Situasi kenormalan baru atau new normal, membuka peluang aktivitas wisata kembali berdenyut. Matas Bus berinovasi memadukan kuliner dan perjalanan memenuhi keinginan bepergian di situasi normal baru.
Menikmati Wisata Kuliner di Dalam Bus
Travel
Memastikan perjalanan aman sekaligus nyaman. Matas Bus menerapkan protokol Kesehatan. Pengecekan suhu, keberjarakan antar penumpang diterapkan. Bus berkapasitas 50 penumpang, tapi hanya diisi oleh maksimal 13 penumpang setiap perjalanan.
Pramusaji, ujung tombak interaksi dengan penumpang sebagai bagian dari pelayanan, diwajibkan mengenakan face shield.
Salah satu tawaran kuliner barat di Matas Bus yakni Spaghetti Bolognaise, Waffle Ice Cream, Cheese Stick yang jadi bagian paket perjalanan keliling kota.
Pramusaji membagikan sajian kuliner pada para penumpang Matas Bus.
Ide memadukan wisata kuliner dan perjalanan moda jarak pendek digagas oleh Andang Panggi Samukti, pelaku biro wisata dan Acis Alfero, pelaku usaha kuliner di Purwokerto Banyumas.
Salah satu penumpang Matas Bus berpose usai melakukan perjalanan keliling kota Purwokerto di Matas Bus.
Matas Bus beroperasi dalam 4 pembagian jadwal perjalanan dalam sehari. Penjagaan kebersihan dilakukan setiap kali sesi perjalanan keliling kota diakhiri.
Beberapa tempat bahkan menjadi viral dan terkenal, menarik minat orang untuk mencoba menu-menu khas yang disajikan oleh para selebritas.
Baca SelengkapnyaKue bacot khas Betawi ini unik dan tidak sekedar omong kosong.
Baca SelengkapnyaKereta jadi moda transportasi yang sangat digemari warga Jepang. Ternyata mereka memiliki 7 etika yang patut untuk ditiru warga Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil autopsi, korban meninggal karena beberapa sebab.
Baca SelengkapnyaPria tersebut harus beradaptasi dengan rutinitas baru yang menuntut kedisiplinan yang tinggi.
Baca SelengkapnyaMakanan ekstrem yang satu ini mengandalkan teknik fermentasi dalam mengolah ikan air tawar dengan rasa asam yang banyak ditemukan di Kalimantan Selatan.
Baca SelengkapnyaBerkat keberaniannya menciptakan kudapan unik, produk kerupuk buatannya kini telah laku hingga ke Jerman.
Baca SelengkapnyaBerawal dari jualan penyetan dengan modal seadanya
Baca SelengkapnyaSalah satu sajian tradisional khas suku Batak ini membuat siapapun yang mencicipinya merasakan cita rasa yang berbeda dan unik.
Baca SelengkapnyaSertifikat halal bukan hanya merupakan syarat wajib, tetapi juga menjadi nilai tambah yang signifikan dalam meningkatkan kepercayaan konsumen.
Baca SelengkapnyaIa pun masih terus melakukan riset untuk mengembangkan bisnisnya
Baca SelengkapnyaKarena keunikannya, restoran itu mendapat julukan sebagai “Resto 1000 Koi”.
Baca Selengkapnya