4 Hal yang sering dirahasiakan remaja dari orang tua

Merdeka.com - Ada kalanya para remaja menyembunyikan beberapa hal dari orang tua mereka. Dan beberapa orang tua tampaknya tidak begitu peduli tentang apa yang dirahasiakan oleh anak mereka. Namun, orang tua yang cerdas tahu bagaimana cara mengatasi perilaku tersebut dan selalu mencoba untuk mengubah kebiasaan itu. Nah, berikut adalah empat hal yang sering dirahasiakan para remaja dari orang tua mereka.

1. Asmara

Sebagian remaja masih belum bisa terbuka tentang hubungan asmara yang mereka jalani. Cara terbaik untuk memecahkan masalah ini adalah dengan memberi mereka kebebasan untuk berbagi sesuatu dengan Anda. Praktikkan itu sejak mereka masih kanak-kanak, sehingga mereka tidak merahasiakan itu dari Anda.

2. Bolos sekolah

Bolos sekolah memang bukan hal yang baik. Namun, orang tua terkadang tidak mau mengerti alasan di balik perilaku tersebut. Oleh karenanya, sebagian remaja sering menyembunyikan hal itu dari orang tua mereka. Satu-satunya solusi untuk mengatasi masalah itu adalah dengan menciptakan sebuah pendekatan yang ramah terhadap anak-anak Anda.

3. Isi ponselnya

Di era modern seperti sekarang, smartphone menjadi salah satu bagian penting dalam kehidupan remaja. Para orang tua pun harus ekstra hati-hati dalam hal ini, karena teknologi bisa memperdaya remaja. Pornografi, cyberbullying, dan masalah lainnya yang terkait dunia maya bisa menghancurkan kehidupan remaja. Dan terkadang sebagian remaja merahasiakan isi ponsel mereka.

4. Dengan siapa dia berteman

Beberapa orang tua mengatakan bahwa ada yang boleh dan tidak boleh dijadikan teman. Tetapi, anak-anak biasanya akan merasa sulit untuk meninggalkan persahabatan itu. Dalam situasi seperti itu, sebagian remaja akan mencoba merahasiakannya dari orang tua mereka. Alih-alih membatasi pergaulan anak, orang tua lebih disarankan untuk selalu memantau persahabatan anak-anak mereka.

Inilah empat hal yang sering dirahasiakan para remaja dari orang tua mereka. Untuk membuat remaja terbuka tentang segala hal yang mereka lakukan, orang tua harus belajar untuk menciptakan pendekatan yang ramah dengan anak-anak mereka.