiksa di Myanmar, Siap Pulang ke Indonesia
Video WNI korban perdagangan orang di Myanmar sempat viral di medsos.
Mereka menjadi korban perdagangan orang dan disekap di Myanmar. Salah satu korban mengunggah kondisi mereka di Myanmar dan meminta bantuan Presiden Jokowi untuk menyelamatkan mereka.
Enam korban Tindak Pindana Perdagangan Orang (TPPO) asal Jawa Timur berhasil diselamatkan oleh kepolisian daerah setempat.
Berkat Video Viral
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrisus) Polda Jatim Kombes Pol Farman menjelaskan, video para korban yang viral di media sosial segera direspons pemerintah. Berbagai pihak terkait langsung berkoordinasi agar bisa menyelamatkan para korban. (Foto: Freepik wirestock)
"Informasi yang viral direspons oleh Istana. Pihak Istana lantas menghubungi Kepala Divisi Hubinter Markas Besar Kepolisian RI, Irjen Pol Krishna Murti untuk menelusuri itu. Lalu Hubinter meminta tolong Bapak Kapolda Jatim mencari pelakunya"
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrisus) Kombes Pol Farman
Kombes Farman, mengungkapkan, para korban pekerja migran mendapatkan kekerasan fisik bahkan diancam dibunuh. Adapun enam korban perdagangan orang dengan modus rekrutmen pekerja migran Indonesia dari Jawa Timur yakni ZR dan BP asal Kabupaten Jember, MNI, MTA, ARS, dan AS asal Kabupaten Banyuwangi. (Foto: Freepik)
Proses Evakuasi
Sebelumnya, perwakilan Anggota TNI di kantor Atase Pertahanan (athan) Indonesia di Myanmar berhasil mengamankan proses evakuasi ke-14 warga negara Indonesia (WNI) korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), sejak Jumat (23/6/2023) lalu.
Proses evakuasi dilakukan dengan menjemput belasan korban TPPO sekitar pukul 10.00 WS pada Kamis,(22/6) di Laukkaing, Shan State Utara, Myanmar. Mereka diantar pihak perusahaan menuju Mandalay (sekitar 500 km dari Yangon) melalui jalur darat usai diizinkan pulang oleh pihak perusahaan. (Foto: Freepik tirachardz)
Selanjutnya, 14 korban TPPO itu dipindahkan ke bus dan dibawa ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Yangon. Tim Kantor Athan Indonesia melaksanakan pendampingan saat melewati check point agar tidak ada masalah karena sudah mendekati waktu jam malam, sebagaimana dikutip dari Instagram resmi @puspentni, Minggu (25/6/2023). (Foto: Freepik pressfoto)
Tunggu Pulang ke Indonesia
Sejak Sabtu (24/6), 14 WNI korban TPPO ditampung di shelter KBRI Yangon sembari menunggu proses kepulangan ke Indonesia. Saat ini, mereka dipastikan berada di tempat yang aman. Pihak KBRI dan kantor Athan Yangon masih melaksanakan penyelesaian administrasi untuk melengkapi administrasi. Harapannya, pemulangan korban TPPO ke tanah air berjalan sesuai rencana. "Usaha yang dilakukan TNI melalui perwakilannya di kantor Atase Pertahanan Myanmar merupakan ekstraksi dari tugas yang diembankan TNI sebagai PATRIOT NKRI di manapun dan kapanpun untuk selalu melindungi seluruh tumpah darah Indonesia," pungkas Kombes Pol Farman, dikutip dari LIPUTAN6.COM.