8 Fakta A Haunting in Venice, Film Misteri Pembunuhan Terbaru Detektif Hercule Poirot
A Haunting in Venice tayang di bioskop Indonesia sejak Rabu (13/9/2023).
8 Fakta A Haunting in Venice, Film Misteri Pembunuhan Terbaru Detektif Hercule Poirot
Film A Haunting in Venice tayang di bioskop Indonesia sejak Rabu (13/9/2023).
Ini adalah film petualangan terbaru detektif Belgia rekaan novelis Agatha Christie, Hercule Poirot.
Film ini kembali menampilkan Kenneth Branagh sebagai Poirot.
Sebelum menonton filmnya di bioskop, apa saja yang perlu diketahui tentang A Haunting in Venice?
Berikut ini beberapa fakta menarik tentang film A Haunting in Venice yang perlu Anda simak.
1. Film Ketiga Hercule Poirot-nya Kenneth Branagh
A Haunting in Venice merupakan sekuel dari Death on the Nile (2022).
Film pertamanya adalah Murder on the Orient Express (2017).
Walaupun begitu, cerita kedua film tak berhubungan. Jadi, bisa disaksikan tanpa harus menonton Death on the Nile terlebih dahulu.
Selain memerankan tokoh utama, Branagh juga menyutradari dan memproduseri ketiga film Hercule Poirot tersebut.
Cicit Agatha Christie, James Prichard juga digandeng sebagai executive producer.
2. Adaptasi Bebas dari Novel Hallowe'en Party
A Haunting in Venice merupakan adaptasi bebas dari novel Hallowe'en Party karya Agatha Christie (1969).
Novel ini bercerita tentang penyelidikan Poirot terhadap pembunuhan seorang gadis cilik yang mengaku pernah menyaksikan sebuah pembunuhan saat pesta Halloween.
Novel ini belum pernah diadaptasi menjadi film layar lebar sebelumnya, tetapi sudah pernah diadaptasi menjadi episode televisi dalam serial Agatha Christie's Poirot (1989) yang dibintangi oleh David Suchet.
Michael Green selaku penulis naskah juga mengambil unsur-unsur dari cerita pendek Agatha Christie yang berjudul "The Last Séance".
Cerpen tersebut berkisah tentang seorang wanita yang mencoba berkomunikasi dengan mendiang suaminya melalui seorang medium.
3. A Haunting in Venice Mengadopsi Elemen Supernatural
Meskipun inti film ini tetap investigasi pembunuhan seperti Murder on the Orient Express dan Death on the Nile, A Haunting in Venice juga menambahkan elemen supernatural thriller untuk menambah unsur ketegangan.
Murder on the Orient Express fokus pada tema balas dendam. Death on the Nile berkutat dengan tema keserakahan manusia.
Sementara itu, A Haunting in Venice bermain dengan hal-hal yang berada di luar nalar.
A Haunting in Venice mengajak penonton untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang keberadaan hantu, kekuatan gaib, atau Tuhan.
Ini tentunya menjadi tantangan bagi Poirot yang berjiwa rasional.
4. Berlatar Eksotisme Venesia
Seperti dua film sebelumnya, Branagh kembali memilih lokasi eksotis untuk latar film Hercule Poirot.
Jika film sebelumnya berlatar Sungai Nil di Mesir, kali ini petualangan Hercule Poirot akan menampilkan kanal-kanal dan palazzo angker di Venesia.
Pada cerita aslinya, Hallowe’en Party, kasus terjadi di rumah tua di pedesaan Inggris.
"Tidak ada yang lebih berhantu selain palazzo Venesia," kata Michael Green dalam catatan produksi filmnya.
"Kami ingin mengambil keuntungan dan menggunakan keseraman yang melekat serta keajaiban dan daya tarik Venesia, untuk menciptakan malam Halloween yang sangat menakutkan," tambahnya.
5. Tetap Menyuguhkan Plot Twist yang Jadi Ciri Khas Agatha Christie
Film ini merupakan adaptasi dari novel Agatha Christie, novelis yang terkenal dengan rangkaian plot twist.
Namun, para pembuat film tidak hanya meniru novel aslinya, melainkan juga memberikan sentuhan baru dan kreatif.
Para penonton yang sudah membaca bukunya dijamin tetap penasaran dan terkejut saat menyaksikan konklusi film.
Intinya, film ini menawarkan sudut pandang baru dalam kisah-kisah misteri yang ditulis oleh sang Ratu Detektif.
6. Dibintangi Jamie Dornan 'Fifty Shades' sampai Michelle Yeoh
Kenneth Branagh kembali memerankan detektif legendaris Hercule Poirot.
Ia didampingi para aktor kelas A seperti Kyle Allen, Camille Cottin, Jamie Dornan, Tina Fey, Jude Hill, Ali Khan, Emma Laird, Kelly Reilly, Riccardo Scamarcio, dan Michelle Yeoh.
Kelly Reilly berperan sebagai Rowena Drake, seorang penyanyi opera pensiunan yang sedang berduka atas kematian tragis putrinya.
Tina Fey tampil menawan sebagai Ariadne Oliver, seorang penulis misteri terlaris yang mengingatkan kita pada Agatha Christie sendiri.
Jamie Dornan memerankan Dr. Leslie Ferrier, seorang individu yang trauma akibat perang. Hubungannya dengan Leopold yang diperankan oleh Jude Hill memberikan sudut pandang baru tentang ikatan keluarga.
7. Film Poirot Pertama yang Menggunakan Kamera Sinematografi Sony Venice
A Haunting in Venice adalah film Poirot pertama yang menggunakan kamera digital Sony Venice dengan rasio aspek 1.85:1, berbeda dengan dua film sebelumnya yang menggunakan kamera Panavision Super 70mm dengan rasio aspek 2.39:1.
Haris Zambarloukos, direktur fotografi film ini, menjelaskan alasan di balik pilihan ini kepada ClickCity (12/9/2023), "Kami menginginkan kamera yang bisa menangkap suasana malam dengan baik, lalu kami menggunakan lilin dan lampu-lampu nyata untuk menciptakan suasana yang pas."
8. Film PG-13 yang Menampilkan Kekerasan dan Gambar Sensitif
Film ini mendapatkan rating PG-13 yang berarti aman ditonton anak usia remaja.
Walaupun begitu, A Haunting in Venice juga disebut menampilkan adegan kekerasan, gambar-gambar eksplisit yang sensitif, dan unsur-unsur tematik.
Hal ini menunjukkan bahwa film ini tidak hanya sekadar film misteri, tetapi juga memiliki banyak elemen horor dan menyeramkan yang tersebar di sepanjang cerita.
Jika Anda menyukai film-film yang membuat bulu kuduk berdiri, jangan lewatkan film ini!
Sinopsis Film A Haunting in Venice
Melalui film A Haunting in Venice, penonton akan menyaksikan petualangan terbaru detektif legendaris, Hercule Poirot.
Film ini berlatar belakang di Venesia pasca Perang Dunia II, tepatnya pada malam Halloween.
Poirot (Kenneth Branagh) yang sudah pensiun dan mengasingkan diri di Venesia terpaksa menghadiri sebuah sesi pemanggilan arwah di sebuah palazzo tua yang angker.
Namun, sesi itu berubah menjadi latar sebuah pembunuhan misterius.
Demi menyelesaikan kasus ini, Poirot melakukan investigasi dengan bantuan Ariadne Oliver (Tina Fey), seorang novelis cerita misteri yang dikenalnya selama bertahun-tahun.
Bersama-sama, mereka mencoba mengungkap siapa pelaku dan motif pembunuhan itu.