Sejarah Unik Lampegan, Terowongan Kereta Tertua di Indonesia Berdiri Sejak 1882
Merdeka.com - Untuk menunjang perekonomian di Jawa Barat pemerintah Hindia Belanda menciptakan sebuah inovasi pertama di Indonesia, yaitu sebuah terowongan. Jalan terowongan ini memiliki panjang 686 meter, dan membelah perbukitan di kawasan Desa Cimenteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur.
Dilansir dari laman sejarah Kereta Api Indonesia (PT. KAI), proses pembangunan terowongan tersebut terbilang sulit. Hal itu disebabkan, karena pihak Hindia Belanda harus melubangi bukit di wilayah itu dengan peralatan penggalian dan pengeboman yang sederhana.
Berikut sejarah terowongan kereta api pertama di Indonesia yang unik dan sudah berusia ratusan tahun.
-
Dimana Jembatan Cikacepit berada? Salah satu peninggalan tersebut adalah Jembatan Cikacepit yang terletak di Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran.
-
Bagaimana terowongan itu dibangun? Terowongan setinggi 2 meter ini dibuat melalui batu pasir sepanjang 1.305 meter.
-
Di mana terowongan bawah tanah itu berada? Jalur-jalur ini membentang dari Benteng Loreto ke Benteng Guadalupe, dari Benteng Loreto ke distrik San Jose, dan dari Benteng Guadalupe ke Gereja Los Remedios tempat pertahanan melawan pasukan Prancis pada tahun 1862.
-
Dimana letak pendakian yang terkenal dengan jembatan tinggi? Di sinilah pendakian Trift Bridge hadir. Ada beberapa jalur yang bisa Anda tempuh, tetapi yang paling populer adalah dari Stasiun Puncak Triftbahn.
-
Apa itu jalan tol Cimanggis-Cibitung? Salah satu yang baru saja beroperasi di Indonesia ialah Jalan Tol Cimanggis-Cibitung, jalan bebas hambatan yang menghubungkan 4 wilayah yakni Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor.
-
Apa tujuan terowongan itu? Bagian dari terowongan Taposiris Magna terendam air, sayangnya tujuannya saat ini belum diketahui.
Filosofis Nama Lampegan
Wikipedia ©2020 Merdeka.com
Di balik penampilannya yang usang, terowongan Lampegan tetap kokoh berdiri. Ternyata terowongan yang berada di jalur penghubung kereta api antara Sukabumi-Cianjur ini memiliki makna nama dan makna unik.
Seperti yang dilansir dari kabarpenumpang.com, nama Lampegan sendiri berasal dari kalimat yang disebutkan oleh mandor proyek. Mandor tersebut seorang warga Belanda, dan saat memantau para pekerja, ia menyebut kata “Lamp Pegang… Lamp Pegang”. Terdengar samar di telinga warga menjadi “Lampegan… Lampegan”.
Versi kedua, menyebutkan jika nama terowongan termahsyur di Pulau Jawa pada masanya itu, berasal dari kalimat yang diucapkan oleh masinis kereta yang hendak memasuki terowongan ini dan selalu menyebutkan sandi “Lampean.. Lampean” pada asistennya.
Kata itu berarti menyalakan lampu, sebagai penerangan di dalam terowongan yang gelap.
Misteri Nyai Sadea
Wikipedia ©2020 Merdeka.com
Selain memiliki filosofis nama yang unik, kisah mistis juga identik dengan terowongan ini. Historia.id menyebut, jika pada saat peresmian di tahun 1882 Pemerintah Hindia Belanda berupaya mengadakan pesta. Peresmian itu dihadiri oleh orang-orang berpengaruh di masa Kolonial Belanda serta beberapa masyarakat setempat.
Qadim (59), salah seorang warga setempat menceritakan, dalam rangka menghibur para pekerja dan pejabat setempat pasca peresmian pihak Jawatan Kereta Api Belanda (sebutan untuk Perusahaan Lokal Kereta Api Indonesia) mengundang Nyi Sadea. Ia adalah seorang penari Ronggeng terkenal di kawasan Selatan Jawa Barat.
Namun, begitu acara selesai, Nyai Sadea hilang entah ke mana. Mitos menyebut, Nyai Sadea dijadikan tumbal pembangunan terowongan itu.
Saksi Bisu Masa Penjajahan
Wikipedia ©2020 Merdeka.com
Lokasi yang berbukit dan berada di tengah hutan, membuat terowongan Lampegan dijadikan tempat strategis untuk melawan dan bersembunyi dari penjajah.
Bahkan, disebutkan jika Lampegan merupakan lokasi ideal untuk ajang duel mortir guna menakut-nakuti serdadu Belanda. Terowongan ini menjadi saksi bisu zaman penjajahan dan perjuangan para pejuang bangsa.
Dipangkas Jadi 415 Meter
Di awal tahun 2000, terowongan ini mengalami kerusakan karena rembesan air dan longsoran tanah di mulut terowongan. Kerusakan ini berujung pada kebijakan dinas setempat untuk memangkas terowongan. Pemangkasan ini dimaksudkan agar terowongan masih bisa dilewati dan menghindari kontur tanah yang rawan.
Saat ini, pasca di renovasi di tahun 2001, panjang terowongan tersebut menjadi 415 meter. Walau usianya sudah tua, Lampegan masih digunakan sebagai jalur kereta api. Sudah pernah lewat terowongan ini?
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panjang terowongan ini sekitar 828 meter. Maka wajar jika pembangunannya memakan waktu cukup lama.
Baca SelengkapnyaTerowongan Mrawan panjangnya nyaris 700 km. Salah satu terowongan kereta api terpanjang di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJembatan kereta api ini menjadi yang terpanjang di Indonesia yang menghubungkan jalur Banjar-Cijulang.
Baca SelengkapnyaWalau dianggap paling eskstrem, jembatan ini punya pemandangan yang indah
Baca SelengkapnyaDahulu jalur puncak masih sepi dengan kontur jalan tanah dan berbatu. Kendaraan pun hanya kereta yang ditarik oleh tiga kuda.
Baca SelengkapnyaJembatan tampak usang dan hanya menyisakan dinding pondasi dengan tiga lorong cincin di bawahnya. Struktur mengalami pelapukan hingga dipenuhi semak belukar
Baca SelengkapnyaJembatan-jembatan ini menjadi sumber pengairan bagi lahan pertanian dan perkebunan warga
Baca SelengkapnyaTerowongan ini kini menjadi sarang kelelawar dan bernuansa mistis.
Baca SelengkapnyaKondisi mulut terowongan itu begitu terbengkalai dan suasananya sangat horror
Baca SelengkapnyaBerusia sekitar seratus tahun, jembatan kereta api Rancgoong ini eksotis namun bikin merinding
Baca SelengkapnyaKini kondisi bangunan bekas Stasiun Cikajang benar-benar memprihatinkan
Baca SelengkapnyaTerowongan bawah tanah di Stasiun Tugu ini sudah ada sejak 1959.
Baca Selengkapnya