Mulai Gaslighting sampai Red Flag, Ini Arti 8 Istilah Perkencanan di Media Sosial
Merdeka.com - Belakangan kata toxic, gaslighting, dan red flag sering digunakan di media sosial. Biasanya, konteks penggunaannya berkaitan dengan urusan asmara.
Istilah berbahasa Inggris seperti red flag banyak diadopsi oleh kaum milenial dan gen Z yang memang lebih sering terpapar konten-konten asing. Sebenarnya, apa arti kata-kata tersebut?
Berikut ini beberapa istilah perkencanan yang kerap digunakan di media sosial dan artinya. Mulai dari ghosting sampai rose-colored glasses.
-
Apa tanda gaslighting di hubungan asmara? Salah satu tandanya adalah berbohong secara terang-terangan dan selalu mengubah cerita dari aslinya.
-
Bagaimana gaslighting terjadi dalam hubungan? Gaslighting terjadi dalam beberapa tahap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada empat pola perilaku yang umum dalam hubungan gaslighting: 1. Love-bombing Ini adalah pemberian perhatian berlebihan yang biasanya terjadi di awal hubungan. Love-bombing adalah taktik yang melibatkan memberikan tayangan perhatian dan kasih sayang berlebihan kepada seseorang dengan tujuan memanipulasi mereka. Karena merasa kebutuhan emosionalnya terpenuhi dalam waktu singkat, calon korban jadi mengembangkan ikatan emosional yang kuat dan bahkan rasa 'berutang budi' kepada pelaku gaslighting. Pemikiran seperti ini memberikan pelaku gaslighting kekuasaan dan kendali.
-
Apa definisi gaslighting? Gaslighting adalah bentuk manipulasi psikologis di mana seseorang membuat orang lain meragukan realitas, ingatan, atau persepsinya sendiri.
-
Apa itu gaslighting? Gaslighting adalah manipulasi psikologis terhadap seseorang sehingga korban mulai meragukan kebenaran pikiran, persepsi, atau ingatan mereka sendiri. Menurut kamus Merriam-Webster, gaslighting adalah manipulasi psikologis terhadap seseorang yang biasanya berlangsung dalam waktu lama, sehingga korban mulai meragukan kebenaran pikiran, persepsi, atau ingatan mereka sendiri. Akibatnya, korban menjadi bingung, kehilangan kepercayaan diri dan harga diri, tidak yakin dengan kesehatan emosional atau mental mereka, dan bergantung pada pelaku.
-
Kenapa gaslighting terjadi? Gaslighting biasanya dilakukan dalam jangka waktu lama hingga menyebabkan korban mempertanyakan validitas pemikiran, persepsi realitas, atau ingatan mereka sendiri.
1. Ghosting
Ghosting adalah aksi menghilang tanpa alasan saat berada dalam fase pendekatan atau sudah berkomitmen. © pixabay.com/cuncon
Melalui wawancara dengan Stylist, Louise Troen, wakil presiden International Media and Communications di aplikasi kencan Bumble menyebut ghosting sebagai aksi menghilang tanpa alasan saat berada dalam fase pendekatan atau sudah berkomitmen.
Pelaku ghosting bakal menghilang begitu saja jika mereka ingin mengakhiri hubungan atau menjauh dari orang yang sedang didekati. Mereka mendadak tidak bisa dihubungi atau malah memblokir seluruh akses komunikasi.
Tak ada penjelasan, apalagi kata pamit. Intinya, pelaku ghosting malas ribet dan memilih pergi dengan cara yang tidak fair.
2. Bread-Crumbing
Bread-crumbing merujuk pada bread crumb (remah roti) yang sengaja dijatuhkan sedikit demi sedikit untuk menarik minat mangsa. Seperti halnya si dia yang sengaja meninggalkan "jejak-jejak kecil" berupa perhatian sekadarnya untuk membuat seseorang terus berharap.
Bread-crumbing biasa dilakukan oleh seseorang saat sudah kehilangan minat kepada seseorang yang didekati, namun tak ingin kehilangan penggemar dan pemujaan gratis.
Bread-crumbing juga bisa dilakukan oleh mantan atau gebetan yang memang hobi tebar pesona kepada banyak orang.
4. Love Bombing
Love bombing adalah taktik "membom" pasangan dengan perhatian berlebihan untuk memanipulasi. © pixabay.com/Free-Photos
Love bombing adalah taktik di mana seseorang "membom" pasangan atau calon pasangan dengan perhatian dan kasih sayang berlebihan dengan niat untuk memanipulasi.
Love bombing merupakan bentuk pelecehan psikologis dan emosional yang dilakukan seseorang secara sengaja atau tidak sengaja untuk memanipulasi pihak lain agar bersedia menjalin hubungan dengannya. Setiap orang mungkin mengalami love bombing dengan cara yang berbeda, tetapi bentuk umum perilaku ini termasuk:
"Pada awalnya, Anda mungkin merasa aman, nyaman, dan terpikat karena tindakan tersebut meningkatkan percaya diri dan membuat Anda merasa penting serta diinginkan," kata psikolog Alaina Tiani, PhD, kepada Cleveland Clinic. "Namun, tujuan utama pelaku love bombing bukan hanya mencari cinta, melainkan untuk mendapatkan kendali atas orang lain. Seiring waktu, tindakan tersebut merupakan upaya untuk memanipulasi Anda dan membuat Anda merasa berutang serta bergantung pada mereka."
5. Cat-fishing
Ada yang menyebutnya cat-fishing, ada juga yang menggunakan istilah kitten-fishing. Ini adalah kelakuan orang-orang yang menggunakan foto hasil editan berlebihan bahkan mencomot foto dan identitas orang lain dan menggunakannya di jejaring sosial atau aplikasi kencan.
Cat-fishing dilakukan agar seseorang terlihat menarik bagi lawan jenis yang ditemui di jejaring sosial atau aplikasi kencan. Tujuan utamanya adalah menggaet pasangan.
Cat-fishing juga sering dilakukan dalam penipuan online. Tak sedikit perempuan atau pria atraktif yang fotonya dicuri untuk cat-fishing, lalu digunakan untuk memeras atau meminta uang.
6. Red Flag
Red flag yang secara harfiah berarti "bendera merah" adalah "sebuah sinyal atau tanda peringatan". © PublicDomainPictures/Marina Shemesh
Menurut Merriam-Webster, red flag yang secara harfiah berarti "bendera merah" adalah "sebuah sinyal atau tanda peringatan". Bisa disimpulkan, red flag adalah sesuatu yang menunjukkan masalah, bahaya, atau abnormalitas.
Pada era internet ini, red flag lebih banyak digunakan dalam konteks hubungan antarmanusia. Red flag kerap diartikan sebagai perilaku atau karakteristik seseorang yang dianggap bakal menimbulkan masalah dalam hubungan asmaranya di masa depan.
Psikiater dan penulis Transitions: How Women Embrace Change and Celebrate Life, Abigail Brenner, M.D. menyebut red flag dalam hubungan sebagai petunjuk bahwa sesuatu dalam diri pasangan atau orang yang disukai berpotensi menimbulkan masalah di masa depan.
Dilansir Psychology Today (29/7/2014), Abigail Brenner menyebut sepuluh perilaku berikut sebagai red flag dalam hubungan.
7. Toxic
Menurut artikel WebMD, seseorang yang toxic (beracun) adalah siapa pun yang perilakunya menyebabkan hal buruk atau kegelisahan dalam hidup orang lain. Orang seperti ini sering berbuat tidak menyenangkan menyakiti orang lain.
Pada banyak kasus, orang-orang yang toxic berperilaku demikian secara sengaja atau tidak sengaja karena mereka sedang menghadapi stres dan trauma. Perilaku ini tidak bisa dimaklumi, karena pada dasarnya toxic tidak dianggap sebagai gangguan kejiwaan. Namun, bukan tidak mungkin jika ada masalah mental yang mendasari perilaku toxic seseorang.
Menurut Manhattan Medical Arts, ciri-ciri orang toxic adalah:
8. Rose-Colored Glasses
Rose-colored glasses (kacamata berwarna merah muda) merujuk pada kecenderungan untuk melihat sisi baik pasangan atau orang yang disukai saja. © pixabay.com/MabelAmber
Mirip dengan ungkapan "cinta itu buta", rose-colored glasses (kacamata berwarna merah muda) merujuk pada kecenderungan untuk melihat sisi baik pasangan atau orang yang disukai saja. Anggapannya, seperti memandang pasangan dari balik kacamata berlensa merah jambu. Semua terlihat indah dan manis.
Memandang orang yang disukai melalui rose-colored glasses biasanya dilakukan pada tahap awal hubungan. Menurut penelitian yang dipublikasikan di Psychological Science, perilaku ini bisa disebabkan oleh pelepasan hormon oksitosin.
Sebenarnya, memandang pasangan dari balik rose-colored glasses atau fokus pada nilai-nilai positif pasangan sangat disarankan. Namun, tak jarang perilaku ini juga membuat seseorang mengabaikan red flag yang tampak di depan mata.
Itulah beberapa istilah perkencanan di era digital yang sering muncul di media sosial.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Zaman sekarang banyak sekali istilah percintaan yang kerap digunakan di media sosial dan jarang orang mengetahui arti atau maknanya.
Baca SelengkapnyaGaslighting merupakan bentuk perilaku manipulasi emosional yang kerap terjadi dalam hubungan asmara.
Baca SelengkapnyaIstilah "gaslighting" berasal dari film Gaslight, menceritakan seorang pria yang memanipulasi istrinya agar berpikir kalau dia sudah kehilangan akal sehatnya.
Baca SelengkapnyaGaslighting adalah manipulasi psikologis terhadap seseorang sehingga korban mulai meragukan kebenaran pikiran, persepsi, atau ingatan mereka sendiri.
Baca SelengkapnyaMemahami red flag dapat membantu mengidentifikasi potensi perilaku kasar atau dinamika yang tidak sehat.
Baca Selengkapnya"Red Flag" bisa menjadi penanda alasan untuk berhenti.
Baca SelengkapnyaGaslighting bisa dialami oleh siapa saja dan seringnya dilakukan oleh orang terdekat.
Baca SelengkapnyaGaslighting adalah bentuk manipulasi yang membuat seseorang meragukan dirinya sendiri. Pelecehan emosional ini dapat terjadi di lingkungan manapun.
Baca SelengkapnyaApakah Anda pernah mendengar istilah gaslighting? Meski sering dikaitkan dengan niat jahat, gaslighting bisa terjadi tanpa disadari dalam interaksi sehari-hari.
Baca SelengkapnyaPerilaku digital abuse dapat membahayakan setiap individu di dunia maya maupun kehidupan nyata.
Baca SelengkapnyaKata toxic erat kaitannya dengan sesuatu yang berdampak negatif dan patut dihindari.
Baca SelengkapnyaKata-kata buaya darat umum digunakan lelaki untuk meluluhkan hati wanita incarannya.
Baca Selengkapnya