Berguru Lewat Gunung, Begini Cara Orang Sunda Merawat Alam
Merdeka.com - Menjaga lingkungan menjadi prinsip hidup masyarakat Sunda sejak lama. Hal ini mengacu pada hasil bumi yang selalu dibutuhkan sebagai sumber pokok kehidupan sehari-hari. Berangkat dari situ, konsep balas budi menjadi hal yang wajib diterapkan untuk merawat alam dengan mengacu kepada gunung.
Bagi masyarakat Sunda kuna, gunung memiliki kedudukan yang tinggi. Semua yang dibutuhkan oleh manusia banyak yang berasal dari sana seperti makanan, air sampai keterampilan bertahan hidup. Mereka memiliki kesadaran jika sumber kehidupan mereka tidak dirawat maka suatu saat akan menimbulkan berbagai dampak bencana.
Untuk melestarikan keberadaannya, warga Sunda memiliki sejumlah kearifan lokal yang harus dipatuhi seperti pamali hingga ngabagi leuweung (membagi gunung/hutan).
-
Apa manfaat gunung bagi manusia? Gunung memberikan berbagai manfaat untuk masyarakat, termasuk air bersih, produk pertanian, sumber daya alam dan ekosistem yang penting seperti hutan tropis.
-
Kenapa penting untuk menjaga alam gunung? Jangan mengambil apapun selain gambar, jangan meninggalkan apapun selain jejak, Jangan membunuh apapun selain waktu.
-
Kenapa sumber daya alam penting dijaga? Sumber daya alam perlu untuk selalu dijaga dan dilestarikan agar alam tidak rusak.
-
Apa manfaat gunung meletus untuk sumber air? Dampak positif gunung meletus selanjutnya adalah munculnya mata air yang penuh dengan mineral berkhasiat, atau biasa disebut makdani.
-
Apa itu sumber daya alam? Sumber daya alam berarti sesuatu yang berasal dari alam.Pengertian sumber daya alam adalah sesuatu yang bisa diambil atau dimanfaatkan dari alam untuk memenuhi kebutuhan manusia.
-
Bagaimana manusia purba memperoleh makanan? Siklus kehidupan manusia purba di zaman dahulu, yaitu dengan cara berburu dan meramu.
Pamali sebagai upaya Menjaga Gunung
Gunung Salak bnpb.go.id ©2020 Merdeka.com
Mengutip Instagram @budaya.kuring, Rabu (15/3), salah satu upaya menjaga lingkungan atau dalam hal ini gunung, masyarakat Sunda memiliki sistem pengetahuan lokal yang tetap dipatuhi bernama pamali. Pamali merupakan hal yang tabu untuk dilakukan. Jika dilanggar akan mendapat malapetaka.
Kearifan lokal ini terus dirawat, bahkan diwariskan turun temurun agar alam tempat mereka bernaung tidak rusak atau bahkan habis.
Salah satu pamali yang masih ditemukan di masyarakat Sunda terkait hutan adalah kepercayaan akan adanya kehidupan lain. Dari situ, jika terdapat seseorang yang memiliki niat untuk mengeksploitasi, membabat hutan dan menambang seenaknya akan diganjar bencana alam.
Konsep ini terbukti berhasil diterapkan, salah satunya di hutan larangan milik kampung adat Kuta di Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Menurut sesepuh di sana bernama Ki Warja, penerapan pamali membuat masyarakat lokal dan luar daerah tidak berani menebang pohon sembarangan.
Menjaga Konsep Ngabagi Leuweung
Tak hanya pamali, ngabagi leuweung (membagi gunung/hutan) menjadi kearifan lokal selanjutnya yang terus dipertahankan. Konsep ini masih bisa dilihat di kawasan adat Baduy, Kabupaten Lebak, Banten.
Menariknya, ngabagi leweung menjadi begitu bermanfaat bagi manusia karena warga setempat diajarkan untuk memanfaatkan hutan secara efisien di daerah pegunungan. Nenek moyang mereka memahami jika gunung tidak dibagi penggunaannya, sumber air akan habis, pepohonan penghasil oksigen akan berkurang dan berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi (banjir sampai tanah longsor).
Setidaknya terdapat tiga bagian gunung yang dijadikan patokan untuk menggunakannya yakni leuweung larangan (hutan/gunung larangan), leuweung tutupan (hutan/gunung dengan fungsi reboisasi) dan leuweung baladahan (tanah pertanian).
Lekat dengan kepercayaan magis, leuweung larangan ditetapkan oleh nenek moyang sebagai hutan yang tidak boleh dijamah atau dimanfaatkan seenaknya. Kemudian leuweung tutupan memiliki peran untuk proses penghijauan agar ekosistem flora, fauna dan biota yang ada di sungai-sungai bisa terjaga kelestariannya.
Terakhir leuweung baladahan adalah salah satu bagian dari gunung atau hutan yang dipersiapkan khusus untuk kegiatan pertanian sebagai pemenuh kebutuhan manusia.
Gunung sebagai Guru Nu Agung
Masyarakat Sunda menjadikan gunung sebagai tempat pembelajaran untuk berkehidupan. Mereka menghormati apa yang datang dari sana harus dikembalikan melalui penanaman pemahaman bahwa gunung merupakan guru yang paling besar atau guru nu agung.
Menurut Wessing (2006), gunung memiliki peran sebagai guru spiritual bagi masyarakat Sunda, karena sejak dahulu selalu dijadikan tempat untuk bertahan hidup dan bertatanan sosial. Ini bisa dilihat dari banyaknya penemuan situs megalitikum sampai prasasti dengan pesan kebaikan.
Didukung lewat tulisan Sudaryat (2015), gunung juga dikenal sebagai tempat berakhirnya kehidupan termasuk memulainya kembali. Hal ini semakin menguatkan kedudukan bahwa gunung sebagai Axis Mundi – bahasa Latin, yang berarti poros kehidupan bumi dan manusia.
Sebagai pengingat, terdapat satu tradisi bernama Ngertakeun Bumi Lamba untuk menjaga gunung agar kedudukannya sebagai guru nu agung atau gurunya kehidupan terus melekat di manusia. Di sana akan dilakukan sejumlah prosesi seperti berdoa dan tumpengan, sebagai bentuk syukur atas berkat Tuhan yang diturunkan melalui gunung. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sungai Citarum jadi bukti kalau orang Sunda zaman dulu merupakan bangsa akuatik.
Baca SelengkapnyaIni merupakan bentuk ikhtiar warga Sumedang setelah terjadi bencana gempa beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaHari Gunung Internasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang berbagai tantangan yang dihadapi oleh komunitas gunung di seluruh dunia. .
Baca SelengkapnyaGunung selalu menjadi bagian penting dalam budaya Asia.
Baca SelengkapnyaBeberapa situs dari era megalitikum ditemukan di sini. Kebudayaan seperti apa yang pernah hidup di sini ribuan tahun lalu?
Baca Selengkapnya"Sumur-sumur sudah mengering, sehingga warga hanya bisa mendapatkan air dari dasar sungai,” Sunardi.
Baca SelengkapnyaTak sekedar nguri-uri kebudayaan, tradisi ini juga jadi salah satu cara orang Sunda dalam menjaga mata air sebagai sumber kehidupan warga.
Baca SelengkapnyaSalah satu suku di Indonesia yang mendiami hutan pedalaman Riau ini hidup bergantung pada alam dan pola kehidupannya yang masih bepindah-pindah.
Baca SelengkapnyaDi Kalimantan Barat terdapat sebuah perkampungan orang-orang Bali yang konon mengungsi saat meletusnya Gunung Agung tahun 1963.
Baca SelengkapnyaSalah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaHamparan kebun teh mengelilingi kampung itu dan di ujungnya terlihat jelas Gunung Sindoro yang tinggi menjulang.
Baca SelengkapnyaRitual sakral ini disebut "Tuba Ile" atau memberi makan gunung.
Baca Selengkapnya