Tolak Tampilkan Penikahan Sesama Jenis, Majalah Terkemuka Australia Gulung Tikar
Merdeka.com - Salah satu majalah terkemuka di Australia yang khusus membahas pernikahan 'White' bangkrut usai menolak untuk menampilkan pernikahan sesama jenis.
Menurut keterangan pendiri 'White', Luke dan Carla Burrell, majalah mereka menjadi bulan-bulan masyarakat setelah pemerintah memutuskan untuk melegalkan pernikahan sesama jenis tahun lalu. Luke dan Carla yang merupakan penganut Kristen menentang putusan tersebut dengan cara tidak menampilkan pasangan sesama jenis di majalah mereka.
Namun sayang, keputusan itu membuat sejumlah pengiklan menarik dukungan mereka. Hal itu juga yang membuat pendapatan majalah menjadi semakin merosot.
-
LGBTQ adalah apa? LGBTQ adalah singkatan dari Lesbian Gay Biseksual Transgender Queer. Ini merupakan komunitas yang merujuk pada jenis identitas seksual lain selain heteroseksual.
-
Apa yang dipromosikan dalam iklan? Dalam peluncuran iklan video musik terbarunya ini, Sido Muncul turut mengundang para penari yang menarikan Tarian Kabasaran khas Minahasa.
-
Siapa yang termasuk dalam LGBTQ? Ini merupakan komunitas yang merujuk pada jenis identitas seksual lain selain heteroseksual.
-
Mengapa penghindaran berita meningkat? Para penulis laporan ini memperkirakan kenaikan angka ini disebabkan oleh berita perang di Ukraina dan Timur Tengah. Saat ini, penghindaran berita berada pada tingkat rekor tertinggi.
-
Bagaimana boikot berpengaruh? Pada Maret lalu Alshaya Group yang memiliki lisensi Starbucks di Timur Tengah, mulai memecat lebih dari 2.000 karyawannya di Timur Tengah dan Afrika Utara, atau sekitar 4 persen dari seluruh pekerjanya karena dampak boikot.
-
Dampak apa yang ditimbulkan oleh diskriminasi? Perlu digarisbawahi, apapun alasan dan situasinya, perilaku diskriminasi tidak dibenarkan dalam kehidupan sosial. Terlebih lagi, perilaku diskriminatif akan mengakibatkan dampak kesehatan mental yang memengaruhi korban.
"Majalah White tidak lagi layak secara ekonomi," kata keduanya dalam sebuah unggahan di blog, dikutip dari ABC, Senin (19/11).
"Meskipun kami mencintai apa yang kami lakukan dan selalu terinspirasi oleh dampak positif yang dibawanya, namun kami tetap harus menutup tirai dalam satu fase kehidupan kami ini," tambahnya.
Keduanya mengungkapkan bahwa majalah mereka sempat menjadi target kampanye dari ratusan profesional di industri pernikahan. Majalah mereka diboikot karena dianggap tidak menghargai keberagaman berupa LGBTQI.
Namun, Luke dan Carla menegaskan bahwa White merupakan majalah sekuler yang tidak memiliki agenda lain selain 'untuk mencintai'. Ketika mereka diminta untuk menunjukkan dukungan kepada kampanye pernikahan sesama jenis, mereka tidak bisa.
"Kami banyak mendapat pesan berisi, 'kalian adalah satu-satunya majalah di Australia yang tidak menunjukkan dukungan. Ayolah, buka mata kalian, bergeraklah maju karena ini sudah 2018'," cerita Carla.
"Selalu ada sesuatu yang menghentikan kami karena kami tidak mau masuk ke golongan itu," tambahnya.
(mdk/ias)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kerugian Rp9,1 Triliun Hingga PHK Massal Membayangi Industri Media Jika Iklan Rokok Dilarang
Baca SelengkapnyaIklan rokok televisi (TV) yang jam tayangnya semakin sempit dari semula jam 21.30 – 05.00 menjadi 23.00 – 03.00.
Baca SelengkapnyaPP Kesehatan disusun tanpa melibatkan para stakeholder yang terlibat di dalamnya.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi Gunadi Sadikin tengah membuat Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK) tentang produk tembakau dan rokok elektronik.
Baca SelengkapnyaDia menyayangkan sikap pemerintah yang tidak melibatkan industri periklanan maupun industri kreatif
Baca SelengkapnyaElon Musk marah setelah banyak perusahaan besar menarik iklan di platform X.
Baca SelengkapnyaFabianus menyatakan bahwa PP 28/2024 maupun RPMK memiliki potensi besar untuk mempengaruhi keberlangsungan industri media luar griya.
Baca SelengkapnyaBahkan, IBM, Apple, dan Disney, yang menghentikan kampanye iklan mereka pada platform X minggu lalu.
Baca SelengkapnyaKondisi terkini restoran cepat saji McDonald's dan kedai kopi Starbucks asal Amerika Serikat usai seruan boikot.
Baca SelengkapnyaBerbagai pelarangan soal industri hasil tembakau memberatkan industri kreatif dan periklanan.
Baca SelengkapnyaAturan kemasan rokok polos tanpa merek menjadi polemik baru bagi perusahaan yang menjalankan usahanya secara legal.
Baca SelengkapnyaAMSI sudah menerima surat pengunduran diri 15 media itu dan berusaha memahami isinya, serta memberikan respons dengan mengirimkan balasan.
Baca Selengkapnya