Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

TKI ilegal ogah ikut program pengampunan, ini sebabnya

TKI ilegal ogah ikut program pengampunan, ini sebabnya TKI pulang kampung. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Dari 2,5 juta tenaga kerja asing ilegal di Malaysia, hanya sekitar 22 persen saja yang ikut program pengampunan (rehiring). Sekretaris Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Hermono menuturkan ada tiga penyebab yang memungkinkan Pekerja Asing Tanpa Izin (PATI) hanya sedikit mengikuti program ini.

"Menurut perspektif, ada 3 sebab. Pertama majikan yang tidak mau mendaftarkan pekerjanya untuk ikut program pemutihan ini, kedua persyaratan program ini terlalu ketat sehingga banyak PATI tidak qualified, ketiga dari WNI itu sendiri tidak mau mengikuti program ini," ujar Hermono saat ditemui di kantor Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI), Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat (14/7).

Meski demikian, menurut Hermono, program pengampunan ini dibuat hanya untuk mengurangi dampaknya saja. Seharusnya masalah tenaga kerja ilegal diselesaikan dari akarnya agar tidak terus bertambah.

"Kenapa banyak PATI di Malaysia? Dalam pandangan kita hal ini yang seharusnya diselesaikan," imbuh mantan Wakil Duta Besar Indonesia untuk Malaysia itu.

Dulu Indonesia-Malaysia memiliki perjanjian penempatan tenaga kerja, sayangnya nota kesepahamannya sudah tidak berlaku lagi.

"Malaysia mengatakan belum siap untuk membahas perundingan tersebut," tukas Hermono.

Indonesia sendiri sudah mengajukan draf perundingan ke Malaysia sejak November 2016 lalu. Sayangnya sampai saat ini belum ada tanggapan dari Malaysia soal draf itu.

Hermono menambahkan, Indonesia juga berkomitmen untuk mengurangi jumlah pekerja asing tanpa dokumen di luar negeri, terutama di Malaysia. Artinya, program rehiring dan E-Kad dari Malaysia ini juga sejalan dengan komitmen Indonesia.

"Kita juga berkepentingan dengan pekerja asing kita yang tanpa dokumen itu, di Malaysia, semakin lama semakin berkurang. Kita memandang itikad dari program pengampunan ini juga baik," pungkas dia.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus PMI Tak Digaji Paling Banyak Terjadi di Malaysia dan Arab Saudi
Kasus PMI Tak Digaji Paling Banyak Terjadi di Malaysia dan Arab Saudi

Kemenlu tidak menyebut secara spesifik berapa jumlah WNI yang tidak digaji.

Baca Selengkapnya
Jumlah Pengangguran di Indonesia 2024, Tertinggi di ASEAN!
Jumlah Pengangguran di Indonesia 2024, Tertinggi di ASEAN!

Jumlah pengangguran Indonesia disebut per Februari 2024 turun menjadi 7,2 juta orang, terendah sejak 1997.

Baca Selengkapnya
Modus Pemberian Kerja di Luar Negeri, 2.238 Orang Terindikasi Perdagangan Orang
Modus Pemberian Kerja di Luar Negeri, 2.238 Orang Terindikasi Perdagangan Orang

Ribuan orang tersebut, terpengaruh iming-iming pemberian kerja di luar negeri secara ilegal atau non prosedural.

Baca Selengkapnya
Janji Muhaimin Jika Terpilih di Pilpres 2024, Tak Ada Lagi Pekerja Asing di Level Bawah
Janji Muhaimin Jika Terpilih di Pilpres 2024, Tak Ada Lagi Pekerja Asing di Level Bawah

Berdasarkan penelitian BRIN, TKA mendominasi pekerjaan kasar di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kemnaker Ungkap Masih Banyak Pekerja Imigran Belum jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
Kemnaker Ungkap Masih Banyak Pekerja Imigran Belum jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

jumlah pekerja migran yang tercatat di Persaruan Emirat Arab mencapai 87 ribu orang. Namun yang sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan hanya 1.368 orang.

Baca Selengkapnya
Tidak Cocok dengan Gaji, Cuma 3 Ribu Warga Lokal Ikut Garap Pembangunan IKN Nusantara
Tidak Cocok dengan Gaji, Cuma 3 Ribu Warga Lokal Ikut Garap Pembangunan IKN Nusantara

Tenaga kerja lokal yang telah mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertifikasi bisa dilibatkan dalam membangun IKN.

Baca Selengkapnya
Jumlah Tenaga Honorer Diprediksi Masih Tersisa 1,6 Juta di 2024, Bakal Diangkat Jadi PPPK?
Jumlah Tenaga Honorer Diprediksi Masih Tersisa 1,6 Juta di 2024, Bakal Diangkat Jadi PPPK?

Terdapat sejumlah langkah arah kebijakan pemerintah terkait penataan tenaga non-ASN.

Baca Selengkapnya
Bareskrim Ungkap Jaringan Perdagangan Orang WNI di Malaysia: Kisah Mengerikan Terungkap!
Bareskrim Ungkap Jaringan Perdagangan Orang WNI di Malaysia: Kisah Mengerikan Terungkap!

Setelah korban bekerja sebulan, ia menerima upah yang tak sesuai dengan kesepakatan awal.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Warga Malaysia Banyak Beralih Jadi Pedagang Asongan dan Penjaga Warung Makan
Ternyata, Warga Malaysia Banyak Beralih Jadi Pedagang Asongan dan Penjaga Warung Makan

Peningkatan pekerja informal di era gig ekonomi menimbulkan kekhawatiran di masa depan, yaitu pekerja yang kurang terampil dalam teknologi.

Baca Selengkapnya
Puluhan Calon Pekerja Migran Ilegal Batal Berangkat, LBH Ansor Nilai Butuh Perlindungan Secara Komprehensif
Puluhan Calon Pekerja Migran Ilegal Batal Berangkat, LBH Ansor Nilai Butuh Perlindungan Secara Komprehensif

Para calon pekerja migran tersebut sedianya akan diberangkatkan ke negara-negara Timur Tengah, Kamboja, Thailand, dan China.

Baca Selengkapnya
Kemnaker: Indonesia Hadapi Tantangan Kurang Tersedianya Lapangan Kerja
Kemnaker: Indonesia Hadapi Tantangan Kurang Tersedianya Lapangan Kerja

Sekjen Anwar menekankan, adanya job fair merupakan upaya yang sangat bermanfaat terhadap penciptaan peluang.

Baca Selengkapnya
Barang Kiriman TKI untuk Keluarga di Indonesia Bakal Bebas Bea Masuk Impor
Barang Kiriman TKI untuk Keluarga di Indonesia Bakal Bebas Bea Masuk Impor

Aturan ini diharapkan dapat memberikan kepastian hukum bagi TKI yang ingin mengirimkan barang dari luar negeri.

Baca Selengkapnya