Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Gereja Katolik Santo Servatius Bekasi, Identik Pakai Kopiah dan Celana Komprang

Kisah Gereja Katolik Santo Servatius Bekasi, Identik Pakai Kopiah dan Celana Komprang pengurus gereja berpakaian adat betawi di Bekasi. ©2015 Merdeka.com/adi

Merdeka.com - Harmonisasi antara agama dan kebudayaan rupanya tertanam jelas bagi warga Katolik di Kampung Sawah, Kota Bekasi Jawa Barat. Baju koko, kopiah dan celana ngatung seakan menjadi identitas yang melekat bagi paroki yang bermukim di pinggir Jakarta tersebut.

Kentalnya nuansa Betawi kian terasa saat para jemaat mengadakan kegiatan rohani, tepatnya di gereja lawas, Santo Servatius. Layaknya tempat ibadah pada umumnya, gereja yang berdiri di tanggal 6 Oktober 1896 tersebut dijadikan sebagai tempat kegiatan paroki Katolik di Kampung Sawah.

Baca juga alkitab online di Merdeka.com.

Hingga saat ini, Gereja Santo Servatius tak bisa dilepaskan dari perkembangan liturgi Katolik di kawasan yang dikenal sebagai segitiga emas tiga agama besar di Indonesia tersebut. Lantas seperti apa cerita unik di balik berdirinya Gereja Santo Servatius di Kampung Sawah?

Berawal dari Perpecahan Penganut Protestan di Kampung Sawah

gereja betawi kampung sawah

Gereja Betawi Kampung Sawah/©2020 servatius-kampungsawah.org

Dikutip dari servatius-kampungsawah.org, pada abad ke-19 masyarakat di RT006/04, No 75, Kelurahan Jati Melati, Kecamatan Pondok Melati, telah mengenal beberapa keyakinan. Seperti Islam, dan Protestan yang dibawa oleh zending Belanda bernama Mesteer Anthing (F.L. Anthing).

Terus berkembang di tengah masa kolonial, Mesteer Anthing terus menyebarkan agama Kristen di sebagian wilayah Jawa, termasuk Jawa Barat. Keunikannya, ia menggabungkan berbagai ajaran kepercayaan lokal (ngelmu) dengan menggaet tokoh penginjil budaya seperti Kiai Ibrahim Tunggul Wulung, Kiai Sadrach, hingga Paulus Tosari.

Seiring berjalannya waktu, masyarakat Kampung Sawah mulai tertarik belajar agama Kristen, hingga berjumlah 100 orang. Dan, pelayanan agama dilakukan oleh dua orang tokoh Kristen bernama Matias dan Nathanael.

Keduanya kerap bergantian datang ke Kampung Sawah untuk memimpin ibadat. Seiring berjalannya waktu, terjadi perpecahan dari jemaat Protestan Kampung Sawah. Mereka terpecah menjadi beberapa fraksi yang saling bermusuhan.

“Tahun 1891, Guru Nathanael membangun gereja bambu beratap genteng di Pondok Melati. Setelah beberapa lama, Guru Nathanael mengabaikan tugasnya memberi pelajaran kepada anak-anak. Di kemudian hari, Nathanael dipecat. Setelah ini merupakan masa-masa pertikaian antara jemaat Protestan di Kampung Sawah dan Pondok Melati," dikutip dari situs gereja Santo Servatius.

Benih Katolik di Kampung Sawah

gereja betawi kampung sawah

Gereja Betawi Kampung Sawah ©2020 liputan6

Pasca pemecatan tersebut, Nathanael bersama jemaatnya melakukan perjalanan menuju Kathedral Batavia untuk menemui Pastor Bernardus Schweitz, seorang pemuka Agama Katolik di Batavia. Tak berlama-lama, Nathanael bersama rombongannya langsung menyatakan diri untuk menjadi Rum Katolik (beragama Katolik).

Sejak saat itu, Pastor Schweitz membabtis 18 pengikut Kristen dari Kampung Sawah bersama dengan Nathanael. Pembaptisan itu dilaksanakan pada tanggal 06 Oktober 1896, yang dipercaya sebagai hari kelahiran umat Katolik Kampung Sawah, bersamaan dengan gereja sederhana seharga 70 gulden.

Masuknya Tradisi Lokal Sedekah Bumi

Di sisi lain, penganut Katolik di Kampung Sawah ini, juga mengenal sedekah bumi, yang menjadi salah satu tradisi Betawi. Tradisi ini dilaksanakan setiap tanggal 13 Mei. Dalam sejarahnya, Guru Poespa selaku pendamping Pastor Oscar Cremers yang mulai aktif melakukan pelayanan di gereja tersebut, disebut sebagai yang menginisiasi tradisi itu.

Dulu, perayaan selamatan turut diaminkan oleh Pastor Cremers, sehingga pelaksanaan Sedekah Bumi pertama terlaksana dan menjadi tradisi inkulturasi gereja.

“Dilaksanakannya sedekah bumi merupaka wujud persembahan dalam ekaristi di mana umat menyerahkan hasil buminya langsung kepada Tuhan dalam misa kudus di gereja. Kelapa, durian, nangka, rambutan, singkong, padi, dan berbagai hasil bumi lainnya," dikutip dari catatan Parochiae Domus Romo Daroewenda SJ.

Tradisi Betawi

berpakaian adat betawi di bekasi

©2015 Merdeka.com/adi

Seiring bergantinya pastur di Gereja Santo Servatius, Kampung Sawah, tradisi adat Betawi terus diturunkan. Dewan Paroki Gereja Santo Servatius Kampung Sawah, Bekasi, Matheus Nalih Ungin mengungkapkan jika sejak berdirinya gereja di tahun 1896 lalu, umat perdana sudah menggunakan tradisi Betawi.

"Seiring berjalannya waktu kemudian tradisi itu sedikit memudar, kemudian seiring adanya pergantian para pastor yang menetap di Kampung Sawah secara gencar Gereja memulai lagi menggalakan tradisi itu, Prinsip-prinsip itulah yang dipakai oleh Gereja Santo Servatius untuk tetap mempertahankan tradisi yang sudah dilakukan oleh para leluhur sejak tahun 1896 sebagai Gereja perdana," kata Nalih.

Ia juga menambahkan, jika penamaan istilah Betawi disematkan oleh masyarakat sekitar karena atribut yang dikenakan paroki dan jemaat. Meski, ciri khas ini hanya bisa dilihat pada perayaan tradisi sedekah bumi saja. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
7 Gereja Bersejarah & Tertua di Indonesia, Ada yang Mirip Klenteng
7 Gereja Bersejarah & Tertua di Indonesia, Ada yang Mirip Klenteng

Tak hanya untuk ibadah, gereja juga kerap dijadikan tempat wisata.

Baca Selengkapnya
Basilika Pertama Indonesia Dibangun di IKN, Rumah Ibadah Umat Katolik yang Disetujui Langsung oleh Paus Fransiskus
Basilika Pertama Indonesia Dibangun di IKN, Rumah Ibadah Umat Katolik yang Disetujui Langsung oleh Paus Fransiskus

Rencananya, Basilia Nusantara ini akan diberi nama pelindung Santo Fransiskus Xaverius.

Baca Selengkapnya
Menag Yaqut: Umat Kristiani Punya Saham Atas Republik Ini, Jadi Jangan Minder
Menag Yaqut: Umat Kristiani Punya Saham Atas Republik Ini, Jadi Jangan Minder

"Jadi nggak boleh merasa kecil, sama-sama punya saham kok, yang beda kan devidennya saja, nah pembagiannya itu dibuat harus proporsional," kata Menag Yaqut.

Baca Selengkapnya
Gereja Katedral Jakarta Siap Tampung 4.000 Orang untuk Ibadah Natal 2023
Gereja Katedral Jakarta Siap Tampung 4.000 Orang untuk Ibadah Natal 2023

Gereja Katedral, siap menampung 3.000-4.000 ribu umat untuk Misa Malam Natal dan Misa Hari Raya Natal

Baca Selengkapnya
FOTO: Misa Malam Paskah di Gereja Santo Kristoforus Jakarta Berlangsung Khidmat
FOTO: Misa Malam Paskah di Gereja Santo Kristoforus Jakarta Berlangsung Khidmat

Pada Misa Malam Paskah ini umat Katolik memegang lilin saat menjalani ibadah di gereja Santo Kristoforus di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Kini Ada Prangko Seri Khusus Sambut Paus Fransiskus ke Indonesia, Begini Bentuk Desainnya
Kini Ada Prangko Seri Khusus Sambut Paus Fransiskus ke Indonesia, Begini Bentuk Desainnya

Kedatangan Paus Fransiskus, pemimpin gereja Katolik dunia di Indonesia itu merupakan peristiwa yang sangat dinantikan terutama oleh umat Katolik di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sejarah GKJ Baki Sukoharjo, Konsisten Pertahankan Nilai-nilai Budaya Jawa Sejak Zaman Kolonial Sampai Sekarang
Sejarah GKJ Baki Sukoharjo, Konsisten Pertahankan Nilai-nilai Budaya Jawa Sejak Zaman Kolonial Sampai Sekarang

Penyebaran ajaran Kristen di wilayah Baki, Sukoharjo sudah dimulai sejak zaman Kyai Sadrach Sura Pranata sekitar tahun 1860

Baca Selengkapnya
FOTO: Begini Situasi GBK Jelang Misa Suci Paus Fransiskus, Ribuan Jemaat Terus Berdatangan
FOTO: Begini Situasi GBK Jelang Misa Suci Paus Fransiskus, Ribuan Jemaat Terus Berdatangan

Misa akbar yang menjadi puncak acara dalam kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia ini diikuti sekitar 80 ribu jemaat.

Baca Selengkapnya
Penampakan Prangko Seri Khusus Sambut Paus Fransiskus ke RI
Penampakan Prangko Seri Khusus Sambut Paus Fransiskus ke RI

Kedatangan Paus Fransiskus, pemimpin gereja Katolik dunia, di Indonesia itu merupakan peristiwa yang sangat dinantikan terutama oleh umat Katolik.

Baca Selengkapnya
Lebih Dekat dengan Keraton Kasepuhan Cirebon, Ada Bangunan Siti Inggil yang Penuh Makna
Lebih Dekat dengan Keraton Kasepuhan Cirebon, Ada Bangunan Siti Inggil yang Penuh Makna

Tak hanya berdiri sebagai sebuah bangunan lawas, lokasi ini juga menjadi pusat penyebaran Islam di wilayah barat Pulau Jawa itu.

Baca Selengkapnya
Uniknya Gereja Santa Maria de Fatima di Glodok, Punya Desain Mirip Kelenteng
Uniknya Gereja Santa Maria de Fatima di Glodok, Punya Desain Mirip Kelenteng

Keunikan gereja ini tidak ditemukan di tempat lain.

Baca Selengkapnya
Pesan Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal: Pencarian Tuhan Perkuat Ikatan Persaudaraan
Pesan Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal: Pencarian Tuhan Perkuat Ikatan Persaudaraan

Terowongan Silaturahmi memungkinkan adanya perjumpaan lintas agama yang memunculkan dialog dan saling berbagi pengalaman spiritual hidup

Baca Selengkapnya