Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tragedi Peter Erberveld: Dihukum VOC dengan Cara Sadis, Tubuhnya Ditarik Empat Kuda

Tragedi Peter Erberveld: Dihukum VOC dengan Cara Sadis, Tubuhnya Ditarik Empat Kuda Monumen Pecah Kulit di era Hindia Belanda. ©Wikimedia Commons

Merdeka.com - Dituduh makar terhadap kekuasaan VOC, seorang tuan tanah peranakan Jerman mendapat hukuman kejam. Tubuhnya ditarik empat ekor kuda yang melesat ke berbagai arah mata angin. Menjadi asal mula istilah 'pecah kulit'.

Penulis: Hendi Jo

Pieter Erberveld terus 'bergerilya' untuk mengumpulkan kekuatan. Pertemuan demi pertemuan dengan kaum bumiputra memunculkan rasa senasib dan sepenanggungan.

Dari ikatan emosional tersebut muncul hasrat melakukan pemberontakan. Bersama seorang ningrat asal Banten, Raden Ateng Kartadriya dan dua puluh lima pengikutnya, Pieter lantas merencanakan aksi pemberontakan. Hari H-nya: 31 Desember 1721, bertepatan dengan pesta malam tahun baru 1722.

Raden Ateng secara rahasia meminta bantuan pihak Kesultanan Banten. Selain itu, dia juga mengaku sudah menyiapkan banyak bantuan dari berbagai pihak.

"Saya sendiri dan beberapa kawan sudah mengumpulkan 17.000 prajurit yang telah siap memasuki kota," ujar Raden Ateng Kartadriya seperti ditulis Alwi Shahab dalam Batavia Kota Banjir.

Namun mujur tak dapat diraih malang tak dapat ditolak. Pemufakatan subversif itu malah bocor sebelum waktunya kepada telik sandi VOC. Lewat mulut seorang budak Pieter yang 'bernyanyi', Reykert Heere (Komisaris VOC untuk urusan bumiputera) memiliki alasan kuat menangkap dua puluh tiga pelaku rencana pemberontakan tersebut termasuk Pieter dan Raden Ateng Kartadriya.

Hukuman Mati Paling Sadis

Setelah empat bulan memenjarakan Pieter dan komplotannya, Collage van Heemradeen Schepenen (Dewan Pejabat Tinggi Negara) memutuskan hukuman mati untuk mereka. Namun caranya tidak biasa dan sangat kejam.

Di sebuah lapangan sebelah selatan dekat Balai Kota, mereka menjalani hukuman sebagai pemberontak. Punggung mereka diikat pada sebuah salib. Tangan kanan dibacok hingga putus. Lengan dijepit, daging kaki dan dada dicungkil keluar.

Jantung mereka dikeluarkan dan dilemparkan ke wajah para terhukum. Kepala dipancung dan tubuh mereka diikat oleh empat ekor kuda yang berada pada empat posisi arah mata angin.

Begitu kuda-kuda tersebut dihela, maka berpecahanlah tubuh dan kulit mereka. Seolah tidak cukup dengan kebrutalan itu, para algojo VOC menancapkan kepala mereka masing-masing ke sebuah tonggak di sebuah tempat di luar kota.

Maksudnya agar menjadi makanan burung-burung sekaligus pembangkit efek jera kepada siapapun yang berniat melakukan pemberontakan terhadap VOC.

"Kelak bekas tempat eksekusi Pieter dan kawan-kawanya disebut sebagai Kampung Pecah Kulit," ujar Alwi Shahab.

Konspirasi Politik Berdarah

Benarkah Pieter dan kawan-kawan bumiputeranya merencanakan sebuah pemberontakan berdarah? Tak jelas benar. Namun dua ratus tahun setelah eksekusi barbar itu, seorang sejarawan Belanda bernama Prof.Dr.E.C.Godee Molsbergen dalam De Nederlandsch Oostindische Compagnie in de Achtiende eeuw, menyebut Insiden Pieter Erberveld sebagai peristiwa berdarah yang sarat konspirasi politik.

Selain faktor ketamakan ekonomi VOC, Prof.Godee menyatakan insiden Pieter Erberveld terjadi karena adanya intrik dan nafsu politik di kalangan para pejabat maskapai dagang tersebut.

Dia percaya bahwa isu rencana pemberontakan hanya bualan semata. Baginya tidaklah mungkin seorang Pieter yang terpelajar dan pintar berlaku sembrono dengan merencanakan kudeta tanpa persiapan dan serba mendadak.

"Itu mungkin sekali, karena berbagai keadaan pada masa itu, orang tak dapat melihat apa yang sebenarnya terjadi. Sengala rencana komplotan itu diperoleh dari hasil siksaan-siksaan," ujar Prof.Godee dalam tulisan yang termuat dalam buku sejarah Geschiedenis van Nederlands Indie, jilid empat, himpunan Dr. F. W. Stapel itu. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Mengatasi Perut Begah dengan Aman dan Efektif, Lakukan Hal Ini
Cara Mengatasi Perut Begah dengan Aman dan Efektif, Lakukan Hal Ini

Memahami penyebab perut begah adalah langkah pertama untuk mengatasi kondisi ini.

Baca Selengkapnya
Penemuan Jasad Lelaki Tergantung dengan Tangan Terikat ke Belakang
Penemuan Jasad Lelaki Tergantung dengan Tangan Terikat ke Belakang

Korban sempat cekcok dengan istrinya hingga sang istri meninggalkannya.

Baca Selengkapnya
Puncak Arus Balik Mudik di Pelabuhan Merak Malam Ini, Volume Kendaraan Terus Meningkat
Puncak Arus Balik Mudik di Pelabuhan Merak Malam Ini, Volume Kendaraan Terus Meningkat

Dari hasil rekapitulasi jumlah kendaraan pada arus mudik dari Merak ke Bakauheni yang didata Polda Banten sebanyak 259.216 kendaraan bermotor.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Perempuan di Sidrap Tewas Ditelan Ular Piton Sepanjang Lima Meter
Perempuan di Sidrap Tewas Ditelan Ular Piton Sepanjang Lima Meter

Jasad korban ditemukan dalam perut ular berukuran besar itu.

Baca Selengkapnya
Kondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%
Kondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%

"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan

Baca Selengkapnya
Penemuan Jasad Pria dengan Kaki-Tangan Terikat dan Kepala Terbungkus Karung
Penemuan Jasad Pria dengan Kaki-Tangan Terikat dan Kepala Terbungkus Karung

Korban pertama ditemukan oleh warga yang akan memancing belut.

Baca Selengkapnya
Cara Urut Kaki Keseleo yang Benar, Pahami Penyebab Hindari Teknik Pijat yang Salah
Cara Urut Kaki Keseleo yang Benar, Pahami Penyebab Hindari Teknik Pijat yang Salah

Urut kaki keseleo merupakan salah satu metode tradisional yang dipercaya efektif dalam meredakan nyeri dan mempercepat proses pemulihan cedera.

Baca Selengkapnya
Mobil Tertabrak Kereta Api, Enam Orang Meninggal Dunia
Mobil Tertabrak Kereta Api, Enam Orang Meninggal Dunia

Mobil bermuatan tujuh orang itu melewati perlintasan yang tidak memiliki palang pintu perlintasan.

Baca Selengkapnya
Kepergok Mengintip ke Kamar Mandi, Seorang Pria Bunuh Calon Adik Ipar
Kepergok Mengintip ke Kamar Mandi, Seorang Pria Bunuh Calon Adik Ipar

Pelaku dan korban sempat cekcok dan melangsungkan penganiayaan hingga meninggal dunia.

Baca Selengkapnya