Mengenal Ciri-ciri Puisi Berdasarkan Bentuknya, Berikut Struktur dan Contohnya
Merdeka.com - Siapa yang tak mengenal Chairil Anwar, WS Rendra, Taufik Ismail, atau Sapardi Djoko Damono? Semuanya adalah seorang jenius yang memiliki pemikiran inspiratif yang dituangkan dalam syair dan sajak-sajak puisi indah dan penuh makna.
Puisi sendiri adalah karya sastra yang bahasanya terikat dalam irama, rima, dan matra. Puisi biasanya dibuat berdasarkan pengalaman hidup atau ide-ide kreatif yang bermakna. Mendengarkan seseorang berpuisi seperti mendengar kisah dari seorang yang telah hidup selama beribu-ribu tahun.
Puisi merupakan karya sastra indah yang patut dikenal dan diperhatikan. Berikut beberapa hal tentang puisi yang telah dirangkum dari rumus.co.id, mulai dari ciri-ciri puisi, struktur puisi, dan contoh puisi.
-
Bagaimana cara penulis puisi memperkaya karyanya dengan bahasa? Gaya bahasa mencakup berbagai aspek, termasuk arti kata, citra, perumpamaan, serta simbol dan alegori.
-
Bagaimana imajinasi membantu pembaca puisi? Imajinasi: memungkinkan pembaca memvisualisasikan apa yang sedang diungkapkan dalam puisi.
-
Dimana kita dapat menemukan rima dalam puisi? Rima: unsur yang ditemukan dalam puisi berupa padanan suara akhir antara baris-baris puisi.
-
Kenapa puisi lama punya aturan? Terdapat aturan khusus dalam penulisan, mulai dari rima atau pengulangan bunyi larik sajak, jumlah kata dalam satu baris, jumlah baris dalam satu bait, jumlah suku kata dalam satu baris, dan irama atau pergantian kesatuan bunyi.
-
Mengapa penting memperhatikan bunyi dalam puisi? Bunyi: unsur bunyi dalam puisi terikat oleh irama dan ritme yang mengatur pace dan pola suara bacaan puisi.
-
Kenapa penggunaan gaya bahasa dalam puisi penting? Dengan penggunaan bahasa yang indah dan pemilihan kata-kata yang cermat, puisi mampu menggambarkan perasaan, pengalaman, dan pandangan dengan cara yang menarik.
Macam Bentuk Puisi
Karya sastra puisi memiliki tiga macam bentuk, yaitu puisi umum, puisi lama, dan puisi baru. Ketiga macam puisi ini memiliki ciri-ciri puisi masing-masing, yaitu:
Ciri-Ciri Puisi Umum
• Penggunaan bait memiliki bentuk yang terdiri dari baris-baris.• Penggunaan diksi memiliki bentuk yang bersifat kiasan (imajinatif), padat, dan indah.• Penggunaan majas memiliki bentuk yang sangat dominan dalam penggunaan gaya bahasa.• Penggunaan diksi mempertimbangkan adanya rima dan persajakan dalam bentuknya.• Penggunaan setting, alur, dan tokoh tidak begitu ditonjolkan dalam pengungkapannya.
Ciri-Ciri Puisi Lama
• Tidak diketahui nama pengarang alias anonim.• Pada pembentukan puisi, terikat pada jumlah baris, irama, rima, diksi, intonasi, dan lainnya, contohnya adalah pantun.• Puisi ini memiliki bentuk gaya bahasa yang tetap (statis) dan klise.• Dalam pembentukan puisi memiliki isi yang cenderung fantastis dan istanasentris.• Puisi ini merupakan karya sastra lisan yang disampaikan dan diajarkan dari mulut ke mulut.
Ciri-Ciri Puisi Baru
• Nama pengarang pada sebuah puisi diketahui.• Pada pembentukan puisi tidak terikat pada jumlah baris, irama, dan rima.• Puisi ini memiliki gaya bahasa yang berubah-ubah (dinamis).• Dalam pembentukan puisi memiliki isi yang cenderung bersifat simetris.• Pada pengucapan puisi ini lebih menggunakan sajak syair atau pola pantun.• Pada pembentukan puisi biasanya tersusun dengan empat seuntai.• Pada pembentukan puisi terdiri dari kesatuan sintaksis atau gatra yang memiliki 4 sampai 5 suku kata.• Penulisan isi puisi berkaitan tentang kehidupan yang terjadi pada umumnya.
Struktur-Struktur Puisi
©www.zmescience.com
Sebuah karya sastra puisi, memiliki struktur-struktur yang terdapat di dalamnya. Struktur ini bertujuan agar pembentukan puisi dapat tersusun dengan baik. Secara singkat struktur-struktur puisi yaitu sebagai berikut :
Kata
Kata merupakan struktur pertama yang diperlukan dalam pembentukan sebuah puisi. Pemilihan kata (diksi) yang tepat dalam pembentukan puisi, akan sangat menentukan dalam kesatuan dan keutuhan struktur-struktur lain dalam sebuah puisi. Kata-kata ini akan ditentukan lalu kemudian diformulasikan menjadi sebuah larik.
Larik
Larik adalah kalimat prosa dalam puisi yang memiliki bentuk beraneka ragam. Larik pada puisi bahkan juga bisa hanya berupa satu kata saja, bisa berupa Frase, atau juga bisa terbentuk dalam sebuah kalimat.
Bait
Bait merupakan kumpulan dari larik yang telah tersusun secara harmonis. Bait inilah yang membuat puisi menjadi menarik dan memiliki suatu kesatuan makna.
Bunyi
Bunyi pada saat berpuisi terbentuk oleh rima dan irama. Rima adalah persajakan yang ada pada sebuah puisi berupa nada-nada, yang disebabkan oleh ucapan kalimat atau kata-kata dalam larik dan bait.
Sedangkan irama merupakan pergantian tinggi dan rendah, panjang dan pendek, keras dan lembut ketika melakukan pembacaan pada sebuah puisi. Irama ini disebabkan karena adanya pengulangan pengucapan secara berturut-turut dan bervariasi.
Makna
Makna dihasilkan dari pemilihan sebuah kata dan pembentukan antara larik dan bait. Makna bisa diartikan sebagai isi atau pesan dalam puisi. Melalui makna ini, tujuan dari puisi dapat tersampaikan.
Contoh Puisi
©2020 Merdeka.com
Hujan Bulan Juni
tak ada yang lebih tabahdari hujan bulan Junidirahasiakannya rintik rindunyakepada pohon berbunga itu tak ada yang lebih bijakdari hujan bulan Junidihapusnya jejak-jejak kakinyayang ragu-ragu di jalan itu tak ada yang lebih arifdari hujan bulan Junidibiarkannya yang tak terucapkandiserap akar pohon bunga itu
Aku Ingin
Aku ingin mencintaimu dengan sederhanadengan kata yang tak sempat diucapkankayu kepada api yang menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu dengan sederhanadengan isyarat yang tak sempat disampaikanawan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Pada Suatu Hari Nanti
Pada suatu hari nanti,Jasadku tak akan ada lagi,Tapi dalam bait-bait sajak ini,Kau tak akan kurelakan sendiri. Pada suatu hari nanti,Suaraku tak terdengar lagi,Tapi di antara larik-larik sajak ini. Kau akan tetap kusiasati, Pada suatu hari nanti,Impianku pun tak dikenal lagi,Namun di sela-sela huruf sajak ini,Kau tak akan letih-letihnya kucari.
©wikipedia.com
Aku
Kalau sampai waktuku‘Ku mau tak seorang ‘kan merayuTidak juga kau
Tak perlu sedu sedan ituAku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitkuAku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlariBerlarihingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduliAku mau hidup seribu tahun lagi
Doa
Kepada pemeluk teguh
TuhankuDalam termanguAku masih menyebut namamu
Biar susah sungguhmengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas sucitinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentukremuk
Tuhankuaku mengembara di negeri asing
Tuhankudi pintuMu aku mengetukaku tidak bisa berpaling (mdk/ank)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puisi lama memiliki orisinalitas yang tidak diketahui pengarangnya.
Baca SelengkapnyaPuisi adalah salah satu genre sastra yang paling tua dan mengedepankan sisi emosional. Puisi lama dan puisi baru adalah jenis-jenis dalam puisi.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa unsur pembangun puisi untuk mneghasilkan karya menarik.
Baca SelengkapnyaPenggunaan gaya bahasa dapat memperindah tulisan karya sastra.
Baca SelengkapnyaProsa adalah karya sastra berupa cerita yang populer dan banyak digemari.
Baca SelengkapnyaGurindam adalah karya sastra lama yang mirip seperti puisi. Berisi rangkaian kata-kata penuh makna yang disusun dalam jajaran baris.
Baca SelengkapnyaPuisi berantai lucu dan kocak adalah bentuk sastra yang unik dan menghibur, yang menggabungkan kecerdasan dan humor dalam setiap baitnya.
Baca Selengkapnya