Kapal penghancur milik Angkatan Laut Amerika Serikat, USS Porter meluncurkan rudal untuk menggempur pangkalan udara Suriah, di Laut Mediterania, Jumat (7/4). Agresi ini dilakukan AS sebagai 'hukuman' kepada pemerintah Suriah yang diduga melancarkan serangan kimia sehingga menewaskan puluhan warga sipil.
Aksi kapal perang AS luncurkan rudal Tomahawk untuk gempur Suriah
Konflik Suriah
Setidaknya ada dua kapal penghancur yang dikerahkan AS, yaitu USS Porter dan USS Ross.
Aksi USS Ross saat meluncurkan rudal Tomahawk untuk menggempur pangkalan udara Suriah.
Departemen Pertahanan AS meluncurkan foto pangkalan udara Suriah, Shayrat Airfield di Homs yang menjadi sasaran kapal USS Porter dan USS Ross.
Aksi USS Porter saat meluncurkan rudal Tomahawk untuk menggempur pangkalan udara Suriah.
Aksi USS Porter saat meluncurkan rudal Tomahawk untuk menggempur pangkalan udara Suriah.
Temuan ini diungkap dalam dokumen berjudul "Mars Exploration May 22, 1984".
Baca SelengkapnyaProgram ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris bagi penerima beasiswa, membuka akses ke pendidikan dan pekerjaan di skala global.
Baca SelengkapnyaVolkswagen berencana mengurangi jumlah karyawan di Jerman sebanyak 35.000 orang pada tahun 2030.
Baca SelengkapnyaPihak Houthi Yaman menyatakan mereka menembak jatuh F-18 AS sementara AS mengklaim insiden itu karena tembakan keliru kapal induk USS Gettysburg.
Baca SelengkapnyaMercedes-Benz dilaporkan akan memperkenalkan pembaruan desain untuk GLE Coupe 2027 pada tahun 2026, bersamaan dengan peluncuran model GLE SUV yang baru.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu meluruskan narasi beredar soal konflik Suriah di media sosial agar tidak menyesatkan masyarakat
Baca SelengkapnyaTesla dilaporkan akan memulai produksi Model Y Juniper di pabrik Giga Shanghai pada bulan Januari 2025.
Baca SelengkapnyaUsia fosil ini belum diketahui, para ahli masih melakukan analisis penanggalan karbon.
Baca SelengkapnyaDonald Trump akan mulai menjabat sebagai presiden Amerika Serikat pada tanggal 20 Januari 2025.
Baca SelengkapnyaKuburan massal ini ditemukan setelah kelompok pemberontak yang dipimpin Hayat Tahrir al-Sham menggulingkan rezim Bashar Al-Assad.
Baca SelengkapnyaOtoritas kesehatan Gaza mencatat jumlah korban tewas mencapai 45.129 orang sejak 7 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaPenambahan jumlah tentara dilakukan sebelum tumbangnya rezim Bashar Al-Assad.
Baca Selengkapnya