5 Fakta Bendungan Kuningan yang Baru Diresmikan Jokowi, Pernah Hampir Gagal Dibangun
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo Selasa (31/8/2021) kemarin, meresmikan operasional bendungan di Desa Randusari, Kecamatan Cibeurem, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Bendungan itu nantinya difungsikan untuk membantu pengairan ke area persawahan seluas 3.000 hektare, mengendalikan banjir, meningkatkan ketahanan air, menyediakan air baku, hingga menjadi sumber tenaga listrik.
Di balik fungsinya yang cukup vital di Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah itu, ternyata tersimpan cerita menarik dari dam yang dikerjakan selama kurang lebih 7 tahun dengan anggaran sebesar Rp513 miliar tersebut. Melansir dari berbagai sumber Rabu (01/9), berikut 5 fakta menarik Bendungan Kuningan di Desa Randusari.
-
Kenapa Kementerian PUPR membangun bendungan? Oleh sebab itu, di hadapan peserta World Water Forum ke-10 Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Indonesia telah memperkuat infrastruktur air seperti membangun 42 bendungan, 1,18 juta hektare jaringan irigasi.
-
Mengapa Bendungan Pucang Gading dibangun? Banjir di Kota Semarang sebenarnya sudah sering terjadi sejak era Hindia Belanda. Oleh karena itu dibangunlah beberapa pintu air atau bendungan.
-
Kenapa Bendungan Batutegi dibangun? Pembangunan bendungan ini digunakan untuk menampung Sungai Sekampung yang menjadi aliran sungai terpanjang di Provinsi Lampung.
-
Kenapa Bendungan Leuwikeris dibangun? Sebagai Penyedia Air Baku Sementara itu, Bendungan Leuwikeris sendiri menjadi salah satu proyek strategis nasional karena akan membawa manfaat yang bagi masyarakat. Bendungan ini difungsikan sebagai penyedia air baku di wilayah Tasikmalaya dan Ciamis, Jawa Barat, agar masyarakat sekitar tidak lagi mengalami kekurangan air bersih.
-
Dimana Bendungan Batutegi dibangun? Bendungan Batutegi yang terletak di Pekon Batu Tegi, Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung ini menjadi aset dan paling ikonik bagi daerah tersebut.
-
Kapan Soeharto resmikan proyek Bendungan Asahan? Hingga kemudian, pada tahun 1984 Presiden Soeharto meresmikan proyek Asahan.
Direncanakan Sejak Tahun 1983
©Liputan6.com/Maulandy Rizki Bayu Kencana
Melansir YouTube Info Pagi, Bendungan Kuningan ternyata sudah diproyeksikan oleh pemerintah Republik Indonesia sejak awal tahun 1980 an. Saat itu, pemerintah tengah getol membangun berbagai penunjang energi dan lumbung pangan untuk kepentingan ketahanan nasional.
Disebutkan, pada tahun 1983 sejumlah ahli mulai melakukan studi hingga perencanaan terkait pendirian bendungan di kawasan sungai Cisanggarung tersebut. Baru di tahun 1984, masterplan dari Bendungan Kuningan selesai dibuat dan para ahli melanjutkannya dengan mengadakan penelitian sampai tahun 2010.
Kemudian di tahun 2011 hingga 2012 sejumlah ahli tersebut melakukan desain model test, hingga satu tahun kemudian di 2013 penandatanganan kontrak pembangunan akhirnya dibuat sebagai langkah konkret dimulainya pembangunan bendungan yang mulanya bernama Dam Cileweung tersebut.
Hampir Gagal Dibangun
Bendungan Kuningan
©2021 Youtube Sekretariat Presiden /editorial Merdeka.com
Pembangunan Bendungan Kuningan dikabarkan sempat mangkrak dikarenakan permasalahan lahan, hingga proses pembangunannya tertunda selama dua tahun dan baru terlaksana di tahun 2015.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basuki Hadimoeljono beberapa waktu lalu mengatakan, jika terhambatnya realisasi pembangunan dikarenakan kebijakan alih guna lahan bendungan oleh pihak Perhutani. Bahkan akibat adanya kebijakan itu, Bendungan Kuningan terancam gagal dibangun.
"Bendungan Kuningan ini diletakkan batu pertama pembangunannya di tahun 2013, tapi setelah itu berhenti dan baru dimulai tahun 2015 karena di sini banyak lahan Perhutani. Saat itu kebijakannya adalah penggantian, jadi kalau kita pakai 200 hektare di sini, harus mengganti 200 hektare lahan di daerah lain di pulau Jawa. Bisa dibayangkan jika kebijakan itu diteruskan maka tidak akan ada pembangunan di sini," kata dia dalam kunjungannya.
Kebijakan itu, lanjut Basuki, akhirnya diubah oleh pemerintahan Jokowi dan JK menjadi pinjam pakai sehingga proses pembangunan bisa kembali dilanjutkan
Ganti Rugi Warga Sempat Viral
Warga di Desa Kawungsari, Kuningan yang memborong motor usai mendapat ganti rugi pembangunan Bendungan Kuningan
©2021 Kanal youtube Fokus Indosiar/editorial Merdeka.com
Dalam proyek besar tersebut, sebanyak 444 KK harus dipindahkan dari dua desa yang menjadi lokasi pembangunan yakni Desa Randusari dan Kawungsari. Ketika proses pembagian ganti rugi, warga di sana sempat viral lantaran mendadak kaya dengan langsung membelikan kendaraan mewah.
Berdasarkan catatan, rata-rata warga di dua desa tersebut mendapatkan uang ganti rugi sebesar Rp200 juta hingga yang terbesar Rp1,5 miliar.
Uang tersebut kemudian dibelikan kembali tanah di lokasi baru untuk tempat tinggal, dan tidak sedikit yang membeli perlengkapan lain termasuk kendaraan mewah. Bahkan besarannya ada yang mencapai hingga Rp500 juta.
Bermanfaat hingga ke Jawa Tengah
©2021 Youtube Sekretariat Presiden /editorial Merdeka.com
Sementara itu, dalam peresmiannya pada Selasa kemarin, Presiden RI Joko Widodo mengatakan jika kapasitas air sebesar 25,9 juta meter kubik di bendungan tersebut akan dialirkan secara kontinu di beberapa daerah hingga ke Jawa Tengah.
Melansir dari ANTARA, Jokowi menyebut, melalui penataan jaringan irigasi mulai saluran primer, saluran sekunder, saluran tersier sampai kekuarter, bisa membantu memenuhi kebutuhan irigasi di Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon hingga ke Kabupaten Brebes di Jawa Tengah.
"Dengan kapasitas tampung 25,9 juta meter kubik dan akan mensuplai air secara kontinu, menyediakan air pertanian irigasi bagi 3.000 hektare sawah masyarakat di Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Brebes," ungkap Jokowi saat meresmikan Bendungan Kuningan didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Kuningan Acep Purnama, serta pejabat terkait lainnya.
Terdapat Potensi Pariwisata
Presiden Joko Widodo saat meresmikan Bendungan Kuningan, Selasa (31/8/2021)
©2021 Youtube Sekretariat Presiden /editorial Merdeka.com
Adapun fakta lain dari hadirnya Bendungan Kuningan adalah terbukanya sektor pariwisata lokal di wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, keberadaannya yang tak jauh dari pemukiman bisa diproyeksikan untuk dikelola sebagai lokasi untuk menarik minat pengunjung. Sehingga ia menekankan perlu adanya penataan serius terkait potensi tersebut.
"Bendungan ini juga berpotensi untuk meningkatkan kawasan wisata di Kuningan karena juga tidak jauh dari pemukiman sehingga harus kita tata betul kawasannya," kata Menteri Basuki, Selasa (31/8).
Basuki menambahkan, dalam fungsinya yang bermanfaat bagi dua provinsi (Jabar dan Jateng), maka dalam pembangunannya juga melibatkan kerja sama antara Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung dengan daerah hulu, yaitu Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat dan daerah hilir Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Bendungan Kuningan dikerjakan oleh PT Wijaya Karya - PT Brantas Abipraya KSO selaku kontraktor pelaksana, dan selesai pada akhir tahun 2020 lalu. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies menantang untuk dilakukan audit pembangunan Sodetan Ciliwung.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan, Bendungan Lolak, memiliki kapasitas 16 juta meter kubik dan dapat mengairi area pertanian seluas 2.200 hektare.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan bahwa infrastruktur dasar seperti pasokan air dan listrik segera siap.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi, usai peresmian, menyampaikan Indonesia masih sangat tertinggal dalam kepemilikan bendungan
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya pengelolaan air untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan pertanian.
Baca SelengkapnyaSodetan Ciliwung sudah bisa beroperasi usai diresmikan Presiden Jokowi kemarin.
Baca Selengkapnyasemua bangunan bangunan yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR sebelum digunakan terlebih dahulu dilakukan uji tahan gempa
Baca SelengkapnyaBerkat kerja sama Pemprov DKI sekarang dan Kementerian PUPR, proyek sodetan Ciliwung kini dapat diselesaikan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB.
Baca SelengkapnyaPetani berharap bendungan ini segera diperbaiki karena menjadi satu-satunya media pengairan bagi ratusan hektare sawah di tiga desa.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan pembangunan sebanyak 61 bendungan atau waduk dalam 10 tahun terakhir. Adapun, realisasi pembangunan waduk saat ini baru mencapai 43.
Baca Selengkapnya