Langgar Pantangan Bicara Cabul, Prajurit TNI Tewas di Medan Perang
Merdeka.com - Banyak kisah menarik dari medan pertempuran. Seorang prajurit harus menjunjung tinggi moralitas. Ini diyakini betul oleh para prajurit senior.
Mayjen (Purn) Eddie M Nalapraya menceritakan pengalamannya ketika bertempur. Saat itu tahun 1959, Eddie masih berpangkat Letnan Dua dan menjadi komandan kompi di Batalyon Infanteri 330/Siliwangi.
Indonesia tengah bergolak karena perang saudara dan pemberontakan di berbagai daerah. Eddie dan pasukannya bertugas menerobos masuk ke wilayah Permesta di Sulawesi Utara.
-
Bagaimana cara prajurit TNI menunjukkan tanggung jawab mereka? Jadi image-image yang negatif tentang daerah kita mari kita buktikan dengan hal yang positif yang bisa kita lakukan selama kita selama kita berada di daerah perantauan ini. Tunjukkan kita bisa menjadi anak rantau yang bertanggung jawab,' imbuh Edward.
-
Kenapa kita harus mengenang perjuangan pahlawan? Oleh sebab itu, mari kita mengenang kembali perjuangan para pahlawan yang telah gugur dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dari tangan penjajah.
-
Kenapa kita perlu meneladani pahlawan? Sosok pahlawan adalah mereka yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi serta golongan. Oleh karena itu, sikap pengorbanan dan dedikasi tersebut perlu kita pelihara dan lestarikan.
-
Apa yang diselamatkan oleh para perwira TNI? Semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu.
-
Bagaimana prajurit TNI menunjukkan kerja sama di lomba? Dalam lomba itu prajurit TNI benar-benar menunjukkan kemampuan fisik mereka, kerja sama, serta kekompakan untuk mencapai puncak demi memperoleh hadiah yang menarik.
-
Mengapa para pahlawan rela berkorban? Mereka sadar bahwa selama mereka bersatu tidak ada yang tidak bisa dikalahkan. Bersatu saudara-saudara sekalian. Sama seperti yang dilakukan oleh para pahlawan kita dahulu.
Kisah ini ditulis dalam buku Jenderal Tanpa Angkatan, Memoar Eddie M Nalapraya terbitan Zigzag Creative
Salah seorang prajurit melapor ada kekuatan pasukan Permesta yang cukup kuat di sekitar Kota Bakan. Eddie langsung menyiapkan Kompi C untuk menyergap musuh.
Tertembak Dalam Pertempuran
Dengan kekuatan penuh Eddie mengerahkan satu kompi pasukan untuk menyerang dari segala sisi.
Dalam waktu singkat pertempuran sengit terjadi. Dari pihak Permesta jatuh banyak korban. Sementara dari pihak TNI AD satu prajurit tertembak di bagian perut dan meninggal.
Prajurit bernama Syarif tersebut lalu segera dikuburkan. Konon, menurut teman-temannya saat masih di kapal menuju medan perang, Syarif sering melontarkan kata-kata cabul. Termasuk ingin bercinta dengan wanita. Hal ini dilarang keras bagi seorang prajurit yang akan bertempur.
"Memang tabu mengucapkan kata-kata jorok, mengambil barang orang lain, atau berbuat hal-hal yang tidak pantas sewaktu berada dalam medan pertempuran. Ada semacam pantangan yang tidak tertulis. Biasanya para prajurit memahami hal semacam itu," kata Eddie.
Tabu Mengambil Harta Orang
Pendapat serupa disampaikan Letnan (Purn) Supardi, seorang pensiunan prajurit TNI yang lain.
Menurutnya seorang prajurit tabu bicara porno atau mengambil hak orang lain. Percaya tidak percaya, Supardi punya pengalaman tak terlupakan saat menumpas gerakan Republik Maluku Selatan. Dia melihat temannya tewas terkena peluru yang menembus helm baja.
Supardi dan rekan-rekan lain bingung karena ada peluru bisa menembus baja. Ternyata setelah diperiksa, ditemukan emas disembunyikan di dalam helm. Emas itu diduga hasil jarahan milik warga.
"Ada juga yang tertembak di dada. Tahunya kita periksa di sakunya ada uang RMS, uang dari mana ini," kisahnya saat ditemui di Bogor bertahun-tahun lalu. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaDewasa ini kerap terjadi 'kenakalan' yang dilakukan Prajurit TNI. Bahkan, ada yang sampai menghilangkan nyawa hingga berujung bui.
Baca SelengkapnyaMerangkum sejumlah tindak tak terpuji oknum TNI yang terjadi sejak Bulan Agustus hingga kini
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan prajurit TNI terhadap sejumlah orang relawan Ganjar-Mahfud MD di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan menjelaskan saat ini situasi di lokasi bentrok Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, sudah kembali kondusif.
Baca SelengkapnyaJenderal Dudung memastikan, hukuman militer akan lebih berat dibanding hukuman sipil.
Baca SelengkapnyaTerdakwa tampak menangis tersedu-sedu dengan tangan bergetar di hadapan hakim.
Baca SelengkapnyaJalan kehidupan dan pengabdian seorang TNI adalah hal yang mulia
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI yang menjadi tersangka penganiayaan yang menewaskan junior di Batalyon Zeni Tempur 4/Tanpa Kawandya bertambah menjadi enam orang.
Baca SelengkapnyaDengan suara knalpot bising menyulut emosi masyarakat sekitar, termasuk prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca Selengkapnya