Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Spanyol bidik petinggi Catalunya dengan dugaan makar

Spanyol bidik petinggi Catalunya dengan dugaan makar Catalonia deklarasi kemerdekaan. ©2017 REUTERS/Yves Herman

Merdeka.com - Kemarahan pemerintah Spanyol karena parlemen Negara Bagian Catalunya memutuskan memproklamasikan kemerdekaan tidak terbendung. Setelah memecat seluruh pejabat di Catalunya, kabarnya kini Kejaksaan Agung Spanyol sedang bersiap buat menjerat mereka dengan dugaan makar.

Dilansir dari laman CNN, Sabtu (28/10), Kejaksaan Agung Spanyol dikabarkan membidik Presiden Catalunya, Carles Puigdemont, beserta anak buahnya dan sejumlah anggota parlemen setempat menyetujui proklamasi kemerdekaan dalam dugaan makar. Tensi antara pemerintah Spanyol di Ibu Kota Madrid dan pusat pemerintahan Negara Bagian Catalunya di Barcelona semakin meruncing dengan deklarasi kemerdekaan itu.

Yang paling dikhawatirkan adalah jika pemerintah Spanyol memilih menggunakan pendekatan keras, yakni menerjunkan polisi atau tentara supaya Catalunya tunduk. Sebab, hal itu sudah terlihat ketika mereka mengirim sejumlah polisi saat Catalunya menggelar jajak pendapat pada 1 Oktober lalu.

Puigdemont menyatakan tidak gentar dengan gertakan pemerintah pusat. Meski demikian, dia menyadari upaya memisahkan diri dari Spanyol memang tidak mudah.

"Kini kita menghadapi masa di mana kita harus tetap kuat, damai, dan bermartabat seperti selama ini. Rakyat dan lembaga yang membangun negara dan masyarakat ini bersama-sama. Negara tidak terbentuk jika salah satu elemen ini tak ada," kata Puigdemont.

Catalunya sejak dahulu adalah simbol kekuatan industri Spanyol, sekaligus menjadi tempat tumbuhnya kaum sosialis, anarkis, dan komunis yang bersama-sama berjuang dalam masa perang sipil pada 1930-an, dan melawan kediktatoran Jenderal Francisco Franco hingga 1970-an. Empat tahun setelah Franco mangkat pada 1975, Catalunya mulai memperoleh kewenangan otonomi.

Kewenangan itu berkembang di kemudian hari sehingga Catalunya bisa mempunyai sistem kesehatan masyarakat, pendidikan, dan pajak tersendiri. Mereka juga menyetor pajak kepada pemerintah Spanyol. Namun, sebagai salah satu wilayah paling kaya, pemerintah Spanyol dianggap tidak adil dalam persentase pembagian besaran nilai pajak.

Keputusan memproklamirkan kemerdekaan diambil setelah dewan legislatif Catalunya menggelar pemungutan suara. Ada 70 anggota parlemen menyetujui deklarasi, sepuluh menolak, dan dua abstain. Namun, sebelum voting digelar, anggota parlemen Catalunya faksi Partai Sosialis, Partai Rakyat, dan Partai Ciudadanos memilih keluar ruangan dan tidak menggunakan haknya.

Pemerintah Spanyol di Ibu Kota Madrid yang sedari awal menentang keinginan Catalunya memisahkan diri, dan menyatakan referendum mereka gelar ilegal, langsung bergerak. Perdana Menteri Mariano Rajoy menyatakan membubarkan pemerintahan otonomi dan memecat Puigdemont beserta seluruh anak buahnya, karena mereka nekat memproklamasikan kemerdekaan. Dia juga memecat kepala kepolisian Negara Bagian Catalunya sebagai langkah buat mengambil alih sementara kekuasaan dan pemerintahan setempat. Keputusannya didukung oleh parlemen Spanyol.

"Untuk saat ini kita harus tenang dan hati-hati, tetapi juga mesti meyakini kalau negara punya perangkat mengatasi hal ini berdasarkan hukum. Hal itu demi mengembalikan pemerintahan yang sah secara damai dan beralasan, serta menyingkirkan ancaman terhadap demokrasi," kata Rajoy.

Rajoy menyatakan mengambil alih pemerintahan Catalunya dengan dasar Pasal 155 Undang-Undang Dasar Spanyol. Dia juga berjanji bakal menggelar pemilihan umum di Catalunya pada 21 Desember mendatang.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cak Imin: Gus Dur Mendidik Saya Hingga Jadi Cawapres
Cak Imin: Gus Dur Mendidik Saya Hingga Jadi Cawapres

Isu pengkhianatan kepada Gus Dur muncul setiap lima tahun, saat pemilu.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Siapapun yang Dislepet Gus Dur Pasti jadi 'Orang'
Cak Imin: Siapapun yang Dislepet Gus Dur Pasti jadi 'Orang'

Cak Imin ditanya soal cerita awal pemeecatannya oleh Gus Dur dari PKB

Baca Selengkapnya
Puan 'Bakar' Semangat Kader di Jateng & Bicara Tantang Berat Pemilu: Bukan Banteng Kalau Nyalinya Ciut
Puan 'Bakar' Semangat Kader di Jateng & Bicara Tantang Berat Pemilu: Bukan Banteng Kalau Nyalinya Ciut

Puan ingin semua kader bersiap menghadapi Pemilu 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
Ganjar Yakin Menang Pilpres 2024: Tak Ada Kekuatan yang Bisa Kalahkan Rakyat!
Ganjar Yakin Menang Pilpres 2024: Tak Ada Kekuatan yang Bisa Kalahkan Rakyat!

Ganjar Pranowo menyatakan keyakinannya memenangkan Pilpres 2024 dengan dukungan kuat dari rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ganjar Kalem Khofifah ke Prabowo: Kami Bukan Capres Gampang Khawatir!
VIDEO: Ganjar Kalem Khofifah ke Prabowo: Kami Bukan Capres Gampang Khawatir!

Ganjar menegaskan seluruh kader PDIP di akar rumput terus bergerak di Jawa Timur. Dia pun menegaskan sebagai Capres tidak gampang khawatir.

Baca Selengkapnya
Ganjar Tegaskan Banteng Siap Lawan yang Memecah Belah PDIP
Ganjar Tegaskan Banteng Siap Lawan yang Memecah Belah PDIP

Ganjar mengaku sedih karena akhirnya harus berbeda jalan dengan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Gibran Singgung Dipecat PDIP saat Hadiri Pelantikan Pengurus Pemuda Katolik
Gibran Singgung Dipecat PDIP saat Hadiri Pelantikan Pengurus Pemuda Katolik

Gibran menyatakan perbedaan merupakan suatu kewajaran.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Gibran Curhat Senasib dengan Ketua Pemuda Katolik
VIDEO: Gibran Curhat Senasib dengan Ketua Pemuda Katolik "Saya Baru Dikeluarkan dari Partai"

Perbedaan menurut Gibran, juga menjadi warna dalam negara yang menganut sistem demokrasi.

Baca Selengkapnya
Ganjar: Di Tangan Rakyat, Penguasa Bisa Tumbang
Ganjar: Di Tangan Rakyat, Penguasa Bisa Tumbang

Ganjar menegaskan perlunya menjaga persatuan, menghormati perbedaan, dan tidak memprovokasi konflik.

Baca Selengkapnya