Doa Mau Tidur sesuai Hadist dan Bacaan Dzikirnya
Doa mau tidur menjadi ungkapan rasa syukur atas nikmat hidup, kepasrahan kepada Tuhan, dan juga permohonan akan pertolongan.
Bacaan doa mau tidur ini hanyalah bacaan pendek dan mudah dihapal.
Doa Mau Tidur sesuai Hadist dan Bacaan Dzikirnya
Malam adalah momen di mana banyak orang beristirahat mencari ketenangan. Sejenak, dunia tampak bersiap untuk beristirahat, dan pada momen inilah banyak di antara kita mencari kedamaian batin. Bagi umat Islam, kedamaian batin ini bisa dicapai dengan doa mau tidur beserta dzikir yang melengkapinya.
-
Apa saja yang dibaca sebelum doa tidur? Sebelum tidur, seorang Muslim dianjurkan untuk berwudu, membersihkan tempat tidur, membaca ayat kursi, membaca tiga surat pendek, kemudian baru membaca doa sebelum tidur.
-
Bagaimana cara membaca doa tidur? Doa sebelum tidur bisanya dilafalkan sebelum tidur agar seorang umat Islam senantiasa dilindungi oleh Allah SWT dalam tidurnya.
-
Kapan doa tidur dibaca? Terdapat bacaan doa tidur sebelum dan setelah bangun yang bisa diamalkan sehari-hari.
-
Apa isi dari doa tidur? Bacaan doa tidur ini memuat permohonan kepada Allah agar dilindungi dari gangguan setan selama tidur.
-
Apa yang dimaksud dengan Doa Bangun Tidur? Doa bangun tidur mencerminkan kesadaran bahwa hidup dan mati sepenuhnya dalam kendali-Nya. Doa bangun tidur memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari umat Islam untuk mengawali setiap aktivitas dengan kesadaran akan kehadiran Allah.
-
Kapan doa sesudah tidur dibaca? Membaca doa sesudah tidur dan artinya perlu diamalkan oleh umat muslim.
Bacaan doa mau tidur memiliki makna mendalam, melebihi sekadar rangkaian kata-kata. Doa ini merupakan ungkapan rasa syukur atas nikmat hidup, kepasrahan kepada Tuhan, dan juga permohonan akan pertolongan.
Doa mau tidur menjadi pengiring yang membawa ketenangan kepada jiwa saat tubuh hendak terlelap.
Dzikirnya adalah ucapan-ucapan indah untuk mengingat kebesaran Allah. Malam yang tenang juga menambah suasana khusyuk saat mengingat-Nya. Dzikir sebelum tidur juga menjadi bentuk amalan untuk merenung dan memperkuat iman.
merdeka.com
Doa Mau Tidur
Bagi kaum muslimin, doa mau tidur termasuk doa sehari-hari yang wajib dihapal. Doa ini memang hanya bacaan pendek, namun artinya mengandung makna yang besar. Berikut doa mau tidur sesuai hadist.
وَعَنْ حُذَيْفَةَ، وَأَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا: أَنَّ رَسُولَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِراشِهِ، قَالَ: «بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَحْيَا وأَمُوتُ». رَوَاهُ البُخَارِي.
Dari Hudzaifah dan Abu Dzarr bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila akan beranjak tidur, beliau mengucapkan, “BISMIKA ALLOHUMMA AHYAA WA AMUUT (dengan nama-Mu Ya Allah, aku hidup dan aku mati)”
(HR. Bukhari).
Beberapa Lafal Doa Sebelum Tidur
Selain bacaan doa mau tidur di atas, masih ada sejumlah bacaan doa mau tidur lainnya, seperti:
بِاسْمِكَ أَمُوتُ وَأَحْيَا
BISMIKA AMUUTU WA AHYAA (HR. Bukhari, no. 6312)
بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا
BISMIKA ALLOOHUMMA AMUUTU WA AHYAA (HR. Bukhari, no. 6324)
بِاسْمِكَ نَمُوتُ وَنَحْيَا
BISMIKA NAMUUTU WA NAHYAA (HR. Bukhari, no. 7395)
اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أَمُوتُ وَأَحْيَا
ALLOOHUMMA BISMIKA AMUUTU WA AHYAA (HR. Bukhari, no. 6314, 6325)
اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أَحْيَا وَأَمُوتُ
ALLOOHUMMA BISMIKA AHYAA WA AMUUT (HR. Bukhari, no. 7394)
اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أَحْيَا وَبِاسْمِكَ أَمُوتُ
ALLOOHUMMA BISMIKA AHYAA WA BISMIKA AMUUT (HR. Muslim, no. 2711)
Dzikir sebelum Tidur
Selain mengamalkan doa mau tidur, jangan lupa untuk membaca dzikirnya. Berikut rangkaian dzikir yang bisa Anda baca menjelang tidur:
1. Mengumpulkan dua telapak tangan. Lalu ditiup dan dibacakan surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas. Kemudian dua telapak tangan tersebut mengusap tubuh yang dapat dijangkau, dimulai dari kepala, wajah dan tubuh bagian depan. Semisal itu diulang sampai tiga kali.
2. Membaca ayat Kursi. DIsebutkan bahwa faedah membaca ayat Kursi sebelum tidur, maka ia akan terus dijaga oleh Allah dan terlindungi dari gangguan setan hingga pagi hari.
3. Membaca Surat Al Baqarah ayat 285-286. Siapa yang membaca dua ayat tersebut pada malam hari, maka dua ayat tersebut telah memberi kecukupan baginya.
4. Kemudian membaca,
Bismika robbi wadho’tu jambii, wa bika arfa’uh, fa-in amsakta nafsii farhamhaa, wa in arsaltahaa fahfazh-haa bimaa tahfazh bihi ‘ibaadakash shoolihiin.
Artinya:
“Dengan nama Engkau, wahai Rabbku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan namaMu pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau menahan rohku (mati), maka berilah rahmat padanya. Tapi, apabila Engkau melepaskannya, maka peliharalah (dari kejahatan setan dan kejelekan dunia), sebagaimana Engkau memelihara hamba-hambaMu yang shalih.” (Dibaca 1 x)
Apabila akan tidur, maka hendaklah tempat tidur tersebut dibersihkan karena siapa tahu ada kotoran yang membahayakan di situ, lalu membaca dzikir di atas.
5. Lalu membaca,
Allahumma innaka kholaqta nafsii wa anta tawaffaahaa, laka mamaatuhaa wa mahyaahaa, in ahyaytahaa fahfazh-haa, wa in ammatahaa faghfir lahaa. Allahumma innii as-alukal ‘aafiyah.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau menciptakan diriku, dan Engkaulah yang akan mematikannya. Mati dan hidupnya hanya milik-Mu. Apabila Engkau menghidupkannya, maka peliharalah (dari berbagai kejelekan). Apabila Engkau mematikannya, maka ampunilah. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu keselamatan.” (Dibaca 1 x)
6. Allahumma qinii ‘adzaabak, yawma tab’atsu ‘ibaadak.
Artinya:
“Ya Allah, jauhkanlah aku dari siksaanMu pada hari Engkau membangkitkan hamba-hambaMu (yaitu pada hari kiamat).” (Dibaca 1 x).
Apabila Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam hendak tidur, beliau meletakkan tangan kanannya di bawah pipinya, kemudian membaca dzikir di atas.
7. Bismika allahumma amuutu wa ahyaa.
Artinya:
“Dengan namaMu, ya Allah! Aku mati dan hidup.” (Dibaca 1 x)
8. Dilanjutkan dengan membaca Subhanallah (33 x), Alhamdulillah (33 x), dan Allahu Akbar (33 x).
Artinya:
“Maha suci Allah (33 x), segala puji bagi Allah (33 x), Allah Maha Besar (34 x).”
Bacaan dzikir di atas lebih baik daripada memiliki pembantu di rumah. Demikian dikatakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada puterinya, Fatimah dan istri tercintanya, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anhuma.
9. Allahumma robbas-samaawaatis sab’i wa robbal ‘arsyil ‘azhiim, robbanaa wa robba kulli syai-in, faaliqol habbi wan-nawaa wa munzilat-tawrooti wal injiil wal furqoon. A’udzu bika min syarri kulli syai-in anta aakhidzum binaa-shiyatih. Allahumma antal awwalu falaysa qoblaka syai-un wa antal aakhiru falaysa ba’daka syai-un, wa antazh zhoohiru fa laysa fawqoka syai-un, wa antal baathinu falaysa duunaka syai-un, iqdhi ‘annad-dainaa wa aghninaa minal faqri.
Artinya:
“Ya Allah, Rabb yang menguasai langit yang tujuh, Rabb yang menguasai ‘Arsy yang agung, Rabb kami dan Rabb segala sesuatu. Rabb yang membelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah, Rabb yang menurunkan kitab Taurat, Injil dan Furqan (Al-Qur’an). Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau memegang ubun-ubunnya (semua makhluk atas kuasa Allah). Ya Allah, Engkau-lah yang awal, sebelum-Mu tidak ada sesuatu. Engkaulah yang terakhir, setelahMu tidak ada sesuatu. Engkau-lah yang lahir, tidak ada sesuatu di atasMu. Engkau-lah yang Batin, tidak ada sesuatu yang luput dari-Mu. Lunasilah utang kami dan berilah kami kekayaan (kecukupan) hingga terlepas dari kefakiran.”
10. Alhamdulillahilladzi ath’amanaa wa saqoonaa wa kafaanaa wa aawaanaa, fakam mimman laa kaafiya lahu wa laa mu’wiya.
Artinya:
“Segala puji bagi Allah yang memberi makan kami, memberi minum kami, mencukupi kami, dan memberi tempat berteduh. Berapa banyak orang yang tidak mendapatkan siapa yang memberi kecukupan dan tempat berteduh.”
11. Allahumma ‘aalimal ghoybi wasy-syahaadah faathiros samaawaati wal ardh. Robba kulli syai-in wa maliikah. Asyhadu alla ilaha illa anta. A’udzu bika min syarri nafsii wa min syarrisy-syaythooni wa syirkihi, wa an aqtarifa ‘alaa nafsii suu-an aw ajurruhu ilaa muslim.
Artinya:
“Ya Allah, Rabb yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb yang menguasai segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tiada Rabb yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, kejahatan setan dan balatentaranya, atau aku berbuat kejelekan pada diriku atau aku mendorongnya kepada seorang Muslim.”
Doa ini diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Abu Bakr Ash Shiddiq untuk dibaca pada pagi, petang dan saat akan tidur.
12. Membaca “alif lam mim tanzil” (surat As-Sajdah) dan “tabaarokal ladzii biyadihil mulk” (surat Al Mulk).
13. Terakhir membaca,
Allahumma aslamtu nafsii ilaik, wa fawwadh-tu amrii ilaik, wa wajjahtu wajhiya ilaik, wa alja’tu zhohrii ilaik, rogh-batan wa rohbatan ilaik, laa malja-a wa laa manjaa minka illa ilaik. Aamantu bikitaabikalladzi anzalta wa bi nabiyyikalladzi arsalta.
Artinya:
“Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepadaMu, aku menyerahkan urusanku kepadaMu, aku menghadapkan wajahku kepadaMu, aku menyandarkan punggungku kepadaMu, karena senang (mendapatkan rahmatMu) dan takut pada (siksaanMu, bila melakukan kesalahan). Tidak ada tempat perlindungan dan penyelamatan dari (ancaman)Mu, kecuali kepadaMu. Aku beriman pada kitab yang telah Engkau turunkan, dan (kebenaran) NabiMu yang telah Engkau utus.” Apabila Engkau meninggal dunia (di waktu tidur), maka kamu akan meninggal dunia dengan memegang fitrah (agama Islam)”.
Disebutkan jika seseorang membaca dzikir di atas ketika hendak tidur lalu ia mati, maka ia mati di atas fithrah (mati di atas Islam).