Benarkah Ovulasi Bisa Pengaruhi Mood Perempuan? Begini Penjelasannya
Merdeka.com - Seorang perempuan biasa mengalami perubahan suasana hati konstan berkat pengaruh hormon. Saat mengalami Pre-Menstrual Syndrome (PMS), haid, atau ovulasi, suasana hati bisa berfluktuasi.
Ada yang bilang, mood perempuan ketika berada di masa ovulasi (masa subur) cenderung lebih fluktuatif. Pada saat seperti ini, suasana hati perempuan cenderung lebih rentan berubah. Perasaan yang semula baik-baik saja bisa menjadi sangat buruk dalam sekejap.
Seperti apa kaitan antara mood dan ovulasi? Berikut ini penjelasannya.
-
Apa yang terjadi pada mood saat ovulasi? Pada masa ini, suasana hati perempuan bisa menjadi sangat labil.
-
Mengapa mood bisa berubah saat ovulasi? Perubahan mendadak dalam kadar hormon ini juga dapat menyebabkan mood swing atau perubahan suasana hati yang drastis.
-
Bagaimana mengelola mood saat ovulasi? Memahami bahwa perubahan mood selama ovulasi adalah sesuatu yang alami dapat membantu perempuan mengelola perasaan mereka dengan lebih baik.
-
Bagaimana mood swing bisa terjadi saat haid? Perubahan suasana hati atau mood swing sering dialami oleh wanita menjelang menstruasi. Wanita bisa tiba-tiba merasa sangat sedih atau senang tanpa alasan yang jelas, dan sering kali merasa sensitif dan mudah marah. Gejala emosional ini disebabkan oleh fluktuasi kadar estrogen dan progesteron yang mempengaruhi produksi serotonin dan endorfin di otak.
-
Apa itu ovulasi bagi wanita? Ovulasi adalah proses ketika sel telur yang sudah matang dikeluarkan dari ovarium ke tuba falopi untuk dibuahi.
-
Apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasi mood swing saat PMS? Mengatasi mood swing saat PMS memerlukan pendekatan yang holistik, yang melibatkan perubahan gaya hidup, pengelolaan stres, dan dukungan emosional. Pola makan yang sehat dan seimbang dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan hormon yang pada gilirannya dapat mengurangi gejala PMS.
Perubahan Hormon yang Terjadi Selama Ovulasi
Adanya perubahan hormon selama ovulasi, membuat suasana hati perempuan rentan berubah. Ini juga membuat perasaan yang semula baik-baik saja menjadi sangat buruk dalam sekejap.
Mengutip dari Healthline, suasana hati perempuan berubah-ubah seiring dengan siklus menstruasi yang dialaminya. Ini juga berubah seiring dengan datangnya masa ovulasi.
Tak hanya membuat perasaan rentan berubah, perubahan hormon selama ovulasi juga memungkinkan seseorang memiliki hasrat seksual yang naik atau justru turun. Ini juga membuat kondisi fisiknya sedikit mengalami perubahan mulai dari mengencangnya payudara, jerawat di wajah dan kulit yang makin sensitif.
Masa Ovulasi Memberikan Peluang Besar Terjadinya Kehamilan
Pada masa ovulasi, perempuan memiliki peluang kehamilan yang tinggi. Biasanya, masa ini terjadi hanya beberapa hari saja. Bagi pasangan yang ingin memiliki momongan, disarankan untuk berhubungan seksual secara rutin di saat ini. Tentunya juga perlu didukung dengan pola makan yang sehat, olahraga secukupnya dan istirahat cukup.
Masa ovulasi biasanya akan dimulai di hari ke-14 siklus menstruasi. Ini berlaku pada siklus normal yakni 28 hari setiap bulannya. Saat ovulasi, estrogen dan testosteron meningkat tajam. Perempuan akan merasa lebih berenergi dan lebih tinggi hasrat seksualnya. Dan ini cukup masuk akal. Mengingat di masa ini, tubuh memang sedang mempersiapkan diri untuk bereproduksi.
Demikian penjelasan singkat mengenai ovulasi dan pengaruhnya pada mood perempuan. Semoga informasi ini dapat memberikan manfaat untuk Anda.
Reporter: Mimi RohmitriasihSumber: Fimela.com
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat masa ovulasi, suasana hati perempuan bisa menjadi sangat labil. Perasaan yang semula baik-baik saja bisa berubah menjadi sangat buruk dalam sekejap.
Baca SelengkapnyaApa itu ovulasi penting diketahui, khususnya bagi yang sedang merencanakan kehamilan.
Baca SelengkapnyaMood swing saat PMS terkadang menjadi hal yang membingungkan bagi banyak wanita.
Baca SelengkapnyaSetiap wanita memiliki siklus menstruasi yang berbeda, namun secara umum, siklus ini terjadi setiap 28 hingga 35 hari dan berlangsung selama 5 hingga 7 hari.
Baca Selengkapnyamunculnya dorongan dan rangsangan untuk berhubungan seksual tak kenal waktu pada seseorang disebabkan karena sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaUsia memiliki peran signifikan dalam kesuburan wanita. Oleh karena itu, wanita harus memaksimalkan waktu masa suburnya jika ingin memiliki anak.
Baca SelengkapnyaBeberapa cara menentukan masa subur wanita saat siklus haid tidak lancar.
Baca Selengkapnya