Viral Roti Hosti, Bukan Makanan Sembarangan Tapi Punya Makna Sakral
Roti hosti memiliki makna sakral yang penting dalam konteks keagamaan Kristen.
Viral Roti Hosti, Bukan Makanan Sembarangan Tapi Punya Makna Sakral
Roti hosti adalah roti yang digunakan untuk Perjamuan Kudus dalam agama Kristen, terutama dalam tradisi Gereja Katolik. Dalam Gereja Katolik Ritus Romawi, roti hosti sering kali berwujud wafer tak beragi, bundar, dan pipih.Roti hosti ini diolah dari tepung gandum dan air saja, tanpa bahan tambahan lainnya. Hal ini sesuai dengan Kitab Hukum Kanonik, Kanon 924, yang mewajibkan agar hosti diolah dari tepung gandum dan air saja, serta baru rampung diolah, sehingga terhindar dari pembusukan.
Sejarah Roti Hosti
Roti hosti, juga dikenal sebagai roti sakramen, roti Perjamuan Kudus, roti Komuni, atau Anak Domba, adalah roti atau wafer yang digunakan dalam ritual Perjamuan Kudus dalam agama Kristen. Baik tradisi Gereja Timur maupun tradisi Gereja Barat mewajibkan agar hosti diolah dari gandum.
Menurut teologi Katolik Roma, roti ini berubah menjadi Tubuh Kristus pada saat pendarasan kisah institusi (lihat transubstansiasi), sementara menurut teologi Kristen Timur, perubahan tersebut terjadi pada saat epiklesis. Sejumlah mazhab Kristen Protestan percaya bahwa transignifikasi berlangsung pada saat pendarasan kisah institusi.
Roti hosti memiliki sejarah yang kaya, baik dalam tradisi Gereja Timur maupun Gereja Barat. Penggunaan roti tak beragi dalam Perjamuan Kudus memiliki akar yang dalam dalam tradisi agama Kristen dan merupakan simbol penting dari tubuh Kristus yang diserahkan bagi umat manusia.
Makna Sakral Roti Hosti
Simbol Tubuh Kristus
Roti hosti melambangkan tubuh Kristus yang diserahkan bagi umat manusia. Dalam perayaan Ekaristi, roti hosti diyakini mengalami transubstansiasi, yaitu berubah substansi menjadi tubuh Kristus secara sakramental.
Simbol Pengorbanan
Roti hosti juga melambangkan pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Dengan memakan roti hosti, umat Kristen secara simbolis mengikuti pengorbanan Kristus dan menyatakan ketaatan mereka terhadap-Nya.
-
Kenapa ada roti di makam Romawi? Dilansir Live Science, beberapa kuburan berserakan dengan potongan makanan hangus—termasuk kurma, buah ara, sereal, dan roti. Para arkeolog mengira ini adalah sisa dari pesta yang diadakan oleh keluarga untuk mengenang kerabat mereka yang telah meninggal.
-
Apa saja kreasi roti sobek? Salah satunya adalah dibuat milk bun, kreasi roti sobek yang sedang menjadi tren belakangan ini.
-
Apa itu adonan roti? Adonan roti merupakan campuran dari tepung terigu, air, ragi, garam, dan bahan tambahan lainnya. Pembahasan mengenai adonan roti bisa menjadi kompleks ketika membicarakan sifat reologinya.
-
Kenapa roti sobek digemari? Roti menjadi salah satu makanan yang banyak digemari oleh masyarakat luas.
-
Kenapa roti goreng menjadi trending? Ada beragam cara membuat roti goreng yang bisa Anda praktikkan di rumah. Roti goreng sendiri merupakan camilan yang berbahan dasar tepung terigu, telur, ragi, mentega, hingga gula.
-
Kenapa Hari Roti Sedunia dirayakan? Peringatan ini diinisiasi oleh International Union of Bakers and Confectioner (UIBC) yang menandakan pentingnya makanan di seluruh dunia.
Roti hosti juga melambangkan persatuan umat Kristen sebagai tubuh Kristus. Ketika umat Kristen menerima roti hosti dalam Perjamuan Kudus, mereka menyatakan persatuan mereka dengan Kristus dan sesama umat Kristen.
Simbol Menerima Kristus
Memakan roti hosti juga melambangkan penerimaan Kristus ke dalam diri umat Kristen. Dalam tradisi Katolik, roti hosti diyakini menjadi Tubuh Kristus yang hidup dan umat Kristen memperoleh kehadiran-Nya melalui konsumsi roti hosti.
Siapa yang Boleh Makan Roti Hosti?
Hanya orang-orang yang beragama Katolik dan telah menerima sakramen baptisasi yang diperbolehkan untuk makan roti hosti dalam konteks Perjamuan Kudus atau Ekaristi. Roti hosti digunakan dalam ritual Perjamuan Kudus dalam agama Katolik dan diyakini sebagai Tubuh Kristus yang diserahkan bagi umat manusia.
Dalam beberapa kasus, mungkin ada orang yang bukan Katolik yang secara tidak sengaja atau tidak sadar makan roti hosti. Namun, dalam konteks keagamaan Katolik, roti hosti hanya diperuntukkan bagi umat Katolik yang telah memenuhi persyaratan gerejawi.