Fatima tengah melayani murid sekolah dasar yang membeli es krim dagangannya di Herat, Afghanistan. Bocah 8 tahun ini rela berjualan es krim dari pukul 7.00 hingga 16.00 setiap harinya demi membantu perekonomian keluarga.
Jerih payah bocah 8 tahun banting tulang demi hidupi keluarga
Afghanistan
Karena kesibukannya banting tulang berjualan es krim membantu perekonomian keluarga, Fatima pun tak sempat merasakan bangku sekolah.
Jerih payah Fatima ketika mendorong gerobaknya menyusuri jalanan Kota Herat untuk menjajakan es krim dagangannya.
Fatima saat menghitung uang hasil jualan es krim di sepanjang jalan Kota Herat.
Fatima saat berjalan menuju rumah setelah seharian banting tulang berjualan es krim. Impian terbesar Fatima adalah memiliki kehidupan yang tercukupi sehingga dirinya bisa pergi ke sekolah untuk menimba ilmu seperti anak-anak lain seusianya.
Fatima saat berkumpul bersama keluarga kecilnya. Fatima tinggal bersama ketiga adiknya dan sang ayah yang menderita cacat kaki sehingga tak bisa berjalan.
Fatimah bersama adiknya saat menyantap makan sederhana di kediamannya.
Berbaktinya Fatima yang tengah memijit kaki ayahnya.
Berikut momen seorang pria bikin gebrakan tak terduga usai buang-buang makanan saat banyak orang kelaparan.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita pekerja Indonesia yang dapat nasihat dari bosnya di Jepang.
Baca SelengkapnyaKonflik berkepanjangan antara militer dan kelompok etnis membuat negara ini berbahaya.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok Brigpol Viktor Merani yang berhasil menciptakan peluang ekonomi dengan menanam berbagai jenis tanaman pangan di Papua.
Baca SelengkapnyaNyawa Mirza terancam saat berselisih paham dengan rekan bisnisnya.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah tukang kuli bangunan yang lolos menjadi prajurit TNI AD usai lima kali gagal.
Baca SelengkapnyaRatmi berada di titik terendah saat memulai usaha keripik bayam.
Baca SelengkapnyaUsaha fesyen ini menghasilkan omzet miliaran rupiah per bulan.
Baca SelengkapnyaMike Tyson merupakan petinju kelas dunia dengan kekayaan mencapai triliunan rupiah.
Baca SelengkapnyaDia pernah kecewa terhadap Tuhan karena wawancara kerjanya gagal menjadi pramugari.
Baca SelengkapnyaSalah satu dedikasi monumental Nelsy adalah pendirian 'Rumah Kita', pusat kegiatan di Simalungun yang menjadi tempat anak-anak desa mendapatkan pendidikan.
Baca SelengkapnyaKeputusan luar biasa dari dirinya kala itu membuat warganet ramai memberi apresiasi.
Baca Selengkapnya