Sejarah Nama Pepsi, Brand Minuman yang Bakal Hengkang dari Indonesia
Merdeka.com - Brand minuman berkarbonasi asal negeri Paman Sam, Pepsi-Cola dipastikan tak lagi beredar di Indonesia. Penghentian ini bakal terjadi mulai 10 Oktober 2019.
Meskipun brand-nya sudah hengkang dari tanah air, tak ada salahnya mengetahui sejarah minuman bersoda ini. Pasalnya Pepsi merupakan salah satu merek minuman soda paling tua di dunia.
Berasal dari Kata Dyspepsia
-
Dimana minuman tersebut dijual? Bagi pecinta minuman di bioskop, pasti sudah tidak asing lagi dengan berbagai macam minuman seperti Milo Dinosaurus, Passion Fruit Sparkling Tea, Brown Sugar Milk, Hojicha Latte dan Es Kopi Pandan.
-
Apa bahaya dari BPA pada air minum dalam kemasan? Dalam pertimbangannya, BPOM menyebutkan bahwa BPA pada air minum kemasan ‘dapat menyebabkan gangguan kesehatan masyarakat’.
-
Dimana Pesor berasal? Belum diketahui secara pasti kapan Pesor muncul. Namun, yang jelas makanan ini sudah cukup lama hadir sebagai menu sarapan leluhur alias orang-orang tua zaman dahulu di Mampang dan sekitar wilayah Jakarta Selatan.
-
Dimana soda api biasa ditemukan? Umumnya soda api bisa Anda dapatkan di toko-toko pemasok bahan kimia, toko pembuatan sabun, toko pembuatan lilin, hingga toko pemasok biodiesel.
-
Apa nama lain gula dalam minuman kemasan? Rupanya, ada nama lain gula yang biasanya muncul pada label kemasan makanan.
-
Dimana minuman kekinian ini biasa dijual? Terlebih lagi, melihat kesuksesan banyak gerai minuman, menjadikan minuman trendy sebagai gagasan bisnis tampaknya menjanjikan.
Pepsi. Pixabay
Melansir dari laman Rewind and Capture (3/10), Pepsi-Cola dicanangkan sang penemu, Caleb Davis Bradham pada 1899, menggantikan nama sebelumnya Brad's Drink. Alasan di balik perubahan ini, lantaran Bradham ingin konsumen tahu bahwa minuman ini tak semata penghilang dahaga.
Menurut persepsinya, Pepsi-Cola merupakan minuman soda sehat yang membantu proses pencernaan makanan. Nama Pepsi sendiri berasal dari kata dyspepsia yang berarti penyakit perut akibat masalah pencernaan.
Gagasan ini tentu tak lepas dari latar belakang sang penemu racikan Pepsi. Pada 1890, Caleb menempuh pendidikan untuk jadi dokter di University of Maryland's School of Medicine dan bekerja paruh waktu di toko obat lokal.
Demi Brand Kola Tanpa Stimulan
Pepsi. Pixabay
Krisis keluarga memaksa Bradham pulang ke North Carolina dan membuatnya melepas mimpi bekeja di bidang medis. Setelah sempat mencoba bekerja sebagai guru, Bradham memutuskan membuka apotek di pusat kota New Bern, North Carolina.
Seperti kebanyakan apotek saat itu, The Bradham Drug Company juga punya soda fountain yang kemudian menciptakan Pepsi-Cola. Namun tak seperti soda terkenal saat itu, Bradham mau mencoba menciptakan minuman soda bebas 'stimulan'.
Pada 1893, gagasan ini membuatnya berhasil menciptakan Brad's Drink yang kemudian berganti nama jadi Pepsi. Campurannya adalah air, gula, vanili, ekstrak kacang kola, dan minyak. Kendati tak mengandung kafein, minuman ini langsung jadi sensasi di kota kecil di selatan wilayah Amerika Serikat tersebut.
Saingan Berat Coca-Cola
Pepsi dan Coca-Cola. Shutterstock
Sejak tahun 1920, Pepsi sudah bersaing dengan Coca-Cola. Fluktuasi harga gula di masa Perang Dunia I sempat membuat Pepsi mengeluarkan surat pernyataan gulung tikar pada 1921.
Sepanjang tahun 1922 sampai 1931, Coca-Cola sudah mengajukan penawaran untuk membeli Pepsi-Cola di tiga kesempatan berbeda, tapi selalu ditolak. Seiring harga yang kondusif setelah era perang dunia, Pepsi pun lahir kembali.
Sejak itu, slogan Coke atau Pepsi hampir selalu mendominasi budaya pop, terlebih setelah keduanya memasarkan produk lewat iklan komersial di tahun 1970-an.
Reporter: Asnida RianiSumber: Liputan6.com
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam operasinya, pabrik PepsiCo akan menerapkan prinsip berkelanjutan dengan menggunakan 100 persen sumber listrik terbarukan.
Baca SelengkapnyaSecara spesifik Budi menyebut pabrik Coca-Cola berasa di wilayah Bekasi, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSelama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPelaku industri mengaku kesulitan untuk memasarkan produk minuman kemasan rendah kalori.
Baca SelengkapnyaHal itu dampak dari rencana Kementerian Keuangan yang akan menerapkan cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK).
Baca SelengkapnyaJenis bahan bakar solar non subsidi juga mengalami penurunan
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), industri ini mencatatkan pertumbuhan rata-rata sebesar 10-15% per tahun sejak 2019.
Baca SelengkapnyaGula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaWarga mengaku di beberapa SPBU Pertamina sudah tak menjual Pertalite dan kini diganti dengan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaBeberapa merek atau produk bahkan telah menyatakan diri independen setelah kampanye boikot di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaProf Chalid sendiri merupakan salah satu tim ahli Indonesia pada pertemuan Intergovernmental Negotiating Committee (INC-5).
Baca SelengkapnyaSalah satu kecap manis tertua di Indonesia ternyata berasal dari Probolinggo. Nyaris semua warung makan di Probolinggo menggunakan kecap ini.
Baca Selengkapnya