12 Faktor Risiko Alzheimer yang Wajib Dikenali, dari Usia hingga Kebiasaan Rokok
Merdeka.com - Penyakit Alzheimer adalah gangguan neurologis progresif yang menyebabkan otak menyusut (atrofi) dan sel-sel otak mati. Pada tahap awal, mungkin tidak banyak gejala yang muncul. Kehilangan ingatan jangka pendek seringkali menjadi tanda pertama dari kondisi ini.
Penyakit Alzheimer adalah penyebab paling umum dari demensia. Demensia adalah kondisi menurunnya keterampilan berpikir, berperilaku, dan sosial seseorang secara terus menerus yang memengaruhi kemampuannya dalam beraktivitas secara mandiri.
Penyakit Alzheimer adalah penyakit progresif, yang akan memburuk dari waktu ke waktu. Orang dengan penyakit Alzheimer tahap akhir seringkali membutuhkan bantuan untuk sebagian besar aktivitas sehari-hari mereka, seperti makan, berpakaian, dan mandi.
-
Siapa saja yang bisa terkena Alzheimer? Meskipun penyakit ini memang umum terjadi pada individu berusia di atas 65 tahun, terdapat juga kasus Alzheimer dini yang menyerang orang-orang berusia antara 30 hingga 60 tahun.
-
Bagaimana cara mencegah Alzheimer? Penting untuk ditekankan bahwa penerapan gaya hidup aktif dan sehat adalah cara yang lebih efektif untuk menurunkan risiko Alzheimer.
-
Apa sebenarnya Alzheimer? Alzheimer adalah salah satu jenis demensia, yaitu gangguan otak yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif, seperti ingatan dan kemampuan berpikir.
-
Apa saja kebiasaan untuk mencegah Alzheimer? Cara mencegah Alzheimer di usia muda melibatkan beberapa kebiasaan baik yang harus diterapkan sedini mungkin. Alzheimer merupakan salah satu penyakit neurodegeneratif yang paling umum dan biasanya terkait dengan penuaan. Namun, dalam beberapa kasus, Alzheimer dapat menyerang pada usia yang lebih muda, yang sering kali dikenal sebagai Alzheimer dini.
-
Apa saja faktor risiko kanker? Aru menjelaskan bahwa makanan berkontribusi sekitar 35 persen terhadap risiko kanker, diikuti oleh rokok dengan 30 persen, dan kurangnya aktivitas fisik dengan persentase yang signifikan.
-
Kenapa mengupil bisa meningkatkan risiko Alzheimer? Dilansir dari Science Alert, sebuah penelitian terbaru mengungkapkan adanya hubungan yang mengejutkan antara kerusakan jaringan hidung akibat mengupil dengan peningkatan risiko demensia, termasuk Alzheimer. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa ketika seseorang mengupil dan merusak jaringan dalam hidung, beberapa jenis bakteri berbahaya dapat masuk lebih mudah ke otak. Kehadiran bakteri ini kemudian memicu respons otak yang mirip dengan tanda-tanda awal Alzheimer.
Para peneliti masih belum yakin apa yang menyebabkan penyakit Alzheimer. Tetapi faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan peluang Anda untuk mengalami Alzheimer. Beberapa faktor risiko Alzheimer ini dapat Anda kontrol dan yang lain tidak.
Dalam artikel berikut ini kami akan sampaikan apa saja faktor risiko Alzheimer yang dilansir dari healthline.com.
Usia
Faktor risiko Alzheimer yang pertama adalah usia. Tidak setiap orang akan mengalami Alzheimer seiring bertambahnya usia. Namun, usia merupakan faktor risiko untuk mengembangkan kondisi ini. Menurut Asosiasi Alzheimer, 1 dari 9 orang di atas usia 65 tahun dan 1 dari 3 orang di atas 85 tahun menderita Alzheimer.
Jenis kelamin
Faktor risiko Alzheimer yang kedua yaitu jenis kelamin. Menurut sebuah penelitian, risiko wanita terkena penyakit ini 1,5 hingga 3 kali lebih tinggi daripada pria. Peluang wanita juga meningkat setelah menopause. Karena wanita biasanya memiliki usia yang lebih panjang daripada pria, dan peluang terkena Alzheimer meningkat seiring bertambahnya usia.
Gen
Faktor risiko Alzheimer yang ketiga yakni gen. Para peneliti telah menemukan dua kelas gen yang terkait dengan Alzheimer. Gen deterministik yang menjamin bahwa orang akan mengembangkan Alzheimer ketika mereka hidup cukup lama. Biasanya orang dengan gen deterministik akan mengembangkan Alzheimer pada usia 30-an, 40-an, atau 50-an.
Orang dengan gen risiko kemungkinan mengembangkan penyakit ini, atau mungkin juga tidak. Namun, mereka lebih mungkin mengembangkan Alzheimer dibandingkan orang tanpa gen risiko. Gen yang paling sering berkorelasi dengan Alzheimer disebut apolipoprotein E-e4 (APOE-e4).
Riwayat keluarga
Faktor risiko Alzheimer yang keempat adalah riwayat keluarga. Alzheimer sering disebabkan karena faktor keluarga. Jika Anda memiliki orang tua, saudara kandung, atau anak dengan penyakit ini, kemungkinan besar Anda akan mengembangkannya sendiri. Risiko Anda meningkat jika banyak anggota keluarga menderita Alzheimer. Ini bisa disebabkan oleh gen, faktor gaya hidup, atau kombinasi keduanya.
Gen APOE-e4 juga berperan di sini. APOE-e4 ditambah dengan riwayat keluarga penyakit secara signifikan akan meningkatkan risiko Anda.
Trauma kepala
©www.americannursetoday.com
Faktor risiko Alzheimer yang kelima yaitu seseorang yang terkena trauma kepala. Orang yang pernah mengalami cedera kepala serius berisiko lebih tinggi terkena Alzheimer. Risiko mereka meningkat jika cedera yang mereka alami sampai membuatnya kehilangan kesadaran atau terjadi berulang kali, seperti dalam olahraga.
Kelainan otak
Para ilmuwan telah mengidentifikasi kelainan otak pada orang yang kemungkinan besar akan mengembangkan Alzheimer. Salah satunya adalah adanya gumpalan kecil protein, yang juga dikenal sebagai plak. Yang lainnya adalah untaian protein yang bengkok, atau kusut. Peradangan, penyusutan jaringan, dan hilangnya koneksi antara sel-sel otak adalah petunjuk lain bahwa Alzheimer dapat berkembang.
Merokok
Para peneliti telah mengidentifikasi bahwa merokok sebagai faktor risiko Alzheimer. Sebuah artikel yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology meneliti 19 penelitian sebelumnya. Para peneliti menyimpulkan bahwa perokok lebih mungkin mengembangkan Alzheimer dan bentuk demensia lainnya daripada mereka yang tidak pernah merokok.
Tekanan darah tinggi
Memiliki tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko Anda terkena Alzheimer. Para peneliti telah menemukan korelasi yang sangat kuat antara tekanan darah tinggi pada usia paruh baya dan kemungkinan berkembangnya penyakit ini di kemudian hari.
Obesitas
Faktor risiko Alzheimer yang berikutnya yakni obesitas. Kelebihan berat badan dapat menggandakan risiko Anda terkena Alzheimer. Obesitas, atau indeks massa tubuh lebih dari 30, adalah kondisi yang dapat meningkatkan risiko Anda tiga kali lipat.
Aktivitas fisik yang terbatas
Kurang olahraga dapat membuat Anda lebih rentan terhadap Alzheimer. Jika Anda berolahraga setidaknya dua kali seminggu di usia paruh baya, Anda dapat menurunkan peluang terkena Alzheimer di masa tua Anda.
Kurangnya aktivitas mental
Aktivitas mental sama pentingnya dengan aktivitas fisik guna mengurangi risiko Anda. Aktivitas mental yang bisa Anda lakukan meliputi:
Tantangan mental ini dapat membantu menjaga fungsi kognitif tetap sehat. Interaksi sosial juga dapat membantu. Kuncinya adalah memilih aktivitas yang menantang Anda. Satu teori mengatakan bahwa otak Anda mengembangkan lebih banyak koneksi internal melalui tantangan ini, yang melindungi diri dari demensia.
Diet yang buruk
Faktor risiko Alzheimer yang terakhir adalah diet yang buruk Orang yang makan sedikit buah dan sayuran kemungkinan memiliki peluang Alzheimer yang lebih tinggi, menurut Asosiasi Alzheimer. (mdk/ank)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mencegah Alzheimer di usia muda memerlukan perhatian khusus pada berbagai aspek gaya hidup dan kesehatan.
Baca SelengkapnyaPada sejumlah kasus penurunan kemampuan otak itu dimulai pada usia 30 tahun
Baca SelengkapnyaMencegah gejala penuaan terutama berupa demensia bisa dilakukan sejak muda terutama oleh para Gen-Z sejak sekarang.
Baca SelengkapnyaDemensia adalah istilah untuk sekelompok gejala yang memengaruhi memori, kemampuan berpikir, dan kemampuan sosial.
Baca SelengkapnyaDalam upaya mencegah kanker, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dibatasi atau hindari.
Baca SelengkapnyaTerdapat doa agar tidak lupa atau pikun dan amalan lainnya yang bisa dipraktikkan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaOtak bisa bertambah tua seiring usia. Sejumlah cara bisa dilakukan mengatasinya.
Baca SelengkapnyaDari diet seimbang hingga rutinitas tidur yang teratur, ada berbagai metode yang telah terbukti secara ilmiah dapat membantu kita terlihat dan merasa lebih muda
Baca SelengkapnyaPada saat ini semakin banyak anak muda di usia-20an yang mengalami penyakit jantung.
Baca SelengkapnyaKebiasaan sehari-hari yang kita miliki ternyata bisa berpengaruh terhadap munculnya risiko demensia di diri kita.
Baca SelengkapnyaPenuaan dini adalah proses perubahan fisik dan mental yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia.
Baca SelengkapnyaPenyebab serangan jantung di usia 60 tahun ke atas perlu diwaspadai. Usia 60 tahun ke atas memiliki kerentanan yang lebih tinggi terhadap serangan jantung.
Baca Selengkapnya