Umat Hindu memegang ayam sebagai sesaji saat berdoa jelang Hari Raya Yadya Kasada (Festival Kasada) di Gunung Bromo, Jawa Timur (30/7). Festival Kasada akan diselenggarakan pada 1 Agustus, di mana umat Hindu melempar sesaji seperti ternak dan hasil bumi ke kawah Gunung Bromo sebagai rasa bersyukur kepada dewa-dewa Hindu atas keselamatan dan kesejahteraan mereka.
Persiapan umat Hindu Gunung Bromo sambut Upacara Kasada
festival
Sebuah altar atau mazbah dipersiapkan jelang Festival Kasada di Gunung Bromo, Jawa Timur (30/7).
Seorang warga berjalan di sekitar Gunung Bromo jelang Festival Kasada (30/7).
Umat Hindu saat mengambil air suci di sekitar Gunung Bromo jelang Festival Kasada (30/7).
Umat Hindu berkeliling menggunakan kuda di sekitar Gunung Bromo jelang Festival Kasada (30/7).
Umat Hindu berdoa di dalam gua di sekitar Gunung Bromo jelang Festival Kasada (30/7).
Umat Hindu memegang obor saat pawai menyambut Festival Kasada di Desa Ngadisari, Gunung Bromo (30/7).
Umat Hindu memegang obor saat pawai menyambut Festival Kasada di Desa Ngadisari, Gunung Bromo (30/7).
Doa sehari-hari agama Hindu dapat diamalkan di berbagai kesempatan.
Baca SelengkapnyaTercatat ada 350 seniman dari 18 kelompok kesenian yang terlibat dalam acara itu.
Baca SelengkapnyaVideo penyerangan ini viral di media sosial dan mendapat kecaman.
Baca SelengkapnyaMulai ada karnaval, festival layang-layang Internasional hingga pembentangan bendera Merah Putih terpanjang di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaDalam penampilannya mereka membawakan sejumlah lagu Netral dari album pertama seperti Memo, Sampah dan Wa...Lah!!
Baca SelengkapnyaSelain warna-warni bunga, warga juga dihibur oleh beragam kesenian tradisional seperti tari-tarian.
Baca SelengkapnyaSebuah perayaan tradisi yang dilaksanakan rutin setiap tahun ini melibatkan seluruh petani untuk menyambut datangnya masa bercocok tanam.
Baca SelengkapnyaSebuah situs sejarah masa peralihan Hindu-Islam ini menjadi salah satu saksi bisu masuknya pengaruh agama Hindu di Aceh. Kini situs tersebut mulai terlupakan.
Baca SelengkapnyaFestival Gunung Watu Pecah ialah cara untuk merawat kesenian dan budaya lokal masyarakat di sekitar Kaki Gunung Watu Pecah.
Baca SelengkapnyaPemena sendiri diambil dari bahasa Batak Karo yang berarti Pertama atau Yang Awal.
Baca SelengkapnyaPesta budaya Bengkulu yang diselenggarakan rutin setiap bulan Muharram ini menjadi salah satu potensi destinasi wisata religi yang paling dinanti.
Baca SelengkapnyaPembukaan Festival Indonesia 2024 di Cheonggye Plaza, Seoul berlangsung meriah.
Baca Selengkapnya