Bacaan Qunut Tarawih Arab dan Latinnya, Begini Hukumnya Menurut Para Ulama

Merdeka.com - Salat tarawih merupakan ibadah sunah yang dianjurkan selama Ramadan. Di masyarakat kita, terdapat beragam cara pelaksanaan salat tarawih, ada yang mengerjakannya sebanyak 8 rakaat dan ada juga yang mengerjakannya hingga 20 rakaat.

Meski pengerjaan salat tarawih berbeda-beda, namun semuanya diakhiri dengan salat witir yang biasanya berjumlah 3 rakaat. Solat witir adalah salat sunah penutup setelah kita mengerjakan ibadah salat sunah malam. Solat sunah ini dikerjakan dalam jumlah yang ganjil.

Di bulan Ramadan, ada yang disebut sebagai qunut tarawih. Qunut tarawih adalah bacaan doa qunut yang dilafalkan pada saat salat witir. Biasanya, qunut tarawih dilakukan menjelang akhir atau setelah pertengahan Ramadan.

Menurut pengikut Imam Syafii, qunut dilakukan pada akhir salat witir setelah rukuk.

Lantas, bagaimana bacaan qunut tarawih? Berikut kami sampaikan bacaan qunut tarawih dalam tulisan Arab maupun latin.

Bacaan Qunut Tarawih

mvslim.com

Bacaan qunut tarawih didasarkan pada hadis Al-Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhuma, yang berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkannya beberapa kalimat yang bisa diucapkan dalam qunut saat solat witir, yaitu,

اللَّهُمَّ اهْدِنِى فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِى فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِى فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِى شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

“ALLAHUMMAHDINII FIIMAN HADAIT, WA ’AAFINI FIIMAN ‘AAFAIT, WA TAWALLANII FIIMAN TAWALLAIT, WA BAARIK LII FIIMA A’THOIT, WA QINII SYARRO MAA QODHOIT, FA INNAKA TAQDHI WA LAA YUQDHO ‘ALAIK, WA INNAHU LAA YADZILLU MAN WAALAIT, TABAAROKTA ROBBANAA WA TA’AALAIT.

Artinya: Ya Allah, berilah aku petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, dan berilah aku keselamatan di antara orang-orang yang telah Engkau beri keselamatan, uruslah diriku di antara orang-orang yang telah Engkau urus, berkahilah untukku apa yang telah Engkau berikan kepadaku, lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkau Yang memutuskan dan tidak diputuskan kepadaku, sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau jaga dan Engkau tolong. Engkau Maha Suci dan Maha Tinggi)” (HR. Abu Daud, An-Nasa’I, Tirmidzi).

soundvision.com

اللَّهُمَّ اهْدِنِى فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِى فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِى فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِى شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

“ALLAHUMMAHDINII FIIMAN HADAIT, WA ’AAFINI FIIMAN ‘AAFAIT, WA TAWALLANII FIIMAN TAWALLAIT, WA BAARIK LII FIIMA A’THOIT, WA QINII SYARRO MAA QODHOIT, FA INNAKA TAQDHI WA LAA YUQDHO ‘ALAIK, WA INNAHU LAA YADZILLU MAN WAALAIT, TABAAROKTA ROBBANAA WA TA’AALAIT.”

Bacaan Qunut Tarawih sebagai Imam

اللَّهُمَّ اهْدِنَا فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنَا فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنَا فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لَنَا فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنَا شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

1. ALLAHUMMAHDINAA FIIMAN HADAIT, WA ’AAFINAA FIIMAN ‘AAFAIT, WA TAWALLANAA FIIMAN TAWALLAIT, WA BAARIK LANAA FIIMA A’THOIT, WA QINAA SYARRO MAA QODHOIT.

2. FA INNAKA TAQDHI WA LAA YUQDHO ‘ALAIK, WA INNAHU LAA YADZILLU MAN WAALAIT, TABAAROKTA ROBBANAA WA TA’AALAIT.

Bacaan nomor satu dibaca dengan jahar oleh imam. Sedangkan bacaan nomor dua dibaca dengan lirih. Dalam Al-Majmu‘ karya Imam Nawawi dijelaskan bahwa bacaan bagian satu berisi doa, sedangkan bagian dua berisi pujian.

Bagian doa yang dijaharkan akan diaminkan oleh jamaah solat, sedangkan bagian pujian yang dibaca lirih tidak perlu diaminkan oleh jamaah solat.

Kemudian setelah membaca qunut tarawih di atas, bisa ditutup dengan membaca shalawat seperti: WA SHOLLALAHU A’LA MUHAMMADIN WA ‘ALA AALIHI WA SHOH-BIHI WA SALLAM.

Hukum Qunut Witir

©2020 Merdeka.com

Qunut tarawih yang dibahas dalam artikel ini adalah bacaan doa qunut yang dibaca dalam solat witir, yaitu solat penutup dari ibadah tarawih. Dalam penerapan qunut witir ini, ada perbedaan pendapat di antara pada ulama:

1. Menurut pendapat ulama Malikiyah, qunut witir itu makruh, karena tidak ada sunnah (tuntunan) dalam hal ini. Qunut yang ada hanyalah pada solat Subuh saat nawazil.
2. Qunut witir disunnahkan di separuh akhir dari bulan Ramadhan saja. Inilah pendapat yang masyhur dalam madzhab Syafi’iyah. Selain itu, ketika Abu Daud menanyakan pada Imam Ahmad tentang masalah ini, “Apakah qunut itu sepanjang Ramadhan?” “Jika engkau mau.” Abu Daud bertanya lagi, “Apa pendapat yang engkau pilih?” Imam Ahmad menjawab, “Adapun saya tidaklah berqunut kecuali setelah pertengahan Ramadhan. Namun jika aku bermakmum di belakang imam lain dan ia berqunut, maka aku pun mengikutinya.” (Masail Ahmad li Abi Daud).
3. Qunut witir disunnahkan pada bulan Ramadhan saja, dan tidak pada bulan lainnya. Ini adalah pendapat dari ulama Malikiyah dan Syafi’iyah.
4. Qunut witir disunnahkan untuk dibaca setiap malam sepanjang tahun. Inilah pendapat Ibnu Mas’ud dan Ibrahim An Nakho’i. Pendapat ini dianut oleh Hanafiyah, salah satu pendapat Syafi’iyah.

Dalam perbedaan pendapat tersebut, Ibnu Taimiyah berkata tentang qunut witir setelah menyebutkan pendapat para ulama,

“Hakekatnya, qunut witir adalah sejenis doa yang dibolehkan dalam solat. Siapa yang mau membacanya, silakan. Dan yang enggan pun dipersilakan. Sebagaimana dalam solat witir, seseorang boleh memilih tiga, lima, atau tujuh rakaat yang dia mau. Begitu pula ketika ia melakukan witir tiga rakaat, maka ia boleh melaksanakan 2 rakaat salam lalu 1 rakaat salam, atau ia melakukan tiga rakaat sekaligus. Begitu pula dalam hal qunut witir, ia boleh melakukan atau meninggalkannya sesuka dia. Di bulan Ramadhan, jika ia membaca qunut witir pada keseluruhan bulan Ramadhan, maka itu sangat baik. Jika ia berqunut di separuh akhir bulan Ramadhan, itu pun baik. Jika ia tidak berqunut, juga baik.” (Majmu’ Al Fatawa). (mdk/ank)