5 Klub Sepak Bola Indonesia Ini Berganti Kepemilikan, Terbaru PSPS Riau
Merdeka.com - Di era modern saat ini, sepak bola tak sekadar digunakan untuk menyalurkan hobi dan sebagai hiburan semata. Saat ini sejumlah klub sepak bola, termasuk di Tanah Air, mulai dijalankan secara profesional layaknya sebuah perusahaan.
Hal ini pun turut mendorong sejumlah pengusaha kelas kakap hingga para artis untuk membeli klub sepak bola. Mereka pun tak segan untuk mengeluarkan uang dalam jumlah besar demi bisa menjadi pemilik klub baru.
Berikut 5 klub sepak bola Indonesia yang belum lama ini berganti kepemilikan.
-
Bagaimana sepak bola di Indonesia berkembang? Berkat PSSI, seiring berjalannya waktu banyak rakyat Indonesia yang bermain sepak bola baik itu di setiap sudut jalan hingga alun-alun.
-
Apa yang membedakan sepak bola dari olahraga lain? Aura sepak bola sangat berbeda dari olahraga lainnya.
-
Mengapa klub sepakbola semakin berharga? Rata-rata kelipatan perusahaan untuk 20 tim paling berharga tahun ini adalah 5,9, dibandingkan dengan 4,8 tahun lalu.
-
Kenapa sepak bola disebut permainan yang hebat? Sepak bola adalah permainan yang hebat, dan keragaman gaya dan gairah yang datang dengan menjadi benar-benar global membuat Piala Dunia menjadi acara yang tak ada tandingannya di alam semesta olahraga kompetitif.
-
Apa yang membuat klub sepakbola semakin kaya? Peningkatan nilai tidak hanya didorong oleh pendapatan yang meningkat hanya 2,5 persen menjadi rata-rata USD496 juta per tim, melainkan oleh kelipatan perusahaan yang lebih tinggi (nilai perusahaan dibagi dengan pendapatan) yang dibayar pembeli untuk tim.
-
Kenapa olahraga penting di tengah kesibukan? Olahraga bisa memberikan banyak manfaat bagi tubuh dan pikiran, seperti mencegah penyakit, mengendalikan berat badan, meningkatkan suasana hati, dan meningkatkan kinerja.
1. PSG Pati
©2020 bola.com
Di akhir tahun 2020 lalu, Wakil Bupati Pati Saiful Arifin secara resmi mengakuisisi klub Liga 2, Putra Sinar Giri. Tak hanya mengubah nama klub tersebut menjadi PSG Pati, Saiful juga memindahkan markas klub dari Jember ke Pati, Jawa Tengah.
2. Dewa United FC
©2021 Merdeka.com/Instagram-dewaunitedfc
Selanjutnya ada Mahendra Agakhan Thohir, Garibaldi Thohir, dan Kevin Hardiman yang mengakuisisi Martapura FC pada akhir Februari lalu. Klub ini pun resmi berganti nama menjadi Dewa United FC dan kini bermarkas di Tangerang Selatan.
Meski belum ada kepastian terkait Kompetisi Liga 2, Dewa United telah mengontrak beberapa nama tenar untuk bersaing di kompetisi kasta kedua sepak bola Indonesia ini.
3. Rans Cilegon FC
©2021 Merdeka.com/Youtube Rans Entertainment
Tim Liga 2 yang juga berganti kepemilikan adalah Cilegon United yang dibeli sahamnya oleh artis ternama Raffi Ahmad dan juga pengusaha muda Rudy Salim.
Klub yang kini berganti nama menjadi Rans Cilegon FC ini telah menunjuk Bambang Nurdiansyah sebagai pelatih kepala. Sementara itu eks kapten Timnas Indonesia, Hamka Hamzah, ditunjuk jadi manajer tim.
4. Persis Solo
©2021 Merdeka.com
Putra sulung presiden Jokowi Kaesang Pangarep, Menteri BUMN Erick Thohir, serta Kevin Nugroho beberapa waktu lalu resmi mengakuisisi klub Liga 2, Persis Solo. Adapun komposisi kepemilikan saham Kaesang adalah 40 persen, sedangkan Erick dan Kevin masing-masing 20 dan 30 persen. Sementara 10% saham Persis Solo lainnya masih dimiliki para pendiri PT Persis Solo Saestu (PSS) dan 26 tim internal.
Klub yang bermarkas di Stadion Manahan ini juga telah bergerak aktif mendatangkan banyak pemain baru demi bisa memenuhi target promosi ke Liga 1.
5. PSPS Riau
©2021 Merdeka.com/Instagram-pspsriau
Terakhir, ada nama pengusaha Malaysia Norizam Tukiman yang baru-baru ini secara resmi mengakuisisi klub asal Pulau Sumatra, PSPS Riau. Pembelian klub yang bermain di Liga 2 ini diumumkan pada Senin (3/5) kemarin.
Norizam bukanlah sosok baru di dunia sepak bola. Ia adalah pemilik klub Malaysia, Kelantan FC. (mdk/mif)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu klub sepak bola yang usianya sudah tidak muda lagi ini sempat melahirkan pemain-pemain lokal andalan Timnas Indonesia tahun 1950-an.
Baca SelengkapnyaIa ditentang keluarganya dengan alasan keturunan Tionghoa harusnya jadi pebisnis.
Baca SelengkapnyaSelama bermain untuk Persis, ia tampil cukup gemilang dan berhasil membawa klubnya meraih juara berturut-turut pada tahun 1939-1941.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di sekolah sepak bola itu, ratusan siswa dari berbagai penjuru tanah air diasah talentanya untuk dipersiapkan menjadi pesepakbola nasional
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaResmi! Indonesia lolos ke 16 Besar Piala Asia 2023 berkat jasa pemain naturalisasi ini. Siapa sosoknya?
Baca SelengkapnyaSerangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza Terekam dalam Laporan Langsung Reporter TV
Baca SelengkapnyaKlub kebanggaan Sumatra Barat ini kembali berkompetisi di Liga 1 Indonesia musim 2024/2025.
Baca SelengkapnyaSepakbola bukan hanya olahraga yang populer, tetapi juga memiliki sejarah yang panjang dan penuh dengan kejadian menarik dan unik.
Baca SelengkapnyaPerjalanan yang tak mudah harus dilalui klub kebanggaan kota Riau ini.
Baca Selengkapnya