Belajar dari Sofyani Mirah, Pengusaha Olahan Pisang Sukses di Sleman yang Ajak Konsumennya Peduli Lingkungan dan Kesehatan
Bekas bungkus Bananania bisa digunakan ulang untuk polybag tanaman
Bekas bungkus Bananania bisa digunakan ulang untuk polybag tanaman
Belajar dari Sofyani Mirah, Pengusaha Olahan Pisang Sukses di Sleman yang Ajak Konsumennya Peduli Lingkungan dan Kesehatan
Tidak banyak UMKM yang menaruh kepedulian terhadap lingkungan. Selain karena fokus mendulang profit, biasanya mereka juga ingin menjaring banyak pasar. Namun Sofyani Mirah tak berpikir demikian.
Owner produk olahan pisang Bananania di Kabupaten Sleman inimenyisipikan misi khusus. Ia ingin berkontribusi untuk penghijauan, setidaknya lewat usaha yang tengah dijalankan.
-
Mengapa Bananania memilih untuk fokus pada olahan pisang? Keberadaannya amat melimpah di Indonesia sejak 2018 lalu, sehingga perlu diserap.
-
Bagaimana Bananania memanfaatkan pisang matang? Karena ternyata pisang matang bisa diolah, jadi kami buat rambak pisang. Ini kami produksi menggunakan vacuum drying, dengan ukuran yang besar ataupun kecil dan rambaknya juga tanpa perasa,' kata Sofy
-
Jajanan apa yang terbuat dari pisang? Masukkan pisang lalu goreng hingga kecoklatan, angkat lalu tiriskan. Sajikan dengan parutan keju dan taburan gula palm
-
Apa jenis pisang yang dikembangkan di Banyuwangi? Pisang cavendish merupakan komoditas buah tropis yang sangat populer di dunia sehingga memiliki prospek pasar yang luas.
-
Apa saja jenis cemilan olahan pisang? Pisang tidak hanya enak disantap sebagai buah. Ternyata buah yang identik dengan warna kuning tersebut juga lezat bila diolah menjadi berbagai jenis cemilan.
-
Siapa yang membagikan tips keripik pisang? Andre, seorang pebisnis keripik pisang yang aktif di platform TikTok, membagikan tips untuk membuat keripik pisang rumahan yang berwarna kuning cerah.
Kepada Merdeka.com, Sabtu (16/3), Sofy menceritakan inovasinya mengemas produk dengan tidak menggunakan plastik. Ini juga jadi alternatif cara untuk menjaga kualitas keripik dan produk olahan pisangnya agar tetap lezat saat dikonsumsi.
“Dulu saat saya awal merintis, setiap saya masuk ke dalam toko ada banyak kompetitor dengan kemasannya plastik. Kalau saya tidak, karena memakai alumunium foil. Kalau pakai plastik, satu sampai dua bulan saja makanan tersebut sudah bau plastik,” kata Sofy
Menanam di Rumah Produksi
Di rumah produksinya, Perumahan Candi Gebang Nomor 9, Blok J, Jetis, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, terdapat banyak tanaman.
Sofy bersama karyawannya menata puluhan pot di rooftop, sehingga membuat tempat usahanya menjadi teduh.
“Jadi saya juga ada banyak tanaman di atas bangunan, yang nanam karyawan semuanya,” kata Sofy.
Tanaman-tanaman tersebut ditempatkan di dekat area penjemuran pisang yang akan diolah menjadi tepung. Metode penjemurannya juga menggunakan panel surya, sehingga mengurangi ketergantungan pada listrik energi fosil.
Cegah Sampah
Dari kemasannya, Sofy juga mencoba mengurangi produksi sampah setidaknya dengan menggandakan fungsinya. Setelah isi produknya habis, kemasan alumunium foil juga bisa dipakai sebagai polybag.
Di rooftop, deretan tanaman dirawat oleh Sofy bersama karyawannya dengan menggunakan wadah dari produk keripik pisang dan rambak pisang Bananania.
Ketika diisi tanah, kemasan bisa stabil berdiri dengan ruang yang cukup. Tanaman juga terbukti bisa tumbuh dengan baik dari kemasan tersebut. Ini menjadi bukti kepeduliannya terhadap lingkungan yang ditularkan kepada konsumen.
“Ini bisa dilihat dari kemasan kami yang bisa difungsikan sebagai polybag,” katanya
Ciptakan Produk Makanan Sehat
Sofy menciptakan produk olahan pisang di Bananania dengan memperhatikan aspek kesehatan konsumennya.
Beberapa olahan tersebut di antaranya tepung pisang yang bebas gluten dan kaya akan kalium.
Perjalanannya pun cukup panjang, karena konsumen tidak familiar dengan produk tepung pisang. Setelah pertama dibuat pada 2019, ia terus menggencarkan promosi bahwa tepung pisang ini baik untuk kesehatan.
“Saya sempat sulit mencari pasar, tapi saya coba kenalkan bahwa tepung ini baik untuk kesehatan dan pencernaan. Lalu saya juga gunakan ini di produk granola cookies, sehingga manfaatnya bisa dirasakan langsung,” terang Sofy.
Kemudian, ada juga produk kesehatan lainnya berupa mpasi atau makanan pendamping asi yang baik untuk mengatasi stunting. Kemudian, sport bar juga menjadi inovasi Bananania lainnya yang kaya akan protein dan serat.
“Cookies granola ini baik untuk orang diet, dan sport bar ini cocok untuk olahragawan karena mengandung protein dan serat,” tambahnya.
Karena inovasinya ini, Bananania banyak mendapat penghargaan mulai dari sertifikat sampai piagam.
Berdayakan Petani Lokal
Dalam menjalankan bisnis olahan pisang, Sofy ingin memanfaatkan seluruh unsur yang ada di buah pisang. Baik yang mentah untuk produk keripik, dan yang matang untuk pisang goreng frozen hingga rambak pisang yang unik.
Ia kemudian bekerja sama dengan para petani lokal untuk membeli pisang dari mereka. Tak jarang, Sofy juga ikut terjun ke sawah dan kebun untuk ikut memanen pisang untuk kebutuhan produksi Bananania.
“Saya bekerja sama dengan pengepul yang mengumpulkan pisang dari para petani. Tapi tidak jarang saya ikut mereka panen di sawah, saya tunggu mereka memotong pisang, dan saya terima semua jenis pisang, karena pada dasarnya seluruh jenis pisang bisa diproduksi,” katanya
Dalam satu hari sebanyak 500 sampai 800 pack bisa diproduksi Bananania untuk jenis keripik saja.
“Bahkan pesanan ke Semarang ini sampai 2000 bungkus,” katanya
Langkah yang dilakukan Bananania ini sejalan dengan misi BRI yang juga menaruh kepedulian di lingkungan. BRI pun memiliki program BRI menanam, sebagai salah satu cara mencegah krisis iklim.
BRI Bantu Pengembangan Bananania
Disampaikan Direktur Utama BRI Sunarso, upaya penghijauan bisa dilakukan secara aktif termasuk oleh para UMKM di desa-desa hingga perkotaan.
“Upaya untuk menghijaukan Kawasan perkotaan sampai di gang hingga desa-desa sudah sangat terbuka,” ucapnya, mengutip laman resmi BRI.
Untuk produk Bananania saat ini sudah tersebar hingga ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti Semarang, Bekasi, Jakarta, Riau bahkan sampai terbang ke New Zealand dan Kananda. Ini tak terlepas dari campur tangan BRI melalui Rumah BUMN-nya di Yogyakarta.
Melalui Rumah BUMN juga, Bananania bisa melakukan bisnis matching dan maclon dengan standar keamanan pangan internasional HACCP dan BPOM. dari sana, Bananania juga sudah diikutkan pameran melalui BRILian Preneur 2023 lalu.
“Kami, Rumah BUMN BRI melihat apa yang dibutuhkan oleh umkmnya. Kemudian kami terjun ke lapangan untuk pelatihan, sertifikasi, rebranding, legalitas hingga kolaborasi,” terang fasilitator Rumah BUMN Yogyakarta, Condrorini.