Sebanyak 400 pelajar dari 20 SMA se-Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan mengikuti kegiatan simulasi bencana di kawasan Situ Gintung, Tangerang Selatan, Sabtu (7/11). Dalam kegiatan bertajuk "Sekolah Siaga Bencana 2015" tersebut dilakukan simulasi penanggulangan bencana banjir, kebakaran dan gempa bumi.
Ratusan pelajar ikut Sekolah Siaga Bencana 2015 di Situ Gintung
Bencana alam
Pelajar mengikuti pembekalan terlebih dahulu sebelum beraksi dalam simulasi penanggulangan bencana.
Pelajar menggunakan perahu karet saat mengikuti kegiatan simulasi bencana banjir di kawasan Situ Gintung, Tangerang Selatan, Sabtu (7/11).
Aksi pelajar saat melakukan simulasi penyelamatan korban banjir di kawasan Situ Gintung, Tangerang Selatan, Sabtu (7/11).
Aksi pelajar saat melakukan simulasi penyelamatan korban banjir di kawasan Situ Gintung, Tangerang Selatan, Sabtu (7/11).
Pelajar menggunakan perahu karet saat mengikuti kegiatan simulasi bencana banjir di kawasan Situ Gintung, Tangerang Selatan, Sabtu (7/11).
Aksi pelajar saat melakukan simulasi penyelamatan korban kebakaran, di kawasan Situ Gintung, Tangerang Selatan, Sabtu (7/11).
Aksi pelajar saat melakukan simulasi penyelamatan korban kebakaran, di kawasan Situ Gintung, Tangerang Selatan, Sabtu (7/11).
Asrama putra Ponpes DDI Patobong terbakar diduga akibat korsleting listrik
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir parah ini terjadi setelah hujan badai, hujan deras, dan hujan es melanda Mekkah.
Baca SelengkapnyaArab Saudi dilanda hujan badai, hujan es sejak dua hari lalu hingga menimbulkan banjir di sejumlah kota besar.
Baca SelengkapnyaBPBD melaporkan kondisi terkini Pintu Air Pasar Ikan pada Rabu (8 1/2025). Tercatat per pukul 08.00 WIB, Pintu Air Pasar Ikan siaga dua.
Baca SelengkapnyaDari 788 peristiwa kebakaran tersebut, korsleting listrik tetap menjadi penyebab utama kebakaran di Jakarta.
Baca Selengkapnyabanjir bandang terjadi pada pukul 17.45 Wita, Sabtu (4/1). Banjir terjadi di saat hujan intensitas tinggi.
Baca SelengkapnyaSatu orang mengalami luka bakar akibat kebakaran yang terjadi dalam insiden tersebut.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi, dengan curah hujan meningkat 20 persen sehingga ada potensi terjadinya banjir.
Baca SelengkapnyaAsril mengungkap kronologi kejadian awalnya pemilik warteg bernama Agus hendak masak di dapur
Baca SelengkapnyaHal itu diungkap oleh Perwira Piket Lapangan Dinas Kebakaran Kota Tangerang Selatan, Nurudin.
Baca Selengkapnya2.210 unit rumah, 21 tempat ibadah, 12 sekolah, lima kantor dan dua pasar tradisional terdampak banjir.
Baca SelengkapnyaWarga mengatakan banjir yang terjadi bukan hal baru.
Baca Selengkapnya