Tragedi Kanjuruhan menjadi inspirasi bagi Ita Fitriyah, seorang desainer batik di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Motif batik karyanya menggambarkan peristiwa tragis dengan 135 orang korban jiwa meninggal dunia dan sekitar 700 orang luka-luka itu.
Penampakan Batik Motif Tragedi Kanjuruhan
Tragedi Kanjuruhan
Lewat karyanya, pemilik batik tulis Lintang itu mengaku ingin menyuarakan pesan para korban yang hingga kini terus berjuang mencari keadilan. Rasa pedulinya itu dituangkan dalam karya desain batik yang telah digelutinya selama ini.
Motif batik dengan label Tragedi Kanjuruhan itu menampilkan gambar telapak tangan yang menggambarkan motivasi sebuah harapan.
Selain itu, ada juga pita hitam bertuliskan Arema sebagai tanda rasa duka bagi warga Malang atas peristiwa 1 Oktober 2022 itu.
Batik berlatar biru itu juga menampilkan logo Singa Tegar bermahkota dan motif asap warna merah yang menggambarkan gas air mata yang ditembakkan aparat saat itu.
Motif batik Tragedi Kanjuruhan sendiri sengaja dibuat sebagai edisi khusus dan tidak diperbanyak. Rumah batik Lintang hanya memproduksi dua lembar yang nantinya akan dilelang. Hasil lelang akan diserahkan sebagai donasi untuk keluarga korban.
"Motif ini tidak diperbanyak karena tujuannya didonasikan untuk korban dan (membantu) perjuangan para korban yang sampai sekarang berjuang menuntut keadilan," katanya.
Ada 73 keluarga korban yang menuntut restitusi. Permohonan itu sendiri diajukan oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Baca SelengkapnyaPutu Kholis menegaskan keberpihakannya kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan.
Baca Selengkapnyapenyelesaian Tragedi Kanjuruhan dan Tragedi Unlawful Killing KM 50 penting dilakukan
Baca SelengkapnyaPerlunya menghadirkan keadilan. Proses penegakan hukum harus berujung kepada rasa keadilan.
Baca SelengkapnyaPada sesi tanya jawab, Capres Anies menanyakan pandangan Ganjar soal tragedi Kanjuruhan dan Kasus Km 50.
Baca SelengkapnyaSetahun lalu, 1 Oktober 2022 peristiwa berdarah yang menewaskan ratusan orang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang. Hingga kini, korban belum dapat keadilan.
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan peristiwa pembakaran rumput di Stadion Kanjuruhan.
Baca SelengkapnyaSabtu 1 Oktober 2022 lalu menjadi hari paling kelam dalam sejarah dunia sepak bola Indonesia di Stadion Kanjuruhan.
Baca SelengkapnyaPengadilan Negeri Surabaya awalnya memvonis kedua polisi tersebut dengan hukuman bebas.
Baca SelengkapnyaPascatragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 silam, Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang tidak pernah lagi digunakan
Baca SelengkapnyaPak Midun menangis setibanya di sana dan melakukan sujud syukur di samping sepedanya.
Baca Selengkapnya