Kurangi Sampah Plastik, Toko Ini Suguhkan Produk Rumah Tangga Eco Friendly
Merdeka.com - Sampah rumah tangga menjadi salah satu penyumbang terbesar sampah plastik. Tak terbayang jika jika dalam satu kota, tiap keluarga membuang sampah mulai dari bungkus sabun, wadah sampo sampai kemasan detergen. Sebuah toko di Jalan Ranggamalela nomor 8, Tamansari, Kota Bandung, menaruh perhatian terhadap isu ini.
Toko bernama Cetana ini memang memiliki misi untuk mengurangi limbah. Sang pemilik yang bernama Anisa Farah Hanum bergerak di hulu dengan membuka toko produk rumah tangga berkonsep Eco Friendly (ramah lingkungan).
Tak sebatas menjual produk, Anisa bersama tokonya juga memiliki program untuk mengedukasi masyarakat terkait limbah rumah tangga yang menjadi penyebab rusaknya alam.
-
Pertamina, siapa yang bertanggung jawab dalam pengurangan limbah fesyen? Sebagai figur publik, Andien merasa bertanggung jawab terhadap upaya pengurangan limbah fesyen, khususnya di Indonesia.
-
Siapa yang membersihkan limbah? Pada Minggu (4/6) lalu, sejumlah aktivis bersama warga membersihkan limbah busa tersebut.
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Di mana produk-produk itu dijual? Sebuah studi baru mengungkapkan adanya ratusan produk kosmetik yang mengandung bahan terlarang. Pada hari Rabu, European Chemicals Agency (ECHA) merilis temuannya setelah menyelidiki hampir 4.500 produk kosmetik di 13 negara Eropa.
-
Mengapa Pertamina fokus pada kelestarian lingkungan? Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan rencana strategis baru. Pertamina mencoba mengadopsi transisi energi secara bertahap. Di satu sisi, Pertamina menjaga ketahanan energi melalui penguatan bisnis minyak dan gas. Di sisi lain, juga meningkatkan pengembangan bisnis rendah karbon untuk memenuhi target net zero emission pada 2060.
-
Dimana produk Fera dijual? Menariknya, produk gatot dan tiwul Fera tidak hanya menjangkau pasar lokal. Olahan singkong yang bisa diproduksi dengan biaya minim itu laris di pasar Asia hingga Eropa.
"Maka dari itu Cetana hadir untuk bisa tetap memenuhi kebutuhan rumah tangga, tapi mencoba untuk mengurangi sampah kemasan. Kebetulan beliau juga lulusan ITB yang memiliki concern di bidang suistanable," terang Bussiness Development, Niki Hapsary, mengutip laman Pemkot Bandung, Senin (6/2).
Edukasi Masyarakat untuk Tak Bergantung ke Plastik
©2023 Dokumentasi Humas Pemkot Bandung/ Merdeka.com
Cetana ingin mengajak masyarakat agar tak bergantung penuh terhadap kemasan plastik di produk rumah tangga mereka. Untuk membeli produk di sini, pembeli bisa mempersiapkan wadah sendiri dari rumah masing-masing.
Niki mengatakan, jika Cetana ingin mengajarkan masyarakat perkotaan untuk hidup berkelanjutan dengan berbuat baik kepada lingkungan.
"Cetana itu diambil dari bahasa Sansekerta artinya kesadaran dan kelestarian. Maka dari itu, produk-produk di sini memang dibuat ramah lingkungan," terangnya.
Refill Berbagai Kebutuhan Rumah Tangga dengan Bawa Wadah Sendiri
Sejumlah produk disuguhkan Cetana, mulai dari sabun, detergen, cairan pembersih lantai sampai skin care dan body care. Di gerai ini, tidak disediakan plastik sehingga sedari rumah sudah disiapkan sendiri wadahnya.
Pengunjung bisa mengisi ulang produk-produk keperluan rumah tangga di Cetana sesuai kebutuhannya masing-masing. Selain itu, Niki menyebut jika barang-barang yang dijual merupakan buatan lokal.
Salah satu spot di Cetana telah dibuat khusus sebagai refill store, yang juga didesain sebagai titik edukasi bagi masyarakat yang datang.
"Sebenarnya kami ini ada dua produk utama. Pertama itu brought store. Konsumen datang bawa wadah sendiri untuk di refill (isi ulang). Lalu store kedua itu berisi produk-produk yang sudah jadi. Kita punya beberapa produk yang kita pastikan lokal dan sustainable," tuturnya.
Konsumen Bisa Racik dan Refill Sendiri Produk yang Dibeli
Selain menawarkan produk yang sudah jadi, Cetana juga memberikan fasilitas kepada pembeli untuk meracik sendiri komposisi sabunnya sesuai kebutuhan. Setelahnya, petugas di toko akan langsung menimbang produk dan konsumen bisa membayarnya sesuai hasil timbangan.
"Nanti kita timbang dulu berat wadahnya berapa, lalu kita catat. Setelah itu konsumen bisa isi sendiri produknya. Kemudian kita timbang lagi, sehingga nantinya konsumen hanya akan membayar sesuai dengan yang mereka isi saja," kata pemilik Cetana ini.
Untuk saat ini, Niki menyebut jika toko milik Anisa ini sudah memiliki satu cabang yakni di Bintaro dengan banyak produk refill.
"Sedangkan di Bandung, dari pengamatan saya memang sepertinya masih belum banyak yang tertarik dengan konsep seperti ini. Perlu sosialisasi dan edukasi lebih lagi. Sehingga untuk store Bandung memang lebih banyak berisi produk-produk yang sudah jadi," katanya.
Bimbing Konsumen untuk Zero Waste dari Nol
Untuk konsumen di wilayah Kota Bandung, sering dijumpai keinginan untuk memulai hidup bersih dari sampah. Namun kebanyakan, mereka merasa bingung untuk memulainya.
Ia memastikan jika konsumen yang memiliki ketertarikan untuk memulai hidup bebas sampah, bisa mengikuti tips yang disampaikan. Salah satunya melalui program skincare waste. Pengumpulan sampah skincare bekas ini bisa dibawa ke lokasi, sebagai langkah kecil untuk memulai hidup bebas sampah.
"Sebanyak 23 kg untuk skincare waste itu termasuk banyak. Ternyata kita bisa dengan 'small step', tapi kita bisa bikin 'big impact', karena tidak semua orang bisa langsung 180 derajat berubah jadi punya kebiasaan zero waste, tidak pakai plastik sama sekali. Maka dari itu, kita bisa mulai dari hal termudah dulu,” terangnya.
Kemudian cara termudah lainnya, adalah dengan membawa tas belanja sendiri ketika membeli sesuatu, termasuk membawa wadah makanan dan botol minum saat ke luar rumah.
"Mungkin terkesan ribet, tapi hal kecil seperti itu bisa kita lakukan satu per satu untuk membuat dampak yang besar," tandasnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tasya Kamila menerapkan konsep hidup ramah lingkungan dari rumah mulai dari hal-hal kecil.
Baca SelengkapnyaPenting untuk melakukan tindakan yang tepat agar permasalahan tumpukan sampah kronis ini tidak berlarut-larut terjadi.
Baca Selengkapnya. Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.*
Baca SelengkapnyaAlumnus Fakultas Biologi UGM, Rania Naura Anindhita, menyulap air lindi (cairan yang keluar dari sampah) menjadi sesuatu yang bernilai guna.
Baca SelengkapnyaEco Enzyme itu punya banyak nilai manfaat nilai manfaat seperti digunakan untuk disinfektan, sabun mandi, pembersih rumah, dan cairan pestisida.
Baca SelengkapnyaTips mengurangi sampah rumah tangga adalah cara yang dapat Anda lakukan untuk meminimalisir limbah yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari di rumah.
Baca SelengkapnyaPNM yang terus berkomitmen dalam menjalani pilar-pilar SDGs tidak terkecuali pilar lingkungan seperti pada poin 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera.
Baca SelengkapnyaProduk kebersihan rumah tangga Prokleen lain daripada yang lain. Produk ini diklaim aman bagi keluarga, dan ramah lingkungan
Baca SelengkapnyaBekas bungkus Bananania bisa digunakan ulang untuk polybag tanaman
Baca SelengkapnyaIbu Iriana Jokowi bersama Ibu Wury Ma’ruf Amin, beserta para ibu-ibu yang tergabung dalam OASE mengunjungi booth showcase produk binaan Pertamina Group.
Baca SelengkapnyaBagi Aeshnina, sampah plastik di Indonesia sudah mengkhawatirkan. Ia pun memarahi temannya yang jajan pakai plastik hingga surati Presiden Amerika karena sampah
Baca SelengkapnyaKumpulan anak muda di Padang ini selain peduli terhadap lingkungan juga memiliki jiwa kreativitas tinggi.
Baca Selengkapnya