Murid-murid korban gempa belajar pada tenda darurat yang dibangun di halaman sekolah di SDN Gintung, Mangunkerta, Cianjur, Jumat (23/12/2022).
Sebulan Lebih Pasca Gempa, Anak-Anak Cianjur Masih Belajar di Tenda dan Tanpa Seragam
Gempa Cianjur
Lebih dari sebulan sejak musibah gempa bumi 5,2 SR, sejumlah murid sekolah di Cianjur masih belajar pada tenda darurat.
Selain itu mereka terlihat belajar tak memakai seragam sekolah.
Semangat belajar mereka terlihat saat guru memberikan bimbingan kepadanya.
Kondisi tenda darurat yang didirikan di halaman SDN Gintung yang mengalami kerusakan berat pasca gempa.
Aktivitas murid-murid korban gempa saat belajar pada tenda darurat yang dibangun di halaman sekolah di SDN Gintung.
Meski tanpa bangku dan meja, mereka terlihat antusias belajar mendengarkan guru menerangkan pelajaran.
Guru saat memberikan materi pelajaran kepada murid.
Sejumlah murid jongkok di atas atap sekolah mereka yang ambruk akibat gempa bumi.
Aktivitas murid-murid korban gempa saat belajar pada tenda darurat yang dibangun di halaman sekolah di SDN Gintung.
Botol kecap raksasa yang menjadi salah satu simbol kawasan Puncak Cianjur hilang selama kurang lebih dua tahun.
Baca SelengkapnyaMeski layak dimakamkan sebagai pahlawan, ia berpesan bahwa tidak ingin dimakamkan di taman makam pahlawan.
Baca SelengkapnyaDi masjid ini tersimpan peci dan sorban peninggalan K.H Opo Musthofa atau Mama Kandang Sapi. Peci dan sorban itu terlihat disimpan di dalam kotak kaca.
Baca SelengkapnyaDi salah satu titik kelokan terdapat pemandangan air terjun berjejer di dinding bukit. Banyak yang takjub dengan kehadiran curug tersebut karena mirip surga.
Baca SelengkapnyaSoekarno dan Mama Kandang Sapi sering berdiskusi seputar keresahan akan pemerintahan Belanda yang sewenang-wenang. Dari sana, lahirlah semangat perjuangan.
Baca SelengkapnyaKepopuleran Ciwang Mak Oyah bahkan sampai mengundang rasa penasaran pembeli dari luar kota.
Baca SelengkapnyaBasarnas Cianjur Jawa Barat bersama petugas gabungan berhasil mengevakuasi jasad operator alat berat Maman alias Ujang (31).
Baca SelengkapnyaTidak hanya harganya yang murah, nasi kuning dengan lauk-pauk cukup lengkap ini sangat menggoda untuk dicicipi
Baca SelengkapnyaJalur tampak cukup sempit dan terbatas untuk dilalui kendaraan. Meski begitu, pemandangan di sekitar eksotis karena bentuk terowongan yang membobol gunung
Baca SelengkapnyaSaat warga kampung ini membuka pintu rumah langsung disuguhkan pemandangan curug eksotis.
Baca SelengkapnyaKritik sosial dibawakan dengan ringan dan bahasa Sunda yang mudah diterima oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaTim meminta Kepala sekolah SMP I Sindangbarang bertanggung jawab atas kejadian tersebut karena dianggap lalai.
Baca Selengkapnya