Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Apakah Berkumur Membatalkan Puasa? Begini Penjelasannya Menurut Ulama

Apakah Berkumur Membatalkan Puasa? Begini Penjelasannya Menurut Ulama Berkumur saat Puasa. stock.adobe.com

Merdeka.com - Saat menjalankan ibadah puasa, kita sebagai seorang Muslim harus tahu ketentuan-ketentuan dalam berpuasa, termasuk hal-hal apa saja yang dapat membatalkan puasa.

Pembatal puasa yang umum kita ketahui antara lain adalah makan, minum, keluarnya mani, dan haid. Selain itu, muntah, jima’ di siang hari, dan berniat untuk membatalkan puasa meski masih dalam keadaan berpuasa, juga dapat membatalkan ibadah puasa kita.

Lalu, bagaimana dengan hal lainnya, seperti berkumur-kumur? Apakah berkumur membatalkan puasa?

Orang lain juga bertanya?

Apakah berkumur membatalkan puasa sering menjadi pertanyaan bagi beberapa orang. Kekhawatiran berkumur membatalkan puasa kadang juga membuat beberapa orang jadi takut untuk sekadar menyikat giginya saat puasa.

Untuk meredakan kekhawatiran tersebut, kami akan menjelaskan lebih lanjut tentang apakah berkumur membatalkan puasa atau tidak, sebagaimana yang telah dilansir dari berbagai sumber.

Apakah Berkumur Membatalkan Puasa?

Menjawab apakah berkumur membatalkan puasa, Ibnu Taimiyah rahimahullah berpendapat,

“Adapun berkumur-kumur dan beristinsyaq (menghirup air dalam hidung) disyari’atkan (dibolehkan) bagi orang yang berpuasa dan hal ini disepakati oleh para ulama. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat juga berkumur-kumur dan beristinsyaq ketika berpuasa. Akan tetapi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam katakan pada Laqith bin Shabirah, “Bersungguh-sungguhlah dalam beristinsyaq (menghirup air dalam hidung) kecuali jika engkau berpuasa.” Yang dilarang saat puasa di sini adalah dari berlebih-lebihan ketika istinsyaq.” (Majmu’ah Al Fatawa).

Muhammad bin Al-Khatib Asy-Syarbini rahimahullah menjelaskan bahwa mubalaghah (berlebih-lebihan atau serius) dalam berkumur-kumur adalah dengan memasukkan air hingga ujung langit-langit mulut, serta mengenai sisi gigi dan gusi. (Mughnil Muhtaj).

Asy-Syarbini rahimahullah juga berpendapat terkait apakah berkumur membatalkan puasa, “Menurut madzhab Syafi’i, jika seseorang berlebih-lebihan dalam berkumur-kumur dan menghirup air dalam hidung (istinsyaq) lantas air tadi masuk ke dalam tubuh, maka puasanya batal. Karena orang yang berpuasa dilarang dari berlebih-lebihan saat berkumur-kumur dan menghirup air dalam hidung sebagaimana telah dijelaskan dalam pembahasan wudhu. Namun jika tidak berlebih-lebihan lantas masuk air, tidak membatalkan puasa karena bukan kesengajaan.” (Mughnil Muhtaj).

Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan dalam Al-Majmu’, “Para ulama Syafi’iyah dan pendapat Imam Syafi’i tetap disunnahkan bagi orang yang berpuasa saat berwudhu untuk berkumur-kumur dan memasukkan air dalam hidung, sebagaimana yang tidak berpuasa disunnahkan demikian. Akan tetapi bagi yang berpuasa disyaratkan tidak berlebih-lebihan (mubalaghah). Yang terjadi perselisihan, ketika masuk air dalam rongga tubuh saat berkumur-kumur atau memasukkan air dalam hidung. Pendapat ulama Syafi’iyah adalah batal jika memasukkan airnya berlebihan. Namun jika tidak berlebihan, tidaklah batal.”

Sikat Gigi saat Berpuasa

Menurut ulama Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah ketika ditanya apa hukum menggunakan pasta gigi saat berpuasa, beliau menjawab, “Membersihkan gigi saat dengan pasta gigi tidak membatalkan puasa sebagai siwak. Hal ini selama menjaga diri dari sesuatu yang masuk dalam rongga perut. Jika tidak sengaja ada sesuatu yang masuk di dalam, maka tidak batal.” (Majmu’ Fatawa Ibnu Baz. Dinukil dari Fatwa Al-Islam Sual wa Jawab).

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah kemudian memberikan saran, “Lebih utama adalah orang yang berpuasa tidak menyikat gigi (dengan pasta). Waktu untuk menyikat gigi sebenarnya masih lapang. Jika seseorang mengakhirkan untuk menyikat gigi hingga waktu berbuka, maka dia berarti telah menjaga diri dari perkara yang dapat merusak puasanya.” (Majmu’ Fatawa wa Rasail Ibnu ‘Utsaimin).

Berdasarkan pendapat ulama di atas, akan lebih baik jika Anda menyelesaikan sahur sedikit lebih cepat agar dapat menyikat gigi sebelum azan subuh atau setelah berbuka puasa. Jika ternyata di pagi hari masih ada rasa tersisa setelah menyikat gigi, maka hal itu tidak merusak puasa. Wallahu a’lam. (mdk/ank)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hukum Sikat Gigi dan Berkumur Saat Puasa, Umat Muslim Wajib Tahu
Hukum Sikat Gigi dan Berkumur Saat Puasa, Umat Muslim Wajib Tahu

Hukum sikat gigi saat puasa memiliki pendapat yang beragam di kalangan ulama.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ustaz Abdul Somad soal Menggosok Gigi di Bulan Puasa, Ternyata Begini Aturannya
Penjelasan Ustaz Abdul Somad soal Menggosok Gigi di Bulan Puasa, Ternyata Begini Aturannya

Setelah tergelincirnya matahari atau waktu zawal, beberapa ulama berpendapat bahwa menyikat gigi menjadi makruh.

Baca Selengkapnya
Bau Mulut Saat Puasa, Apa Penyebabnya?
Bau Mulut Saat Puasa, Apa Penyebabnya?

Bau mulut yang terjadi saat puasa ternyata disebabkan beberapa hal. Apa saja?

Baca Selengkapnya
Tiga Golongan Orang yang Puasanya Tidak Diterima Berikut Bunyi Haditsnya
Tiga Golongan Orang yang Puasanya Tidak Diterima Berikut Bunyi Haditsnya

Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim, beribadah di bulan puasa dapat menghapus dosa-dosa lalu seorang individu

Baca Selengkapnya
Begini Kiat Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut saat Jalani Puasa Ramadan
Begini Kiat Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut saat Jalani Puasa Ramadan

Bau mulut dan masalah gigi sering terjadi selama menjalani puasa Ramadan. Penting untuk mengetahui cara yang tepat mengatasinya.

Baca Selengkapnya
8 Perkara yang Dapat Membatalkan Puasa, Umat Muslim Wajib Tahu
8 Perkara yang Dapat Membatalkan Puasa, Umat Muslim Wajib Tahu

Ramadan baru saja tiba, sambut bulan suci ini dengan belajar seputar hal-hal pembatal puasa.

Baca Selengkapnya
Doa Keramas Puasa Ramadhan, Ketahui Juga Keutamaannya
Doa Keramas Puasa Ramadhan, Ketahui Juga Keutamaannya

Doa keramas mau puasa ini wajib untuk dihafalkan lengkap dengan tata caranya.

Baca Selengkapnya
Makruh adalah Lebih Baik Ditinggalkan, Ini Penjelasannya dalam Islam
Makruh adalah Lebih Baik Ditinggalkan, Ini Penjelasannya dalam Islam

Memperhatikan hukum makruh dalam Islam penting dilakukan.

Baca Selengkapnya
Cara Mengatasi Lidah Pahit Saat Berpuasa, Pahami Berbagai Penyebabnya
Cara Mengatasi Lidah Pahit Saat Berpuasa, Pahami Berbagai Penyebabnya

Lidah pahit saat berpuasa menimbulkan rasa yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya
Apakah Makan Membatalkan Wudhu, Pahami Hukumnya dalam Islam
Apakah Makan Membatalkan Wudhu, Pahami Hukumnya dalam Islam

Penting untuk mengetahui hal-hal yang membatalkan wudhu.

Baca Selengkapnya