Pangandaran Akan Punya Destinasi Kampung Sunda, Ini Sederet Fakta Menariknya
Merdeka.com - Kabupaten Pangandaran di Provinsi Jawa Barat, sebentar lagi akan memiliki destinasi kebudayaan Sunda. Wisata yang diberi nama Etalase Kampung Sunda itu digagas oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan (Unpas), Paguyuban Pasundan, serta Pemerintah Kabupaten Pangandaran.
Di lokasi tersebut nantinya masyarakat akan diajak melestarikan tradisi dan budaya Sunda, sehingga keberadaannya bisa tetap lestari.
Direncanakan Etalase Kampung Sunda tersebut akan dibangun di Desa Cikalong, di atas lahan seluas kurang lebih 10 hektare. Berikut sederet fakta menariknya yang berhasil dihimpun, Kamis (9/6).
-
Bagaimana cara melestarikan budaya? Melestarikan budaya berarti menjaga martabat bangsa.
-
Mengapa tradisi ini dilestarikan? Tradisi itu dilestarikan untuk mengenang penyebar agama Islam di Jatinom, Ki Ageng Gribig.
-
Bagaimana Banyuwangi jamin tradisi budaya? Untuk menjaga tradisi dan budaya leluhur, Pemkab Banyuwangi juga rutin menggelar sejumlah agenda. Salah satunya Festival Banyuwangi Kuliner yang konsisten mengangkat masakan khas daerah. Sebut saja pecel rawon, ayam pedas, pecel pitik, sego tempong, hingga ayam kesrut juga pernah ditampilkan dalam ajang tahunan tersebut.
-
Bagaimana cara menjaga budaya di Penglipuran? Masyarakat desa ini menjaga adat dan tradisi Bali dengan baik, termasuk dalam menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga keharmonisan antar sesama.
-
Bagaimana cara melestarikan budaya kuliner? Masak di rumah bukan hanya cara untuk menyajikan makanan bergizi, tetapi juga bentuk pelestarian budaya kuliner Indonesia.
-
Kenapa tatarucingan Sunda diwariskan secara turun-temurun? Permainan ini sudah berlangsung secara turun-temurun. Ada beberapa tatarucingan Sunda, mulai dari plesetan, sosial, seni, dan lainnya.
Jadi Tempat Pelestarian Budaya Sunda
Etalase Kampung Sunda ©2022 unpas.ac.id/Merdeka.com
Ketua Umum Paguyuban Pasundan Prof Didi Turmudzi mengatakan adanya Etalase Kampung Sunda ini menjadi peluang besar untuk melestarikan budaya Sunda di tengah krisisnya solidaritas orang Sunda dan krisis menggunakan bahasa Sunda.
Hal itu yang kemudian semakin memperkuat bahwa Etalase Budaya Sunda yang akan dibangun di Desa Cikalong, bisa dijadikan sebagai pusat dari Kebudayaan Sunda.
"Makanya dengan adanya Etalase Kampung Sunda ini menjadi peluang tempat tersebut dijadikan pusat budaya Sunda," kata Prof Didi Turmudzi, usai menggelar pertemuan dengan Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata dan Dekan Fisip Unpas, M Budhiana di Gedung Paguyuban Pasundan Kota Bandung, Rabu (8/6), dikutip dari ANTARA.
Tidak Kehilangan Jati Diri Sebagai Orang Sunda
Dengan adanya Etalase Kampung Sunda masyarakat Jawa Barat, khususnya tidak melupakan sejarah nenek moyang di masa lampau.
"Jadi setidaknya kita tidak kehilangan jejak sejarah," ujar Didi.
Dirinya mengaku bangga dengan hadirnya wisata budaya ini karena bisa dijadikan alternatif pengembangan budaya sekaligus pengembangan ekonomi. Diharapkan, Pemprov Jabar bisa ikut terlibat dalam pengembangannya. "Ini juga bisa menjadi daya tawar Jawa Barat ke kancah internasional," katanya.
Didirikan di Desa Adat
Sementara itu, Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata mengungkapkan jika pihaknya menyambut baik rencana pembangunan Etalase Kampung Sunda tersebut. Menurutnya, penempatan destinasi di Desa Cikalong sudah tepat lantaran daerah tersebut merupakan kampung adat yang masih kental budaya Sundanya.
"Kami juga menyediakan lahan di Desa Cikalong 10 hektare. Kebetulan di desa ini adat dan budaya Sundanya masih kental. Jadi sangat cocok," kata Jeje. Diharapkan Jeje, Etalase Kampung Sunda di Cikalong sendiri sudah rampung dibangun dan bisa bermanfaat di tahun 2023 mendatang. "Untuk konsepnya sudah ada, mungkin anggarannya bisa dibantu dari Pemprov dan DPRD Jawa Barat," katanya.
Jadi Ikon Cultural Tourism di Jawa Barat
Terkait konsep, Jeje mengatakan jika di Etalase Kampung Sunda nantinya akan memiliki dua hal. Yang pertama, saat masuk ke lokasi harus menggunakan pakaian adat Sunda dan berkomunikasi juga harus menggunakan bahasa Sunda. Sementara itu, Dekan Fisip Unpas, M Budhiana menambahkan Pangandaran merupakan wisata unggulan teratas di Jawa Barat yang terus berkembang dan perlu diperkuat dengan membangun ikon cultural tourism dalam bentuk miniatur kampung adat Sunda seperti destinasi wisata lainnya seperti di Bali dan Yogya. "Selain itu, kampung ini juga akan memadukan unsur etnisitas, budaya, alam dan lainnya," ujar Budiana. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konsep ini ditunjukkan agar kearifan lokal yang ada di IKN tetap terlihat jelas.
Baca SelengkapnyaWisata kampung di Indonesia memancarkan keindahan yang menakjubkan, menciptakan pengalaman yang mendalam bagi para pengunjung.
Baca SelengkapnyaFestival Kenduri Swarnabhumi 2023 yang diselenggarakan di Provinsi Jambi resmi ditutup pada hari Rabu, (27/12).
Baca SelengkapnyaKabarnya, tanah di Kampung Cisungsang merupakan titipan dari Raja Sunda yang bersahaja bernama Pangeran Walasungsang.
Baca SelengkapnyaPenduduk desa di sini 90% adalah orang Sunda dan pendukung setia Persib.
Baca SelengkapnyaAdanya perpaduan satra klasik Jawa dengan tradisi Sunda melahirkan seni wawacan yang indah.
Baca SelengkapnyaSekitar 800 orang turut menyaksikan kegiatan Ekspedisi Batanghari yang terdiri dari tokoh masyarakat, pelajar, pemuka adat, dan warga.
Baca SelengkapnyaPengunjung seolah diajak napak tilas kejayaan Banten Lama, melalui sejumlah peninggalannya di kampung wisata tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain menyaksikan keindahan alam khas pedesaan Sunda, berwisata ke Desa Baros juga memberikan pengalaman pengunjung untuk merasakan menjadi warga setempat
Baca SelengkapnyaSangasanga memiliki banyak peninggalan sejarah yang menjadi daya tarik wisata.
Baca SelengkapnyaEkspedisi Batanghari 2023 diharapkan dapat menjadi pemantik terhadap masyarakat menyadari pentingnya menjaga ekosistem sungai.
Baca SelengkapnyaKampung adat ini masih menjalankan tradisi leluhur
Baca Selengkapnya