Deretan Polemik Lagu APT Rose Blackpink dan Bruno Mars, dari Ciptaan Orang Israel hingga Bikin Pelajar Waspada
Ketenaran lagu APT milik Bruno Mars dan Rose Blackpink ternyata menimbulkan sederet polemik dari ciptaan orang Israel hingga bikin waspada pelajar Korea.
Rose Blackpink dan Bruno Mars saat ini sedang menjadi sorotan dunia dengan lagu kolaborasi terbaru mereka yang berjudul "APT". Lagu ini berhasil membawa mereka ke puncak berbagai tangga lagu, termasuk Global Chart Spotify dan mencetak rekor di Apple Music.
Sejak dirilis, lagu ini telah mencapai lebih dari 14 juta pemutaran di platform digital Spotify. Banyak pendengar awalnya menganggap lagu "APT" sangat menarik untuk didengarkan karena tema yang diangkat oleh Rose dan Bruno Mars tergolong sederhana.
Lagu yang merupakan singkatan dari 'Apartment' ini terinspirasi dari permainan 'tumpuk tangan' yang populer di Korea Selatan, yang sering dimainkan Rose bersama teman-temannya sambil menikmati minuman keras. Dalam permainan tersebut, siapa pun yang menerima kondisi tertentu diharuskan untuk minum.
Seiring waktu, lagu ini mulai menarik perhatian negatif. Selain tema yang berkaitan dengan minuman keras, ada beberapa aspek lain yang membuat lagu "APT" mendapatkan kritik di media sosial.
Kontroversi ini muncul karena lirik dan konsep yang dianggap tidak pantas oleh sebagian orang. Banyak yang bertanya-tanya, apa saja elemen yang menjadikan lagu "APT" karya Rose Blackpink dan Bruno Mars ini menjadi kontroversial? Berikut adalah beberapa poin yang menjelaskan hal tersebut.
1. Lagu APT Dihindari Siswa karena Mengganggu Konsentrasi
Para siswa di Korea Selatan yang akan mengikuti ujian suneung atau College Scholastic Ability Test (CSAT) pada 14 November mendatang, kini mulai menghindari lagu "APT".
Menurut laporan dari Korea JoongAng Daily, mereka tidak ingin mendengarkan lagu kolaborasi antara Rose Blackpink dan Bruno Mars tersebut. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran bahwa lirik lagu yang repetitif akan terus terngiang di pikiran mereka.
"Saya khawatir lagu itu bakal terus terngiang-ngiang di kepalaku, bahkan selama ujian. Orang dewasa mungkin bakal tertawa dan berkata, 'Mengapa stres karena hal seperti itu?' tetapi bagi kami yang akan menghadapi ujian penting, ini bisa terasa meresahkan," ungkap seorang siswa kepada Yonhap News.
2. Penyebaran Hoax yang Melibatkan Pemerintah Malaysia
Setelah lagu ini dirilis, muncul berita bahwa Kementerian Kesehatan Malaysia telah melarang "APT." sejak 28 Oktober 2024. Mereka menyatakan kekhawatiran yang mendalam bahwa single ini dapat memberikan "pengaruh buruk" kepada pendengar muda dan mendorong orangtua untuk lebih memperhatikan anak-anak mereka, seperti yang dilansir oleh Sports Kyunghyang dan dikutip oleh Sports Keeda pada Selasa (29/10/2024).
Namun, informasi tersebut ternyata tidak benar. Pada Rabu (30/10/2024), akun media sosial resmi Kementerian Kesehatan Malaysia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah keliru.
Akun X Kementerian mengunggah tautan berita dari media Koreaboo sebagai klarifikasi. Mereka menyatakan, "Kementerian Kesehatan (MOH) Malaysia ingin mengklarifikasi bahwa pernyataan apa pun mengenai artikel ini yang dikaitkan dengan MOH belum dikeluarkan atau disahkan oleh Pemerintah Malaysia."
Kementerian juga menegaskan bahwa informasi yang beredar tersebut berasal dari pihak yang tidak memiliki hubungan dengan mereka. "Harap berhati-hati terhadap informasi tidak terverifikasi yang beredar di internet, karena dapat menyebabkan kebingungan dan misinformasi dalam masyarakat," tambah mereka.
Mereka mengimbau masyarakat untuk selalu merujuk pada saluran resmi Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terkini mengenai masalah kesehatan masyarakat.
3. Tuduhan Plagiarisme
Lagu "APT" yang dinyanyikan oleh Rose BLACKPINK kini tengah menjadi perbincangan hangat setelah munculnya klaim dari pihak Jepang yang menyatakan adanya kesamaan antara lagu terbaru mereka dengan lagu Miku Sawai yang dirilis pada tahun 2013 berjudul "Sorry, I Can't Be a Good Child".
Menurut laporan Kbizoom pada Rabu (30/10/2024), para kritikus musik mengemukakan bahwa bagian chorus dari lagu "APT" pada detik ke-32 memiliki kemiripan dengan melodi lagu Sawai yang dimulai pada detik ke-41.
Walaupun beberapa pendengar mungkin merasakan adanya kesamaan, para ahli musik menegaskan bahwa progresi akord yang digunakan dalam kedua lagu tersebut merupakan hal yang sangat umum dalam dunia musik.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada kemiripan yang diidentifikasi, hal tersebut tidak selalu berarti bahwa satu lagu menjiplak dari yang lain. Dalam industri musik, banyak lagu yang menggunakan struktur akord serupa, sehingga penting untuk tidak langsung menyimpulkan adanya plagiarisme hanya berdasarkan kesamaan melodi.
4. Dibuat Orang Israel
Salah satu hal yang mengejutkan dari lagu "APT" adalah keterlibatan salah satu penulisnya, Omar Fedi. Omar adalah seorang musisi, produser, dan penulis lagu yang berasal dari Israel. Keterlibatan pria yang berasal dari Tel Aviv dan kini tinggal di Los Angeles, AS, menambah kontroversi yang menyelimuti lagu "APT" hanya dalam waktu kurang dari sebulan setelah dirilis.
Terlebih lagi, dengan meningkatnya sentimen konflik antara Israel dan Palestina, situasi ini tentu memberikan dampak yang signifikan. Hal ini terutama dirasakan oleh para pencinta musik yang juga mendukung kemerdekaan Palestina.
5. Rose Ragu untuk Merilis Lagu APT
Sebelum diluncurkan, lagu "APT" telah menimbulkan keraguan di hati Rose. Ia merasa ragu untuk merilis lagu yang mengangkat tema permainan yang erat kaitannya dengan alkohol. Selain itu, Rose juga khawatir tentang bagaimana penggemarnya akan bereaksi terhadap lagu tersebut.
"Saya ingat waktu pulang [dari studio] dengan perasaan agak panik. Apakah enggak masalah, aku menulis lagu tentang permainan minum-minum?" ungkapnya, seperti yang dilansir dari berbagai sumber. Keraguannya begitu besar hingga ia sempat meminta timnya untuk mempertimbangkan penghapusan lagu itu. Namun, pada akhirnya, Rose berhasil mengatasi keraguan tersebut dan merilis "APT" pada tanggal 18 Oktober 2024.