Pentingnya Hemat Bahan Bakar Fosil, Ajarkan Anak Bahaya Emisi Karbon pada Bumi
Merdeka.com - Di tengah maraknya kampanye go green, terselip pembahasan soal bahaya emisi karbon. Bukan hanya orangtua saja yang wajib memahaminya, tapi penting juga untuk mengenalkannya pada anak-anak sejak dini. Tak perlu bingung menjelaskannya, cukup temani para siswa kelas 5 untuk menonton program Belajar dari Rumah Episode 47 berikut ini.
Dampak Nyata Perubahan Iklim ©KemendikbudSetelah memahami pembentukan dan manfaat bahan bakar fosil, kali ini program persembahan spesial dari Kemendikbud akan mengulas dampak negatifnya. Dimulai dari kisah miris beruang kutub yang tampak kurus dan kelaparan, akibat gunung es yang jadi habitatnya terus meleleh dan membuatnya kesulitan mencari sumber makanan.
Begitu juga foto-foto terumbu karang yang dulunya berwarna-warni indah, kini menjadi pucat. Bahkan populasi beberapa jenis ikan pun menjadi langka karena meningkatnya suhu laut. Kedua cerita ini merupakan bukti nyata dari perubahan iklim yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar fosil.
-
Siapa yang cocok menonton film anak untuk belajar? Film ini cocok menjadi media belajar bahasa Inggris bagi pemula.
-
Bagaimana PKL membantu siswa? PKL merupakan kegiatan implementasi untuk menumbuhkembangkan karakter dan budaya kerja profesional bagi peserta didik. Selain itu, tujuan PKL juga untuk meningkatkan kompetensi sesuai kurikulum dan kebutuhan dunia kerja.
-
Bagaimana cara belajar yang menyenangkan buat anak? Cara ini tidak hanya membuat anak belajar lebih banyak dan mengembangkan keterampilan non-kognitifnya, tetapi juga dapat memotivasinya untuk belajar. Menggunakan basis permainan juga bisa membuat anak semangat belajar dan dapat memotivasi anak untuk mau terlibat dalam proses belajar dan meningkatkan rasa ingin tahunya.
-
Bagaimana guru membantu murid belajar? Melalui kata-kata tersebut, kita dapat mengungkapkan rasa syukur dan penghargaan kepada sosok yang telah berjasa dalam membentuk masa depan generasi penerus bangsa.
-
Bagaimana caranya belajar bisa bermanfaat? Ambillah pelajaran di masa lalu, jadikanlah motivasi untuk masa yang akan datang
-
Dimana anak-anak bisa belajar? Aktivitas seperti berjalan-jalan di alam, memasak bersama, atau mengunjungi taman atau kebun binatang memberi anak-anak kesempatan untuk bertanya dan belajar.
Bahan bakar fosil selama ini dikenal menjadi sumber energi bagi kendaraan bermotor maupun mesin-mesin industri. Namun hasil pembakarannya bisa mengandung beberapa jenis gas buang atau disebut dengan emisi.
Salah satu jenis gas yang paling banyak terdapat pada asap kendaraan adalah karbon dioksida atau CO2. Dalam setiap pembakaran 1 liter bensin pada kendaraan, akan menghasilkan lebih dari 2 kilogram CO2. Di Indonesia sendiri, jumlah emisi karbon dari tahun 2015 hingga 2017 terus meningkat, hingga mencapai 135 juta ton.
Berkumpul di atmosfer, jumlah CO2 dari asap kendaraan dan pabrik yang terus berlebihan dapat menyebabkan efek rumah kaca dan membuat suhu bumi terus meningkat. Dikenal sebagai pemanasan global, jika terjadi terus-menerus akan meningkatkan suhu udara dan dampaknya akan meluas.
Mulai dari es di kutub yang mencair, permukaan air laut yang meningkat, bahkan dapat menenggelamkan beberapa daratan yang lebih rendah. Setelah memahami dampak emisi bahan bakar fosil yang dapat memicu global warming, coba diskusikan dengan anak-anak bagaimana cara mengurangi penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Segmen Menarik di Episode 47 ©KemendikbudSelain memahami dampak emisi bagi perubahan iklim, saatnya meningkatkan pemahaman pada materi pembelajaran di sekolah. Bersama Profesor Kata, segmen Kata Baruku kali ini akan mengajak para siswa untuk membedakan mana kalimat fakta dan opini.
Ada juga soal berhitung, menanggapi cerita, hingga melanjutkan proyek kreatif mingguan. Setelah mempersiapkan bahan, anak-anak akan memasuki tahap memasukkan data tentang proses terbentuknya bahan bakar fosil ke dalam infografis yang tersedia.
Seru dan inspiratif, video Belajar dari Rumah ini akan membantu anak-anak memahami pelajaran dengan lebih baik. Menggunakan bahasa dan contoh yang mudah dimengerti, tunjukkan dukungan dengan menemani anak menonton program persembahan Kemendikbud yang tayang setiap hari di TVRI pukul 10.30-11.00 WIB. (*/eth) (mdk/wri)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga saat ini, Program SEB telah dijalankan di 10 sekolah yang tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Maluku dan Papua.
Baca SelengkapnyaProgram Desa Energi Berdikari mendorong penggunaan energi terbarukan di 85 desa di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHal ini selaras untuk mendukung pemerintah dalam upaya menangani perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus kembali menunjukkan komitmennya untuk mendukung generasi muda
Baca SelengkapnyaBPH Migas mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina menggelar program Sekolah Energi Berdikari (SEB) Pertamina pada Rabu (23/1) di SMK SMTI Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaSMA Negeri 14 Palembang merupakan salah satu sekolah yang telah mendapatkan penghargaan Adiwiyata Nasional dari KLHK.
Baca SelengkapnyaSekolah Adiwiyata SMA N 14 Semarang menjadi salah satu dari sepuluh pelopor Sekolah Energi Berdikari Pertamina.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, hal ini penting karena isu perubahan iklim belum banyak dipahami oleh masyarakat lokal.
Baca SelengkapnyaBRI mengambil peran memberikan dukungan bagi kemajuan pendidkan anak-anak di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSejumlah murid Taman Kanak kanak mengikuti edukasi perkenalan profesi petugas pemadam kebakaran di Kota Tangerang.
Baca SelengkapnyaPertamina menggelar program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk Sekolah Energi Berdikari.
Baca Selengkapnya