Suasana Arus Mudik di Jabar, Cikampek, Pantura dan Terminal Garut Mulai Padat

Merdeka.com - Aktivitas arus mudik di wilayah Jawa Barat sudah mulai tampak di satu minggu menjelang hari raya Idulfitri 1444 H. Sejak Jumat (14/4), pergerakan kendaraan dari ibu kota sudah mulai terasa di kawasan gerbang Tol Cikampek, pantura Jabar termasuk di Terminal Guntur, Kabupaten Garut.

Dikutip dari ANTARA, PT Jasa Marga (persero), menyampaikan jika jumlah kendaraan yang melintas mulai Jumat sore pukul 16.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB telah mencapai 11.682 unit. Ini termasuk mobil-mobil yang keluar di gerbang tol menuju Bandung.

Jumlah ini mengalami kenaikan dibandingkan satu hari sebelumnya, yakni hanya 10.050 kendaraan di lokasi dan waktu yang sama. Jenis kendaraan yang tampak juga didominasi bus dan truk-truk besar yang menjelang Lebaran akan dilarang operasionalnya.

Sebanyak 5.588 Unit Kendaraan Keluar

Ilustrasi Kepadatan di Gerbang Tol Cikampek Utama ©Liputan6.com/Immanuel Antonius

Di luar itu, sampai dengan Jumat malam, jumlah kendaraan yang keluar dari arah Jakarta telah mencapai 5.615 unit dari yang sebelumnya di angka 5.588.

Rincian jumlah tersebut yakni 3.213 merupakan kendaraan asal dari Jakarta-Cikampek, dan 2.375 lainnya berasal dari Cipali.

Walaupun suasananya turun hujan, jumlah kendaraan yang bergerak menuju keluar Cikampek terus mengalami peningkatan. Ini ditandai dengan munculnya mobil-mobil pribadi yang membawa barang dari atas kabin mobil.

Ada 3.500-an Unit yang Keluar di Gerbang Tol Palimanan

Lonjakan ini juga tampak di wilayah pantura Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, di mana sebanyak 3.500-an kendaraan pemudik tercatat keluar di GT Palimanan pada Jumat malam.

Menurut Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman, kepadatan ini merupakan tanda telah masuknya arus mudik gelombang pertama yang diprediksi akan terus meningkat seiring sudah masuk masa libur dan weekend seperti saat ini.

“Ini diperkirakan sudah mulai tampak kenaikan, karena di pekan ini diprediksi juga akan ramai dan dimungkinkan menjadi puncak arus mudik gelombang pertama di tahun 2023,” katanya, mengutip Liputan6.

Sejumlah skema pun telah disiapkan untuk mencegah kepadatan kendaraan seperti membuka arteri, termasuk menyiagakan personel di titik-titik rawan kepadatan kendaraan.

Terjadi Peningkatan Sebanyak 30 Persen di Terminal Guntur Garut

Tak hanya di jalan raya, suasana arus mudik juga mulai terasa di Terminal Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Sampai dengan Jumat siang, terjadi datangan jumlah penumpang bus dari berbagai rute sebanyak 30 persen.

Diungkap Humas Terminal Guntur Garut pada Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan Atep Iran, mayoritas penumpang tersebut datang dari Jakarta dan kota-kota penyangganya.

Jumlah tersebut pun akan terus bertambah hingga semakin mendekati hari raya Idulfitri pada 19 dan 20 April 2023 mendatang.

"Sekarang ada peningkatan 30 persen, ratusan penumpang yang datang ke Garut," ujar Atep.

Prediksi Puncak Arus Mudik

Sementara itu, prediksi puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada 18 sampai 21 April mendatang.

Informasi tersebut disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi beberapa waktu lalu. Untuk itu dirinya mengimbau masyarakat agar bisa berangkat mudik lebih awal, sehingga tidak terjebak kemacetan yang berpotensi akan berlangsung.

Ini juga sesuai yang diperkirakan oleh petugas kepolisian di GT Palimanan, yang menyebut jika prediksi puncak bergeraknya kendaraan akan berlangsung di hari Rabu dan Kamis mendatang.

“Bagi masyarakat yang sudah bisa libur, silakan mudik lebih awal mulai hari ini tanggal 13 April sampai dengan 17 April nanti karena jalanan masih tidak terlalu padat,” kata Menhub Budi.

Upaya Memecah Kepadatan

Adapun berbagai upaya turut dilakukan agar arus mudik tahun 2023 berjalan dengan baik, tanpa adanya kemacetan yang parah.

Beberapa yang diterapkan selain pembukaan jalur arteri yakni rencana rekayasa lalu lintas yang rencananya akan mulai diberlakukan sejak jalur Tol Cikampek KM 72 hingga GT Kalikangkung di KM 414.

Kemudian penambahan cuti bersama juga menjadi salah satu langkah serius pemerintah untuk mengurai kemacetan agar masyarakat bisa berangkat mudik lebih awal.

Kemudian sejumlah operator transportasi dan jalan telah memberikan sejumlah diskon menarik agar masyarakat bisa memanfaatkannya dengan baik. Ini sekaligus mengantisipasi euphoria pemudik karena tahun ini sudah tidak diberlakukan lagi PPKM pandemi Covid-19. (mdk/nrd)