Seni bela diri ini dibentuk untuk menggabungkan perguruan bela diri yang telah ada sebelumnya dan memiliki kesamaan yaitu Cikauman, Seranoman, dan Kesegu.

Selama ini Abdul Mu’ti dikenal sebagai aktivis Muhammadiyah yang tergolong moderat dan toleran.

Usai pertemuan, Abdul Mu’ti menyebut dirinya diberikan amanah untuk memimpin Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Mu’ti mengaku mendapatkan amanat untuk memajukan pendidikan. Karena pendidikan menjadi kunci membangun Indonesia.

Menurutnya, hal itu sejalan dengan tujuan Muhammadiyah yang sering bersinggungan dengan isu-isu sosial.

Meski demikian, Bahlil tidak mengungkapkan waktu penyerahan kelola bekas lahan tambang tersebut kepada Muhammadiyah.

Haedar memastikan Muhammadiyah akan mengelola izin tambang dengan profesional dan pro kepada masyarakat.

Menurut Haedar, Muhammadiyah berencana mengembangkan lembaga pendidikan di tingkat dasar menengah di sekitar IKN.

Persoalan tambang adalah bidang usaha sebagaimana umumnya dan itu bisa dilakukan oleh Muhammadiyah.

Program-program kerjasama Muhammadiyah dengan pemerintah berjalan baik hingga ke kawasan-kawasan terjauh, terdepan, dan tertinggal.

Momentum peringatan kelahiran Nabi Muhammad selalu menjadi sumber nilai kebaikan, keutamaan dan keluhuran hidup bersama.

Muhammadiyah membentuk dua perusahaan dalam pengelolaan tambang. Dua perusahaan itu akan menggandeng sejumlah ahli untuk mengelola tambang.