Melihat Ulat Sutra di Padepokan Dayang Sumbi, Pelopor Wisata Serikultur di Indonesia

Merdeka.com - Siapa yang tidak tahu kain sutra? Kain sutra memiliki tekstur yang lembut, mulus namun tidak licin. Saat kain sutra dipakai, rupanya berkilauan seperti membiaskan cahaya dari berbagai sudut. Terlihat elegan dan mewah.

Nah, darimana kain tersebut berasal? Rupanya kain sutra berasal dari larva ulat. Ya, sutra merupakan serat protein alami yang dapat ditenun menjadi tekstil. Jenis sutra yang paling umum adalah sutra dari kepompong yang dihasilkan larva ulat sutra murbei yang diternak. Larva tersebut yang menghasilkan serat-serat terlembut di dunia.

Buat kamu yang penasaran gimana cara ulat sutera membuat serat terlembut di dunia. Kamu bisa datang di Padepokan Dayang Sumbi, Bandung. Padepokan Dayang Sumbi ini menjadi wisata serikultur atau budidaya ulat pertama di Indonesia.

Padepokan Dayang Sumb berada di Desa Mekarmanik, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung ini akan mengajak berwisata sambil bermain. Mulai dari penetasan, membuat benang sutera sampai dengan menenun kain sutera.Benar-benar seru bukan?

Pengunjung akan diajak melihat lebih dekat siklus hidup ulat sutra. Mengamati perkembangbiakan ulat-ulat sutera dari telur, larva, ulat, kepompong hingga menjadi ngengat, sejenis serangga yang memiliki hubungan dekat dengan kupu-kupu.

Ulat sutra merupakan satu-satunya penghasil serat atau benang sutera. Padepokan Dayang Sumbi membudidayakan dua jenis ras ulat sutra Bombyx Mori. Kedua jenis ras tersebut yaitu ras Jepang dan ras Cina yang keseluruhannya berjumlah 25.000 ulat.

Makanan dari ulat sutera adalah daun murbei. Selain daun murbei ulat tidak memakannya. Oleh karena itu, dalam budidaya ulat sutra penting pula untuk merawat tanaman murbei.

Dalam perkembangan menjadi ulat, telur ulat sutera membutuhkan sekitar 10 hari untuk menetas. Setelah itu, ulat akan membentuk kepompong mentah. Selanjutnya, kepompong mentah ini nantinya akan dipintal menjadi benang sutera. Biasanya sepanjang 300 meter sampai dengan 900 meter dan diameter sekitar 10 mikrometer.

Serikultrur Padepokan Dayang Sumbi didirikan pada 2006 lalu oleh Iin Indriyani bersama Dedi Agus Wirantoro. Padepokan Dayang Sumbi menjadi wisata serikultur pertama di Indonesia. Padepokan Dayang Sumbi juga menginspirasi dan menjadi pelopor wisata serikultur di Tanah Air.

Tiket Padepokan Dayang Sumbi seharga Rp85.000 per orang.Biaya tersebut sudah termasuk modul pembelajaran, makan dan suvenir yang didapatkan pengunjung dari Padepokan Dayang Sumbi. Benar-benar paket lengkap bukan?

Semua program edukasi wisata serikultur ulat sutra ini dapat dipelajari baik dan juga menyenangkan oleh pengunjung. Menuju akhir pekan tidak ada salahnya berkunjung ke peternakan ulat sutra bersama buah hati. Padepokan Dayang Sumbi bisa menjadi pilihan wisata yang menarik. (mdk/Tys)