Ilmuwan saat memeriksan optik Laser Interferometer Gravitational-wave Observatory (LIGO) sebelum memulai pendeteksian gelombang gravitasi di laboratorium LIGO, Livingston (8/2). Ilmuwan dari National Science Foundation, Caltech, dan MIT pada 11 Februari mengatakan teori relativitas Albert Einstein hampir 100 tahun lalu benar ada, terbukti setelah laser LIGO merekam aktivitas bertabrakannya dua buah black hole dan mendeteksi adanya gelombang gravitasi yang sangat kuat dari keduanya.

Ilmuwan memeriksa LIGO yang merupakan detektor kembar, sistem dua identik detektor dibangun untuk mendeteksi getaran sangat kecil dari gelombang gravitasi yang lewat.

Ilmuwan membersihkan optik Laser Interferometer Gravitational-wave Observatory (LIGO) sebelum melakukan pendeteksian.

LIGO menggunakan teknologi laser untuk mendeteksi gelombang gravitasi. Gelombang laser yang dipancarkan oleh LIGO akan berubah jika dihantam oleh gelombang gravitasi. Dari situlah ilmuwan dapat membuktikan serta mempelajari gelombang gravitasi.

Laser Interferometer Gravitational-wave Observatory (LIGO) saat dipasang sebagai elemen ke-4 di sistem suspensi.

Simulasi komputer menggambarkan dua black hole saat terdeteksi bertabrakan oleh LIGO. Gelombang gravitasi pertama yang berhasil dideteksi oleh LIGO dikatakan memiliki suara seperti dengungan dan desisan kecil.

Ruang berisi peralatan untuk menguji Laser Interferometer Gravitational-wave Observatory (LIGO).

Optik Laser Interferometer Gravitational-wave Observatory (LIGO).

Laser Interferometer Gravitational-wave Observatory (LIGO) saat dipasang sebagai elemen ke-4 di sistem suspensi.

Pandangan udara lokasi laboratorium LIGO di Livingston (8/2).

Ilmuwan saat berada di tabung pengontrol cahaya liar yang merupakan bagian dari LIGO.

Sebuah simulasi komputer hasil deteksi LIGO menunjukkan bagaimana matahari dan bumi dalam ruang-waktu dengan grid hijau.

Pandangan udara lokasi laboratorium LIGO di Livingston (8/2).