Komplikasi Gangguan Kecemasan dan Cara Mencegahnya, Bisa Hilangkan Nyawa
Merdeka.com - Anxiety, atau kecemasan, dijelaskan oleh "Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders" (DSM-5) sebagai antisipasi ancaman di masa depan. Setiap orang merasa cemas pada satu titik atau di momen lainnya, tetapi tidak semua orang mengalami gangguan kecemasan.
Ada beberapa jenis gangguan kecemasan yang biasa dialami, seperti kecemasan umum, kecemasan sosial, dan banyak lagi. Kondisi ini tidak boleh disamakan dengan kekhawatiran sehari-hari yang biasa kita rasakan.
Cemas tentang peristiwa penting, seperti wawancara kerja, tampil di panggung, ujian besar, persalinan, atau sejumlah momen kehidupan lainnya adalah hal yang wajar. Namun, terkadang, rasa khawatir menjadi tidak terkendali dan menjadi gangguan kecemasan.
-
Apa itu Gangguan Kecemasan? Rasa cemas atau anxiety adalah pengalaman yang umum dialami oleh banyak orang dalam menghadapi situasi tertentu. Namun, ketika rasa cemas sulit dikendalikan dan mengganggu aktivitas sehari-hari, bisa jadi itu adalah tanda dari gangguan kecemasan.
-
Kenapa kecemasan dianggap gangguan kesehatan mental? 'anxiety adalah respons alami tubuh terhadap stres yang dapat memengaruhi kesejahteraan seseorang.' Gejala yang sering muncul pada penderita anxiety termasuk perasaan cemas yang berlebihan, detak jantung yang meningkat, dan kesulitan berkonsentrasi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam mengenai berbagai aspek dari gangguan kecemasan, serta memberikan informasi yang berguna untuk membantu individu yang mengalaminya, dilansir Merdeka.com dari berbagai sumber, Jum'at(13/12).
-
Siapa saja yang bisa terkena gangguan kecemasan? Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada komponen genetik yang dapat mempengaruhi terjadinya gangguan kecemasan. Jika seseorang memiliki anggota keluarga dekat yang mengalami gangguan ini, kemungkinan mereka untuk mengalaminya juga meningkat. Meskipun demikian, hal ini tidak menjamin bahwa anxiety akan diwariskan, karena faktor lingkungan dan pengalaman hidup juga memiliki peranan yang signifikan.
-
Apa yang bisa menyebabkan masalah kesehatan serius jika tidak ditangani? Kadar gula darah yang tinggi menjadi salah satu masalah kesehatan yang banyak dihadapi oleh masyarakat saat ini. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa berujung pada komplikasi serius seperti diabetes atau penyakit kardiovaskular.
-
Apa ciri khas gangguan kecemasan? Gangguan kecemasan, atau yang lebih dikenal sebagai anxiety, merupakan suatu kondisi kesehatan mental yang ditandai oleh perasaan khawatir atau cemas yang berlebihan dan berlangsung terus-menerus. Rasa cemas ini sering kali tidak sebanding dengan situasi yang dihadapi, sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Berbeda dengan kecemasan yang bersifat normal dan sementara, anxiety cenderung bertahan dalam jangka waktu yang lama dan sulit untuk dikendalikan. Gangguan ini dapat memberikan dampak signifikan terhadap pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang.
-
Siapa yang berpotensi alami gangguan kecemasan? Lansia yang mengalami gangguan kecemasan, akan dilingkupi rasa gugup, gelisah, dan ketegangan yang berlebihan.
Gangguan kecemasan adalah kondisi kesehatan mental yang dapat didiagnosis yang ditandai dengan ketakutan berlebihan, rasa cemas, dan perubahan perilaku dan fisik terkait yang dapat memburuk seiring berjalannya waktu. Kondisi ini bermanifestasi sebagai gejala fisik dan mental dan memengaruhi aktivitas sehari-hari.
Meski hanya sebuah perasaan, namun gangguan kecemasan yang tidak diobati dapat meningkatkan risiko terhadap kondisi yang lebih parah, bahkan dapat mengancam jiwa. Komplikasi gangguan kecemasan ini wajib diketahui agar menyadarkan kita untuk tidak menyepelekan kondisi ini.
Berikut adalah beberapa komplikasi gangguan kecemasan yang kami kutip dari Healthline.
Depresi
Komplikasi gangguan kecemasan yang pertama adalah depresi. Gangguan kecemasan dan depresi sering terjadi bersamaan. Mereka memiliki gejala yang sama dan sulit dibedakan. Keduanya dapat menyebabkan agitasi, insomnia, ketidakmampuan berkonsentrasi, dan perasaan cemas.
Bunuh diri
Komplikasi gangguan kecemasan yang kedua yakni dapat menimbulkan pikiran bunuh diri. Menurut National Alliance on Mental Illness, lebih dari 90 persen orang yang meninggal karena bunuh diri didiagnosis menderita penyakit mental, termasuk kecemasan. Bahkan, angka kematian bunuh diri karena kecemasan ini lebih tinggi pada orang yang juga mengalami depresi.
Jika Anda memiliki gangguan obsesif-kompulsif (OCD) atau fobia sosial, Anda juga berisiko tinggi untuk memiliki pemikiran bunuh diri. Jika Anda memiliki salah satu dari gangguan kecemasan ini bersamaan dengan depresi, risiko Anda bahkan lebih besar.
Penyalahgunaan zat
Komplikasi gangguan kecemasan yang ketiga yaitu penyalahgunaan zat. Jika Anda memiliki gangguan kecemasan, Anda berisiko tinggi mengalami kecanduan banyak zat, termasuk alkohol, nikotin, dan obat-obatan lainnya. Jika Anda mengalami depresi bersamaan dengan gangguan kecemasan, risiko Anda akan meningkat.
Seringkali, orang dengan kecemasan menggunakan alkohol dan zat lain untuk meredakan gejalanya. Sayangnya, tidak ada bukti bahwa alkohol benar-benar meredakan kecemasan. Beberapa orang melaporkan rasa lega sementara dari kecemasan saat berada di bawah pengaruh alkohol atau obat lain. Namun, penggunaan alkohol jangka panjang dapat menyebabkan perubahan biologis yang sebenarnya dapat menimbulkan kecemasan.
Orang dengan gangguan kecemasan umum (GAD), gangguan panik, dan fobia sosial sangat berisiko terhadap penyalahgunaan alkohol dan narkoba. Merokok dan penyalahgunaan zat juga umum terjadi pada kasus gangguan stres pascatrauma (PTSD). Remaja dengan PTSD juga memiliki peningkatan risiko gangguan makan.
Penyakit fisik
Komplikasi gangguan kecemasan yang terakhir yaitu penyakit fisik. Gangguan kecemasan meningkatkan risiko Anda terkena penyakit tertentu. Stres kronis, yang mungkin terkait dengan kecemasan, dapat membahayakan sistem kekebalan Anda. Ini membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi, seperti pilek, flu, dan penyakit virus dan bakteri lainnya.
Efek Kecemasan Jangka Panjang
psychiatryadvisor.com
Para peneliti di Anxiety Disorders Program di Johns Hopkins Bayview Medical Center percaya bahwa ada hubungan antara kecemasan jangka panjang dan perkembangan penyakit jantung.
Salah satu alasan mengapa kondisi ini dianggap berdampak pada jantung adalah karena rasa cemas yang berlebihan bisa mengganggu banyak hal, seperti aktivitas olahraga dan pola makan yang baik, yang dapat mencegah terjadinya penyakit jantung.
Selain mempersulit untuk mengikuti jadwal atau melakukan tugas sehari-hari, kecemasan dapat menyebabkan detak jantung yang cepat, peningkatan tekanan darah, dan penurunan variabilitas detak jantung — yang semuanya membuat Anda berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung.
Penelitian juga menunjukkan bahwa kecemasan sebenarnya dapat merusak otak dan meningkatkan risiko demensia di kemudian hari. Kecemasan juga dapat menempatkan orang pada risiko lebih tinggi terkena depresi, karena menyebabkan degenerasi struktural korteks prefrontal dan hippocampus.
Cara Mencegah Gangguan Kecemasan
Olahraga secara teratur: Olahraga dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan dengan memproduksi endorfin, hormon yang dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.
Istirahat yang cukup: Kekurangan tidur dapat menyebabkan kelelahan dan memperburuk kecemasan. Pastikan Anda tidur cukup setiap malam untuk membantu menjaga kesehatan mental Anda.
Meditasi: Meditasi dapat membantu menenangkan pikiran dan meredakan stres. Cobalah praktik meditasi yang teratur untuk membantu mencegah kecemasan.
Hindari konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang: Konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan kecemasan.
Terlibat dalam aktivitas yang menyenangkan: Lakukan aktivitas yang menyenangkan dan membuat Anda merasa baik, seperti olahraga, seni, atau hobi. Ini dapat membantu menenangkan pikiran dan meredakan stres.
Jaga pola makan yang sehat: Makan makanan sehat dan seimbang dapat membantu menjaga kesehatan fisik dan mental Anda.
Hindari stres berlebihan: Cobalah untuk menghindari situasi atau orang yang dapat memicu stres dan kecemasan. Jika Anda tidak dapat menghindari situasi tersebut, cobalah untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapinya.
Jangan ragu untuk mencari bantuan: Jangan takut untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental jika Anda mengalami gangguan kecemasan. Mereka dapat membantu Anda menemukan cara terbaik untuk mengatasi kecemasan dan meningkatkan kesehatan mental Anda. (mdk/ank)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gangguan kecemasan dan anxiety yang dialami oleh seseorang bisa menyebabkan masalah kesehatan lain.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang apa itu anxiety, jenisnya, dan cara mengatasi anxiety.
Baca SelengkapnyaDalam konteks pekerja kantoran, tekanan dan tuntutan pekerjaan dapat menjadi pemicu yang potensial untuk munculnya anxiety disorder.
Baca SelengkapnyaMelihat bunuh diri bisa sebabkan trauma pada diri seseorang, ini sejumlah cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaOverthinking dapat menyebabkan dampak pada kesehatan mental bahkan merembet hingga kesehatan fisik.
Baca SelengkapnyaSimak cara mengatasi gelisah dan jantung berdebar dengan mudah.
Baca SelengkapnyaRasa takut yang muncul dan mengancam bisa mengganggu kehidupan kita sehingga perlu disikapi dengan tepat.
Baca SelengkapnyaBeberapa orang mengalami kecemasan yang mungkin menjadi berlebihan dan mengganggu. Lantas, bagaimana cara mengatasi kecemasan tersebut? Yuk, simak caranya!
Baca SelengkapnyaPenting untuk mengenali perbedaan apa itu kecemasan dan panik untuk menemukan cara mengatasi yang tepat.
Baca SelengkapnyaBeberapa masalah kesehatan mental kerap tidak disadari sebelumnya sehingga kerap disangka muncul secara tiba-tiba.
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim yang terjadi pada masa kini menyebabkan dampak tidak hanya pada kesehatan fisik kita, namun juga pada mental.
Baca SelengkapnyaDaripada merespon dengan marah atau balas dendam, seseorang dapat belajar bagaimana berbicara dengan bijak dan mencari solusi yang konstruktif.
Baca Selengkapnya