Mengenal Lebih Dekat Lodong Gejlig, Seni Musik Bambu Utuh Khas Tasikmalaya
Merdeka.com - Bambu selalu identik dengan kesenian rakyat di tanah Jawa Barat. Biasanya masyarakat setempat memanfaatkan bambu sebagai alat musik tradisional seperti angklung hingga lodong gejlig yang berkembang di Tasikmalaya.
Lodong gejlig sendiri merupakan alat musik yang berasal dari batang bambu utuh dan mengeluarkan nada unik saat dihempaskan ke tanah. Dalam bahasa Sunda, lodong artinya bambu dan gejlig berarti dihempaskan.
Berdasarkan sejarahnya, alat musik ini sudah berkembang di wilayah Tasikmalaya sejak tahun 1990-an. Dahulu kesenian ini dikenalkan oleh para penyadap aren dan banyak dimainkan oleh para seniman.
-
Apa fungsi Gendang Pampat? Terkadang, permainan alat musik itu juga perlu dilakukan karena mendapat petunjuk alam. Begitu petunjuk itu datang, alat-alat musk dikeluarkan dari tempatnya untuk dibunyikan. Tutong mengatakan, bila diibaratkan, bunyi gendang itu bertujuan untuk mengundang para anggota keluarga lain datang.
-
Bagaimana cara Gendang Pampat dimainkan? Tak hanya oleh bapak-bapak, Gendang Pampat juga dimainkan oleh kelompok ibu-ibu. Pada saat musik gendang dibunyikan, para warga yang mendiami rumah panjang keluar dari kamar-kamarnya untuk menari bersama. Bahkan para ibu-ibu berdandan dan mengenakan pakaian tradisional sambil menari.
-
Kenapa Gendang Pampat dimainkan? Permainan alat musik ini merupakan salah satu cara untuk menjaga ikatan kekeluargaan orang Iban.
-
Dimana ditemukan gulungan bambu? Potongan-potongan tersebut ditemukan di dalam sumur kuno di situs arkeologi Chaoyang.
-
Apa isi dari gulungan bambu? Lembaran bambu ini seringkali berisi karya sastra dan buku tentang pertanian dan pengobatan atau catatan pemerintahan.
-
Dimana Serdadu Bambu berasal? Namun hal berbeda justru dibawa pemusik punk asal Sumedang Jawa Barat, bernama Serdadu Bambu.
Berikut informasi selengkapnya.
Terinspirasi dari Penyadap Aren
©2022 YouTube Uun Halimah/Merdeka.com
Mengutip kanal YouTube Uun Halimah, kesenian ini mulanya berasal dari masyarakat di pegunungan Galunggung. Disebutkan dahulu mereka merupakan para penyadap aren yang mengecek kondisi lodong penampungan air nira.
Sebelum proses menampung dilakukan, lodong terlebih dahulu dihempaskan di tanah. Apabila menghasilkan bunyi nyaring, maka lodong diyakini belum bocor dan dapat digunakan.
Sebaliknya apabila tidak berbunyi nyaring, berarti ada kebocoran atau keretakan di dalam lodong yang dapat mengakibatkan air nira tidak bisa tertampung dengan baik.
Bunyi Nada Tergantung Ukuran Bambu
Sementara merujuk laman Instagram Napak Jagat Pasundan, kesenian ini akan menghasilkan bunyi nada yang unik dan berbeda, tergantung dari ukuran lodong yang digunakan.
Untuk lodong yang berukuran kecil, akan menghasilkan nada dengan suara yang tinggi. Sementara untuk nada rendah, lodong yang digunakan harus yang berukuran besar maupun sedang.
Kesenian ini biasanya dimainkan, oleh sekitar 12 hingga 24 orang di acara-acara tertentu yang berkaitan dengan hajat desa.
Diiringi Musik Sunda Lainnya
Selain dimainkan dengan cara dihempaskan ke tanah, nada unik Lodong Gejlig juga bisa dikombinasikan dengan alat musik tradisional Jawa Barat lainnya seperti suling, kendang, angklung, hingga kecapi.
Perpaduan alat-alat tersebut akan semakin menghasilkan suara yang merdu, dan bernada unik layaknya musik kendang jaipongan.
Mengutip laman Kemdikbud, kesenian ini biasa ditampilkan untuk mengiringi lagu-lagu berjudul lodong gejlig, sampurasun, salawat hingga kaulinan barudak. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Provinsi Aceh memiliki ragam jenis alat musik tradisional, salah satunya Bangsi Alas yang tumbuh dan berkembang di Lembah Alas, Aceh Tenggara.
Baca SelengkapnyaPerkembangan musik gejog lesung telah mengalami modifikasi dan sentuhan-sentuhan kreatif dari para musisi perdesaan agar tetap punya daya tarik.
Baca SelengkapnyaAlat musik Serdam awalnya kurang diminati karena suaranya dianggap mengganggu masyarakat.
Baca SelengkapnyaCalung ternyata punya sejarah yang menarik untuk mengobati rasa kesepian para petani Sunda
Baca SelengkapnyaAlat musik dari bambu ini unik, dan berbeda dari Angklung.
Baca SelengkapnyaAlat musik yang satu ini masuk dalam kategori alat musik tiup.
Baca SelengkapnyaSesuai namanya, Wayang Bambu terbuat dari bambu yang dibentuk menyerupai sosok Wayang Golek yang sudah populer di tanah Pasundan.
Baca SelengkapnyaGajeuma menjadi alat musik yang berfungsi sebagai pengiring lagu-lagu tradisional yang ada di Mentawai.
Baca SelengkapnyaPendengar kesenian ini konon bisa hilang kesadaran dan ikut menari.
Baca SelengkapnyaAlat musik yang dimainkan dengan cara dipetik mirip gitar ini sudah menjadi identitas kebudayaan Melayu yang berkembang di daerah Riau.
Baca SelengkapnyaGolok asli setempat dikenal sangat tajam, sehingga bisa dengan mudah merobek benda.
Baca SelengkapnyaKeunikannya terletak dari bentuknya yang dibuat menyerupai kalajengking dan cara memainkannya yang penuh dengan atraksi.
Baca Selengkapnya