Tidak Boleh Meninggalkan Sholat, Ini Niat Sholat Qadha dari Subuh hingga Isya yang Bisa Dilakukan saat Sedang Mudik
Solat merupakan tiang agama dalam kehidupan seorang Muslim. Sehingga jika seseorang melewatkannya, harus melakukan solat ganti atau solat qadha
Solat merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap orang yang beriman. Dalam Islam, terlewatnya solat tidak boleh diabaikan begitu saja, oleh karena itu solat qodho menjadi solusi untuk menggantikannya.
Tidak Boleh Meninggalkan Sholat, Ini Niat Sholat Qadha dari Subuh hingga Isya yang Bisa Dilakukan saat Sedang Mudik
Kehadiran solat dalam kehidupan seorang Muslim adalah bagian yang tak terpisahkan dari ibadah dan pengabdian kepada Allah SWT.
Namun, dalam keseharian yang penuh dengan kesibukan, seringkali ada situasi di mana seseorang terlewatkan untuk menunaikan solat tepat waktu.
Di sisi lain, ulama fiqih menyatakan bahwa kewajiban sholat tidak boleh ditinggalkan sama sekali tanpa uzur. Oleh karena itu, solat qodho menjadi penting, sebagai upaya untuk mengganti solat yang terlewatkan.
Dalam kitab al-Fiqh al-Manhaji ‘ala Madzhabi Imam al-Syafi’i (Surabaya: Al-Fithrah, 2000), juz I, hal. 110 dijelaskan qadla shalat sebagai berikut:
وأما القضاء: فهو تدارك الصلاة بعد خروج وقتها، أو بعد أن لا يبقى من وقتها ما يسع ركعة فأكثر وإلا فهي أداء
“Adapun qadla (dalam shalat) ialah melaksanakan shalat sesudah habisnya waktu, atau sesudah waktu yang tidak mencukupi untuk menyelesaikan satu rakaat atau lebih. Kondisi sebaliknya disebut adâ’.”
Kapan Harus Melaksanakan Solat Qadha?
Solat qodho dilaksanakan untuk menggantikan solat yang terlewat atau tidak dilaksanakan tepat waktu. Setelah seseorang menyadari bahwa solat telah terlewat, dia seharusnya segera melaksanakan solat qodho untuk menggantikannya. Idealnya, solat qodho dilakukan sesegera mungkin setelah menyadari bahwa solat utama telah terlewat, tanpa menunda-nunda lebih lanjut.
Selain itu, dalam mengerjakan solat qadha juga dianjurkan untuk dilakukan berurutan. Contohnya ketika hendak mengqadha solat magrib di waktu isya, maka lebih baik jika solat magrib terlebih dahulu.
Adapun beberapa waktu yang tidak dianjurkan untuk melaksanakan solat qadha, yakni:
- Setelah sholat subuh hingga terbitnya matahari
- Ketika terbitnya matahari hingga ketinggian seukuran tombak
- Ketika istiwa’ (posisi matahari tepat di tengah)
- Setelah sholat ashar hingga terbenamnya matahari
- Ketika menguningnya matahari mendekati terbenam hingga sempurna terbenam.
Niat Solat Qadha
Sebenarnya niat solat qadha hampir sama dengan niat solat fardhu biasa, yaitu: Ushallii fardho (nama sholat) qodho’an lillaahi ta’aalaa. Maka niat solat qadah tiap-tiap waktu solat adalah sebagai berikut.
1. Subuh
Ushallii fardash-Shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati qodho’an lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Subuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap kiblat serta qodho karena Allah Ta’ala.”
2. Zuhur
Ushallii fardhazh-Zhuhri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati qodho’an lilaahi ta’aalaa.
Artinya: “Saya (berniat) mengerjakan shalat fardhu Dhuhur sebanyak empat rakaat dengan menghadap kiblat serta qodho karena Allah Ta’ala.”
3. Asar
Ushallii fardhal ‘Ashri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati qodho’an lilaahi ta’aalaa.
Artinya: “Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu ASar sebanyak empat raka’at dengan menghadap kiblat serta qodho karena Allah Ta’ala.”
4. Magrib
Ushallii fardhal Maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati qodho’an lilaahi ta’aalaa.
Artinya: “Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Maghrib sebanyak tiga rakaat dengan menghadap kiblat, serta qodho karena allah ta’aalaa.”
Ushallii fardhal Isyaa’i arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati qodho’an lilaahi ta’aalaa.
Artinya: “Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Isya’ sebanyak empat rakaat dengan menghadap kiblat serta qodho karena Allah Ta’ala.
5. Isya
Itulah niat serta penjelasan singkat tentang waktu pengerjaan dan tata cara solat qadha. Semoga membantu.