Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Aktivitas kapal batu bara di Tanjung Priok ganggu kesehatan warga

Aktivitas kapal batu bara di Tanjung Priok ganggu kesehatan warga Pelabuhan Tanjung Priok. ©2017 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Aktivitas bongkar muat kapal tongkang mengangkut batu bara di Pelabuhan Tanjung Priok diduga memberikan dampak negatif bagi warga di sekitarnya. Banyak masyarakat mulai mengidap gangguan pernapasan hingga penyakit kulit.

Seperti di disampaikan oleh Ketua RT 006 Kampung Muara Bahari, Suwarno (53). Dia menyebut banyak warganya mengalami sakit mulai dari gangguan pernapasan hingga penyakit kulit.

Sambil menunjuk ke arah tanaman di depan rumahnya tertutup debu. Dia menuturkan sudah dua minggu terakhir intensitas debu terbawa angin dari pelabuhan Tanjung Priok ke perumahan warga semakin meningkat. "Sudah lama, dua mingguan lebih meningkat. Angin kan berhembus ke sini, bayangin itu kan serbuk halus," ungkap Suwarno di Kampung Muara Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (24/5).

Suwarno mengaku kerap mendapat keluhan dari warganya. Dia telah berulang kali mengambil tindakan seperti melapor melalui aplikasi Qlue, namun tidak ada respon. "Dulu pernah kita buat surat, saya sampaikan ke Perum sampai tembusannya ke wali kota Jakarta Utara, Gubernur, terus Kementerian Lingkungan Hidup, Dirjen Perhubungan, waktu masih sama LMK itu sampe dateng ke Perum tapi tetap enggak ada hasilnya," terangnya.

warga terganggu aktivitas kapal batu bara di pelabuhan tanjung priok

warga terganggu aktivitas kapal batu bara di Pelabuhan Tanjung Priok ©2017 Merdeka.com/Alif

Berdasarkan keterangan Suwarno, polusi dari debu batu bara sempat menurun beberapa waktu lalu tepatnya saat harga batu bara menurun. Kini saat harga batu bara kembali naik, debu mampir ke rumah warga menurutnya bertambah banyak.

Tatu, salah seorang warga terkena dampaknya mengaku merasa gatal-gatal karena terpapar debu berasal dari aktivitas bongkar muat batu bara. Tatu juga merasa pekerjaannya bertambah karena setiap pagi harus membersihkan meja dagangannya dari debu berwarna hitam.

"Kotor banget apalagi kalau di atas itu kotor banget. Kalau kemarin ini kan agak jauhan, sekarang di samping pinggir sini, itu kata orang pelabuhannya sendiri," ujar Tatu.

Lain dengan Tatu, Sri Mulyati (56), mengaku keluarganya terserang batuk akibat kegiatan di pelabuhan Tanjung Priok tersebut. Bahkan setiap malam tidak bisa tidur dengan nyenyak sebab pernapasannya terganggu.

Menurut Mulyati, kondisi dialaminya sudah terjadi sejak Rabu pekan lalu. Dia mengaku sudah pergi ke dokter namun tidak juga sembuh. "Rasanya ini seperti tercekik sekali. Kata dokter langganan saya, dokter Yadi sih saya kena Ispa memang," ujar Mulyati sambil terbatuk.

Warga mengharapkan agar lokasi bongkar muat kapal tongkang dipindahkan ke tempat jauh dari pemukiman. Selain itu warga juga berharap mendapatkan kompensasi berupa fasilitas atau dana kesehatan bagi warga terpapar polusi dari debu batu bara.

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Detik-Detik Kapal Wisatawan Dihantam Gelombang & Tenggelam, Tiga Orang Meninggal
Detik-Detik Kapal Wisatawan Dihantam Gelombang & Tenggelam, Tiga Orang Meninggal

Nakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Penyelamatan 31 Wisatawan Usai Kapalnya Tenggelam di Perairan Takalar Sulsel
Detik-Detik Penyelamatan 31 Wisatawan Usai Kapalnya Tenggelam di Perairan Takalar Sulsel

Arif menuturkan, usai dievakuasi di dermaga setempat, beberapa korban yang membutuhkan perawatan medis dibawa ke rumah sakit dan dijemput keluarga.

Baca Selengkapnya
Kapal Berisi 16 Ton Beras Bulog untuk Warga Karam di Perairan Meranti
Kapal Berisi 16 Ton Beras Bulog untuk Warga Karam di Perairan Meranti

Peristiwa itu mengakibatkan sebagian dari 16 ton beras buloh terendam air.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat

Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Badan PBB: Kemungkinan Banyak Pengungsi Rohingya Tewas akibat Kapal Terbalik di Laut Aceh Barat
Badan PBB: Kemungkinan Banyak Pengungsi Rohingya Tewas akibat Kapal Terbalik di Laut Aceh Barat

Pengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.

Baca Selengkapnya
Tim Penyelam Kaget, Temukan Kapal Karam dari Abad ke-19 Isinya Ratusan Botol Sampanye Belum Dibuka
Tim Penyelam Kaget, Temukan Kapal Karam dari Abad ke-19 Isinya Ratusan Botol Sampanye Belum Dibuka

Penyelam Temukan Kapal Karam dari Abad ke-19, Isinya Ratusan Botol Sampanye Belum Dibuka

Baca Selengkapnya
Kondisi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang di Bitung, Ada yang Sakit Keras dan Pendarahan
Kondisi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang di Bitung, Ada yang Sakit Keras dan Pendarahan

327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f

Baca Selengkapnya
Cerita 3 ABK Terjebak Saat Kobaran Api Hanguskan 3 Kapal di Muara Baru dan Berujung Tewas
Cerita 3 ABK Terjebak Saat Kobaran Api Hanguskan 3 Kapal di Muara Baru dan Berujung Tewas

penyebab kebakaran diduga berasal dari ledakan pada mesin pendingin (freezer) kapal saat aktivitas bongkar muat ikan.

Baca Selengkapnya
Gunung Ruang Masih Semburkan Abu Vulkanik, Kapal Perang TNI Dikerahkan Evakuasi Warga di Pulau Tagulandang
Gunung Ruang Masih Semburkan Abu Vulkanik, Kapal Perang TNI Dikerahkan Evakuasi Warga di Pulau Tagulandang

Tidak hanya mengirimkan bantuan berupa kebutuhan pokok untuk pengungsi, TNI AL juga menyiapkan 400 prajurit dari berbagai satuan ke lokasi.

Baca Selengkapnya