Kota Cirebon Zona Merah Lagi Usai Lebaran, Begini Penjelasan Ridwan Kamil
Merdeka.com - Senin (24/05) kemarin, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 bersama Pemprov Jawa Barat merilis hasil evaluasi risiko kasus Corona dari periode 17 hingga 23 Mei 2021.
Dari hasil tersebut kemudian diperoleh kondisi terkini perkembangan kasus Covid-19 di Jabar, yang menempatkan Kota Cirebon sebagai satu-satunya wilayah dengan resiko penularan tinggi (zona merah).
Kemudian disebutkan pula Kabupaten Sukabumi yang berada di resiko penularan rendah (zona kuning), dan kota/kabupaten lainnya dengan resiko penularan sedang (zona oranye).
-
Kenapa Jawa Tengah jadi daerah tujuan mudik terbanyak? Lima daerah destinasi mudik tertinggi pada Lebaran 2023 adalah: Jawa Tengah (32,75 juta orang), Jawa Timur (24,6 juta orang), Jawa Barat (20,72 juta orang), Jabodetabek (8,07 juta orang), dan Yogyakarta (5,9 juta orang).
-
Dimana arus mudik di Jawa Tengah terlihat padat? Kepadatan arus kendaraan yang keluar dari gerbang Tol Kalikangkung berdampak pula pada kepadatan arus kendaraan di ruas tol dalam kota Semarang.
-
Apa yang menyebabkan kemacetan Jakarta meningkat? Berdasarkan data TomTom Traffic Index pada Februari 2023, terjadi peningkatan signifikan kepadatan lalu lintas di Jakarta. Angkanya mencapai 53 persen.
-
Apa ancaman bagi pemudik di Jateng menjelang lebaran? Namun di saat momen-momen pulang ke kampung halaman itu, para pemudik dibayangi ancaman cuaca ekstrem, terutama di wilayah Jawa Tengah.
-
Mengapa Arus Balik di Gunungkidul mengancam wisatawan? Arus ini lebarnya sangat sempit tapi sangat kuat untuk menarik ke lautan. Jadi dia terbentuk di sekitar garis pantai.
-
Apa penyebab kemacetan parah di Jakarta? 'Kalau kemarin itu karena banjir di beberapa titik banjir. Kalau tadi malam hanya kepadatan karena aktivitas masyarakat untuk buka puasa, itu saja,' jelasnya.
"Setelah tidak ada zona merah, minggu ini zona merah hadir lagi di Kota Cirebon." terang Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil, melansir dari Liputan6.
Dalam kesempatan tersebut, mantan Wali Kota Bandung itu turut membeberkan sejumlah penyebab salah satunya karena aktivitas mudik lebaran tahun 2021. Berikut kabar selengkapnya.
Mudik dan Wisata Jadi Penyebab
Emil (sapaan karibnya) menjelaskan, penyebab dari tingginya penularan di Kota Udang tersebut adalah karena adanya aktivitas lalu lintas mudik, termasuk kegiatan pariwisata di wilayah tersebut.
Pihaknya akan mulai melakukan penanganan secara efektif, agar kondisi penularan bisa segera dikendalikan dan zona merah bisa melandai pada pekan depan.
"Kita akan fokus seminggu ke depan karena kita duga Kota Cirebon menjadi tujuan perlintasan mudik juga dan juga destinasi pariwisata," terangnya.
Keterisian Rumah Sakit Terpantau Hanya Satu Persen
Sementara itu untuk sisi Bed Occupancy Ratio (BOR), atau tingkat keterisian rumah sakit di wilayah yang dipimpinnya saat ini juga terpantau mengalami peningkatan yang tidak signifikan.
Untuk total BOR di tanggal 23 Mei, diketahui hanya meningkat sebanyak satu persen menjadi 30,66 persen, dari yang sebelumnya 29 persen.
"Dalam seminggu ini ada kenaikan tapi tidak signifikan, hanya satu persen. Sempat menyentuh angka 29 persen sekarang di 30 persen. Artinya pola yang sama dengan awal tahun ini dan sedang kita waspadai," ujarnya.
Berbagai Upaya Telah Dilakukan
Pos penyekatan mudik di Cirebon ©2021 Merdeka.com/aksara bebey
Adapun Emil menambahkan jika sejumlah tindakan guna mengendalikan kasus Covid-19 seusai lebaran sudah dilakukan.
Di antara upaya tersebut adalah memutar balikkan kendaraan, hingga melakukan disiplin ketat bagi pemudik yang berhasil lolos di desa-desa se-Jawa Barat.
Untuk kendaraan yang diputar balik selama masa penyekatan (17-24 Mei 2021), dilaporkan terdapat sekitar 220 ribu kendaraan pemudik.
"Kendaraan yang keluar ternyata hampir sama, kurang lebih 300 ribu yang datang ke Jawa Barat juga sama dengan keluar. Masih ada yang belum kembali sekitar 30 ribuan kendaraan. Semuanya kita antisipasi dengan random sampling antigen di 17 titik," bebernya
Kemudian untuk para pemudik yang berhasil diisolasi, Satgas Covid-19 mencatat ada sekitar 1.700 an orang.
"Juga saya mengucapkan terima kasih kepada desa-desa yang sudah melakukan disiplin isolasi mandiri bagi pemudik yang datang. Karena ada sekitar 1.700-an pemudik yang langsung diisolasi di desa desa yang melakukan isolasi mandiri kepada mereka yang mudik," jelasnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini berbeda jika dibandingkan dengan arus mudik 2023, di mana masyarakat banyak memilih siang hari.
Baca SelengkapnyaSebanyak 193,6 juta orang atau 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia akan melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.
Baca SelengkapnyaMenhub minta KAI melakukan ramp check secara menyeluruh agar perjalanan selamat.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Sumadi mengakui 3 lokasi arus mudik lebaran menjadi yang paling menantang untuk diselesaikan.
Baca SelengkapnyaPerlu ada teknologi khusus yang menggantikan transaksi tap kartu.
Baca SelengkapnyaLatif pun telah menyiapkan personelnya untuk mulai memantau pergerakan mobilitas para pemudik sejak siang ini.
Baca SelengkapnyaMenhub mengakui bahwa mudik jalur darat memang tempat paling menantang. Sebab, sering terjadi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaKendaraan didominasi para pemudik hendak balik ke kota asalnya. Tingginya volume kendaraan juga dipicu banyaknya wisatawan.
Baca SelengkapnyaKemacetan selama arus balik tidak hanya terjadi di jalan tol. Ternyata sejumlah ruas jalan arteri utama juga kerap menjadi titik rawan kemacetan.
Baca SelengkapnyaMenhub mengatakan volume kendaraan di jalur darat pada arus mudik Lebaran 2024 naik signifikan mencapai 13 persen.
Baca SelengkapnyaUtamanya terkait keselamatan dan kondisi jalanan selama periode mudik.
Baca SelengkapnyaWarga diminta selalu waspada dan mempersiapkan kendaraan sebaik mungkin sebelum mudik
Baca Selengkapnya