Asal-Usul Gudeg yang Tercipta dari Tangan Prajurit Mataram Kala Babat Alas
Merdeka.com - Gudeg merupakan kuliner khas dari Yogyakarta. Kota-kota lain di sekitarnya juga punya resep gudeg. Namun bagi warga luar Yogyakarta dan Jawa Tengah, gudeg selalu identik dengan Jogja. Mungkin tak banyak yang tahu, makanan ini punya sejarah yang cukup unik.
Mengenal Kuliner Bernama Gudeg
-
Kenapa gudeg jadi makanan khas Yogyakarta? Gudeg adalah makanan khas Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan gula kelapa.
-
Bagaimana cara membuat gudeg? 1. Siapkan panci, tata daun jati di dasar panci, kemudian masukkan nangka muda dan semua bumbu. Tuang santan cair dan juga air kelapa. Selanjutnya tutup kembali dengan daun jati dan tutup panci, masak sampai kuah sedikit menyusut. 2. Setelah kuah sedikit menyusut berikan gula merah, garam, dan santan kental. Tutup kembali dengan daun jati dan tutup panci, lanjutkan memasak dengan api kecil. 3. Koreksi rasa. Kemudian tambahkan telur rebus, tutup panci kembali, lanjut masak gudegnya sampai matang dan benar-benar kering selama kurang lebih 8-10 jam.
-
Gudeg Manggar terbuat dari apa? Gudeg Manggar merupakan sajian yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram Islam. Pada tahun 2021 lalu, makanan ini ditetapkan menjadi Warisan Budaya tak Benda (WBTb). Dilansir dari situs Indonesiakaya.com, Gudeg Manggar merupakan sebuah alternatif saat buah nangka muda sebagai bahan dasar gudeg harganya mahal.
-
Kuliner apa yang terkenal di Yogyakarta? Gudeg adalah salah satu makanan khas Yogyakarta yang paling terkenal.
-
Dimana asal mula kue bugis? Meski namanya mirip dengan salah satu suku yang berada di Sulawesi Selatan, namun kue ini sejatinya bukan berasal dari sana. Melainkan kue ini tak lain justru tercipta di tengah-tengah suku Betawi atau di Pulau Jawa.
-
Bagaimana membuat jamu godogan? Cuci bersih jahe, kunyit, temulawak, serai dan juga daun salam. Geprek jahe sampai lunak. Campurkan semua bahan ke dalam satu wadah, lalu rebus dengan 4 liter air. Rebus jamu sampai air menyusut ½ dari air rebusan awal.
Gudegyudjumpusat.com
Masakan yang disebut gudeg dibuat dari nangka muda yang dimasak gula jawa, santan, dan rempah selama berjam-jam. Hasil akhirnya adalah potongan-potongan nangka yang lembut, berwarna cokelat, dan sedikit terkaramelisasi. Rasanya dominan manis legit dengan sedikit rasa gurih dari santan dan garam.
Gudeg biasanya disajikan komplet bersama nasi, telur pindang, opor ayam, tahu atau tempe bacem, dan sambal goreng kerecek manis. Masih ditambah siraman areh pula. Ciri khas penyajiannya adalah nasi dan lauk yang dialasi daun pisang. Dahulu kala, daun jati juga kerap digunakan sebagai alas.
Sejarah Singkat Gudeg
iStock
Sejak kapan masakan gudeg mulai dikenal? Seperti apa pula ceritanya hingga makanan ini menjadi begitu populer?
Melansir dari laman National Geographic, sejarah terciptanya gudeg bermula pada masa dibangunnua kerajaan Mataram Islam di alas Mentaok, di daerah kotagede Yogyakarta pada abad ke 15.
Murdijati Gardjito, seorang profesor di Pusat Kajian Makanan Tradisional (PKMT), Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM yang juga seorang penulis buku berjudul Gudeg Yogyakarta, menjelaskan bahwa gudeg pertama kali dibuat oleh prajurit kerajaan karena mendapati buah nangka muda, melinjo dan kelapa berlimpah.
"Saat pembangunan kerajaan Mataram di alas Mentaok, banyak pohon ditebang. Di antaranya ada pohon nangka, melinjo dan kelapa. Karena buah dari pohon ini melimpah, prajurit membuatnya sebagai masakan kemudian terciptalah gudeg," ungkap Murdijati.
Cara memasak bahan-bahan di atas adalah dengan cara diaduk terus menerus atau dalam bahasanya Jawanya Hangudek, maka masakan ini diberi nama Gudeg. Dalam sastra Hawa Serat Centhini, disebutkan jika gudeg juga menjadi salah satu masakan yang disajikan untuk para tamu kerajaan Mataram di abad 16.
Versi Lain Asal-Muasal Gudeg
iStock
Ada juga versi lain dari asal-muasal gudeg. Melansir dari laman gudeg.net, awal mula terciptanya gudeg adalah sejak adanya penyerbuan pertama ke Batavia tahun 1726-1728 oleh pasukan Sultan Agung. Para prajurit membawa gudeg sebagai bekal makanan perang. Meski begitu, sejarah ini belum bisa dipastikan kebenarannya.
Sejak zaman dulu, gudeg menjadi makanan sehari-hari masyarakat Jawa khususnya di Yogyakarta. Kepopuleran gudeg semakin meningkat pada tahun 1949 bersamaan dengan berdirinya Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta. Saat ini, gudeg tak hanya sebagai masakan sehari-hari tetapi juga menjadi masakan yang bisa dibuat oleh-oleh. Kemasan gudeg pun semakin modern dan lebih bisa tahan lama.
Selain gudeg, Indonesia punya sederet kuliner tradisional yang tak kalah lezat. Yuk, cari panganan yang Anda mau di sini.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gudeg adalah salah satu makanan tradisional khas Yogyakarta yang sangat populer dan banyak digemari.
Baca SelengkapnyaPada abad ke-17, Sultan Agung memerintahkan masyarakat Tegal untuk membantu menyediakan makanan murah bagi prajurit Mataram.
Baca SelengkapnyaGudeg Manggar menawarkan cita rasa berbeda dan keunikannya sendiri dibandingkan gudeg pada umumnya
Baca SelengkapnyaDi balik kelezatannya yang menggugah selera, tahu gejrot ternyata punya banyak fakta menarik.
Baca SelengkapnyaDalam sejarahnya, bregada Kraton Yogyakarta telah mengikuti beragam peperangan.
Baca SelengkapnyaDari makanan pedas, manis, gurih, hingga makanan tradisional Jawa yang autentik, Yogyakarta memiliki semuanya.
Baca SelengkapnyaMakanan ini memiliki rasa manis yang bersumber dari gula sebagai bahan bakunya.
Baca SelengkapnyaMakanan itu terbuat dari campuran parutan kelapa dan gula Jawa sehingga menghasilkan cita rasa yang manis dan legit
Baca SelengkapnyaSaat itu, sate ini disuguhkan kepada seorang tokoh asal Madura dan cita rasanya membuat yang bersangkutan terkesan
Baca SelengkapnyaKuliner ini terbuat dari campuran terigu dan parutan kelapa, sehingga menghasilkan rasa gurih, manis, dan legit.
Baca SelengkapnyaKuliner ini mendapatkan tempat tersendiri di hati warga asli Jogja
Baca SelengkapnyaDesa itu memiliki beragam potensi wisata kuliner, sejarah, dan budaya
Baca Selengkapnya