Operasi Diamond, Misi Israel Curi Jet Tempur Tercanggih Buatan Uni Soviet
Merdeka.com - Di era Perang Dingin, industri pertahanan Uni Soviet berkembang pesat. Tahun 1959, mereka memproduksi jet tempur MiG-21. Salah satu pesawat tercanggih kala itu.
Pesawat MiG-21 banyak digunakan negara-negara Timur Tengah, seteru Israel. Hal ini dianggap ancaman. Para agen Mossad putar otak. Mencari cara agar pesawat supersonic tersebut bisa dicuri untuk dipelajari.
Operasi intelijen pertama digelar di Mesir. Agen Mossad bernama Jean Thomas berusaha membujuk pilot Angkatan Udara Mesir agar mau membelot dan menerbangkan MiG-21 ke Israel. Tak tanggung-tanggung, pilot Mesir itu ditawari 1.000.000 USD jika mau berkhianat.
-
Kenapa MiG-21 sangat terkenal? Lebih dari 10.000 pesawat MiG-21 diproduksi di berbagai pabrik di Uni Soviet, menjadikannya salah satu pesawat tempur paling banyak diproduksi dalam sejarah.
-
Kapan SU-27 pertama kali digunakan? Pesawat ini sudah digunakan AU Rusia tahun 1986. Namun baru dibuka ke publik tahun 1989.
-
Siapa yang jual jet tempur ke Israel? Anthony Sampson menyoroti masalah pengiriman pesawat tempur Prancis ke Israel ini. Menurutnya seolah-olah ini adalah murni kebijakan Prancis, tetapi ternyata tidak. Di belakang itu ada Amerika Serikat.
-
Dimana Israel mendapatkan jet tempur terbaru? Israel mendapat sejumlah senjata paling canggih dari AS. Termasuk jet tempur terbaru mereka.
-
Apa pesawat jet pertama? Media massa Italia mencatatnya sebagai pesawat terbang jet pertama di dunia.
-
Apa yang membuat Sukhoi SU-27 terkenal? Sukhoi SU-27 menunjukkan aneka manuver yang memperlihatkan kelincahannya di udara.
Namun usaha itu gagal, pilot yang dilobi malah melaporkan sepak terjang Thomas. Nyawa agen Mossad dan dua rekannya berakhir di tiang gantungan pemerintah Mesir tahun 1962.
Upaya kedua Mossad juga gagal. Pilot Irak yang ditawari untuk bekerja sama menolak sehingga terpaksa dihabisi agar misi rahasia ini tidak terbongkar.
Pilot Kecewa Bernama Munir Redfa
Tahun 1964, Operasi Diamond mulai menunjukkan titik terang. Seorang Yahudi di Irak bernama Yosef menghubungi pemerintah Israel di Tehran dan Eropa. Dia mengabarkan saudara kekasihnya, menikahi seorang pilot Irak Angkatan Udara Irak.
Pilot itu adalah Kapten Munir Redfa, wakil komandan skadron MiG-21 Irak. Dia ditempatkan di pangkalan udara dekat Kirkuk dalam misi memerangi Suku Kurdi. Redfa disebut potensial untuk membelot karena tertekan dengan kondisi yang dialaminya.
Mossad mendapat informasi Redfa tidak dipercaya komandan. Karena berbeda agama. Dia juga tidak mendapat promosi yang layak. Satu hal lagi yang sangat tidak bisa diterima, Redfa hanya diizinkan terbang dengan bahan bakar yang terbatas untuk menghindari kemungkinan membelot.
"Hal itu membuatnya Munir Redfa frustrasi," demikian isi laporan tersebut.
Yosef kemudian ditugasi Mossad untuk melobi Redfa agar mau bertemu dengan agen israel di Eropa.
Dalam sebuah kamar hotel di Roma. Di depan para petinggi Angkatan Udara Israel, Redfa setuju untuk membelot dan menerbangkan sebuah MiG-21 ke Israel. Dia memberi syarat khusus, orang tua, istri, anak dan saudara-saudaranya harus dibawa keluar dari Irak untuk keselamatan mereka.
"Redfa juga setuju menerima bayaran 1 juta dolar," tulis Ian Black dan Benny Morris dalam buku Israel's Secret Wars: A History of Israel's Intelligence Services yang terbit tahun 1994.
Misi Rahasia Mossad
Pertengahan tahun 1966, Munir Redfa dipindahkan ke Pangkalan Udara Rashid dekat Baghdad. Kondisi ini diangap ideal karena jaraknya lebih dekat ke Israel. Misi pun mulai dijalankan.
Agen Mossad menyusup ke Baghdad. Mengeluarkan satu per satu keluarga Redfa keluar Irak. Mereka diterbangkan dengan alasan harus berobat ke luar negeri. Beberapa diskenariokan berwisata ke Eropa.
"Redfa sendiri diundang ke Israel untuk melihat pangkalan udara tempatnya nanti mendarat."
Yang menarik, Redfa tak pergi sendiri. Seorang agen wanita Mossad menemani pilot Irak ini ke Paris lalu terbang ke Israel dengan identitas palsu.
Di Israel, Redfa bertemu Komandan AU Israel Jenderal Motti Hod. Dia mendapat jaminan akan misi pembelotan tersebut dan keselamatan keluarganya.
MiG-21 Membelot
Kesempatan emas itu datang beberapa bulan kemudian. Redfa mengontak pihak Israel mengabarkan akan menjalankan misi terbang dengan bahan bakar yang cukup untuk jarak 900 km.
Pada 16 Agustus 1966, Pesawat MiG-21 buatan Blok Timur itu melesat meninggalkan Pangkalan Udara Rashid. Bukannya menjalankan misi, Redfa membelokan pesawatnya melewati wilayah udara Yordania.
Aksi ini sebenarnya terekam radar AU Yordania. Namun AU Yordania malah mengontak AU Suriah menanyakan apakah yang melesat itu pesawat milik Suriah? AU Suriah menjawab kemungkinan itu pesawat tempur mereka yang sedang melakukan latihan. Pesawat MiG Irak yang dipiloti Redfa pun terbang mulus hingga memasuki wilayah udara Israel tanpa gangguan.
Di langit Israel, MiG-21 itu dipandu oleh dua jet tempur Mirage milik AU Israel. Dengan bahan bakar yang tipis, Redfa berhasil mendaratkan pesawatnya di wilayah Israel.
Israel juga berhasil menyelundupkan sisa keluarga Redfa keluar dari Irak. Berkedok piknik, mereka dibawa ke Israel lewat Iran dengan mobil van.
Kemenangan Besar Israel
Operasi Diamond disebut sebagai salah satu operasi intelijen paling sukses dalam sejarah Israel. MiG-21 yang diselundupkan Redfa segera dipelajari oleh Angkatan Udara Israel. Mereka segera mengetahui dengan pasti kekurangan dan kelebihan pesawat tersebut.
Pilot-pilot Israel diajari berduel dengan MiG di udara. Bagaimana menghentikan manuver pesawat supersonic tersebut dan menembaknya jatuh.
Dalam sebuah pertempuran udara yang terjadi kemudian, jet Mirage Israel berhasil menembak jatuh enam MiG-21 milik Suriah. Tanpa kerugian satu pesawat pun di pihak AU Israel.
Informasi akurat soal MiG ini juga memungkinkan Israel menaklukkan angkatan udara negara-negara Arab saat perang enam hari.
Pesawat itu juga dikirimkan ke Amerika Serikat, sekutu dekat Israel untuk uji coba dan penelitian. Di tengah persaingan senjata era perang dingin, tentu ini sangat menguntungkan Blok Barat. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Foto-foto lama ini menunjukkan kekuatan raksasa TNI AU. Sangar banget.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto membeli 24 unit F-15EX dari Amerika Serikat. Pesawat ini akan memperkuat TNI AU.
Baca SelengkapnyaF-15 dari AS dan Sukhoi serta MiG dari Rusia. Mana yang lebih baik dalam pertempuran?
Baca SelengkapnyaOperasi Agen Mossad Israel mencuri data rahasia jet tempur musuh. Seorang pilot terkena jeratnya.
Baca SelengkapnyaPerlengkapan perang terus berkembang cepat dengan terobosan baru yang diciptakan untuk pertahanan negara.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat membantu negara-negara Arab dengan senjata. Tapi diam-diam membantu Israel dengan kucuran uang.
Baca SelengkapnyaPesawat ini menciptakan rekor dunia baru dengan mencapai kecepatan tertinggi yang pernah dicapai oleh pesawat jet pada masa itu.
Baca SelengkapnyaSetelah 30 menit melakukan penerbangan, Putin memuji TU-160M sebagai pesawat yang andal dan modern.
Baca SelengkapnyaPotret bom dengan daya ledak paling terbesar sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaMayor Boediardjo mendapatkan tugas khusus, melobi negara Blok Timur untuk menjual jet tempur mereka ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut deretan teknologi militer andalan Israel perang lawan Hamas.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara Eropa menjadi pemasok senjata Israel. Mulai kapal selam hingga jet tempur ringan.
Baca Selengkapnya