Pemkab Lebak Ajak Warga Hindari Pernikahan Dini, Ini Alasannya
Terdapat berbagai risiko jika melakukan pernikahan dini.
Terdapat berbagai risiko jika melakukan pernikahan dini.
Pemkab Lebak Ajak Warga Hindari Pernikahan Dini, Ini Alasannya
Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten meminta warganya untuk tidak melakukan pernikahan sebelum memasuki usia yang matang (dini). Menurut Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi, pernikahan dini bisa meningkatkan beberapa risiko seperti stunting sampai tingkatkan potensi kematian ibu. Dia pun menyampaikannya saat memperingati Hari Keluarga Nasional Ke-30 Tahun 2023 di Lebak, beberapa waktu lalu. Berikut selengkapnya.
Mewanti-wanti cegah pernikahan dini
Pemkab Lebak sendiri terus berupaya agar warganya tidak melakukan pernikahan dini. Berbagai upaya dilakukan, termasuk melakukan sosialisasi ke berbagai elemen masyarakat dan lembaga pendidikan. Pihaknya kemudian melibatkan relawan khusus dari Tim Pendamping Keluarga (TPK) terdiri dari petugas Keluarga Berencana (KB), Bidan dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) juga aktivis perempuan. Mencegah pernikahan dini sendiri merupakan salah satu jalan untuk menciptakan keluarga yang sehat.
Tingkatkan risiko anak stunting dan kematian ibu
Ade menjelaskan, bahwa pernikahan dini bisa meningkatkan potensi anak lahir dengan kondisi stunting. Stunting biasanya tampak dari postur sang anak yang gagal tumbuh, dan alami kekerdilan. Ibu yang melahirkan dengan usia muda juga memiliki resiko kematian yang tinggi. Hal ini karena di usia muda atau remaja perempuan masih masuk dalam tahap pertumbuhan, dan perkembangan secara fisik, psikologis maupun alat reproduksinya. Ketika hamil di usia tersebut, perempuan belum siap terutama bagian rahim. Di situs halodoc, disebutkan bahwa kondisi demikian meningkatkan terjadinya komplikasi kehamilan dan persalinan yang beresiko.
Agar generasi terpenuhi secara SDM
Dia juga menyebut jika pernikahan dini akan menimbulkan masalah sosial di masyarakat, dan ke depan melahirkan gerasi penerus yang tidak memenuhi sumber daya manusia "Pernikahan usia dini itu, selain beresiko kematian ibu dan bayi juga menyumbangkan anak stunting," jelas Ade, mengutip ANTARA. Ini juga akan berpengaruh terhadap gangguan keterlambatan cara berpikir ketika sang anak mengalami stunting.
Stunting di Lebak turun
Pihaknya kemudian mengapresiasi penanganan stunting di Kabupaten Lebak yang dikalim turun. Ini berdasarkan hasil pengukuran tubuh terhadap 108 ribu balita dalam kategori stunting berdasar pada nama dan alamat terjadi penurunan.
Untuk saat ini, kasus prevalensi stunting di Lebak sampai Mei lalu disebut menurun di angka 3.736 balita, dari sebelumnya yang yang mencapai 4.618. "Kami meyakini angka prevalensi stunting di sini dipastikan menurun 14 persen sesuai target Presiden Joko Widodo pada 2024," kata Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Lebak itu.
Warga diminta mempersiapkan diri sebelum menikah
Adapun, Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dari DP2KBP3A Lebak, Tuti Nurasiah meminta kepada masyarakat untuk mempersiapkan diri sebelum menikah. Hal ini dengan melibatkan keluarga karena mereka memiliki peran penting untuk menciptakan generasi yang sehat. Lewat kesadaran ini, angka stunting disebut bisa turun, dan tentunya mengurangi kemungkinan resiko kematian pada ibu yang masih remaja, namun sudah menikah. Remaja-remaja sendiri diminta untuk menjaga kesehatan reproduksinya, dan menguatkan tanggung jawab agar bisa tercipta keluarga yang sejahtera dan sehat di lingkungan masyarakat.
Dari sini, calon pengantin wajib mendapat pembinaan di KUA setempat, termasuk memeriksa kesehatan di puskesmas dan balai kesehatan tiga bulan sebelum menikah.
This is title
Pemeriksaan tersebut meliputi kadar hemoglobin (Hb) darah, mengukur lingkar lengan atas, kiri, kanan, mengukur berat badan, dan tinggi badan calon pengantin. Calon pengantin juga perlu mengkonsumsi makanan bergizi untuk mencegah energi kronis dan anemia yang menyebabkan bayi lahir dengan kondisi stunting. "Kami meyakini dengan menjaga kesehatan maka anak-anak yang dilahirkan bisa tumbuh berkembang dan sehat serta tidak melahirkan tengkes," katanya menjelaskan.