Bekas teknisi pengisi uang bobol ATM di Blok M, gasak Rp 150 juta
Merdeka.com - Dua pembobol Anjungan Tunai Mandiri (ATM), US (35) dan SH (35) diciduk polisi saat sedang beraksi di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Dua pelaku menggasak Rp 150 juta dalam dua kali beraksi.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Indra Fadhilah Siregar mengatakan, peristiwa tersebut bermula ketika pihaknya mengetahui kedua pelaku sedang beraksi di satu bank pelat merah.
"Kita tangkap saat sedang beraksi, dari aksinya itu kita sita uang tunai Rp 89 juta," kata Indra di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (13/1).
-
Apa yang dicuri dari bank? Suatu hari, tiba-tiba nasabah korporat datang ke salah satu bank di Amerika Serikat (AS). Ia melaporkan kehilangan uang. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sampai USD 400.000.
-
Apa yang dicuri? Pak Sukamto berkata 'Uang itu ada dalam sebuah amplop, tapi sekarang amplop itu isinya kosong. Pasti ada yang mencurinya!'
-
Apa yang dicuri polisi tersebut? Mengambil kesempatan dalam kesempitan, seorang polisi di Jerman mencuri 180 kilogram keju dari truk yang terbalik karena kecelakaan.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Di mana aksi pencurian emas itu terjadi? Dalam unggahan tersebut, terlihat sebuah momen ketika gerombolan ibu-ibu yang tengah membeli emas di salah satu toko perhiasan.
-
Dimana tas tersebut dicuri? Saat itu, korban menumpang taksi bersama ibunya dari Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, sekitar pukul 17.00 WITA, menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Lanjut Indra, kedua pelaku diketahui merupakan mantan karyawan PT CC yang sebelumnya bertugas mengisi uang ATM. "Jadi mereka sudah mengetahui bagaimana caranya, karena mereka memang bekas teknisi yang biasa mengisi uang di ATM," tuturnya.
Indra menjelaskan, dalam menjalankan aksinya kedua pelaku memakai seragam dan surat tugas dari perusahaan tempat mereka bekerja dulu dan mencongkel mesin ATM menggunakan obeng.
"Seragamnya itu bekas milik pelaku, surat tugasnya juga palsu," tuturnya.
Setiap aksinya, US melakukan pencongkelan ATM dengan menggunakan obeng, sedang SH bertugas menjaga dan melihat situasi di lokasi.
"US hanya membuka sedikit mesin dengan obeng hingga terlihat bagian mesin komputer kemudian memasukan pasword hingga akhirnya keluar menu untuk mengambil uang. Karena dia teknisi jadinya sudah mengerti selanya, sehingga dengan mudah memasukan jumlah uang seperti memakai kartu ATM," tuturnya.
Dari pengakuan mereka, pertama beraksi pada 11 Desember 2014 lalu di kawasan Jakarta Timur. Namun, mereka gagal dikarenakan mesin ATM tersebut menggunakan sistem yang baru. Hingga akhirnya pada 8 Februari mereka beraksi di Blok M dan berhasil membawa kabur uang sebanyak Rp 71 juta.
"Mereka ketagihan, akhirnya pada 11 Februari lalu kita tangkap saat sedang beraksi," tegasnya.
Penangkapan pelaku bermula dari laporan pihak bank yang mencurigai adanya transaksi mencurigakan di salah satu ATM miliknya di kawasan Blok M.
"Kami langsung tindak lanjuti dengan memeriksa kondisi mesin dan CCTV, hasilnya kami temukan ada aksi kejahatan," jelasnya.
Setelah itu, pihaknya kemudian melakukan pengintaian di ATM tersebut dan akhirnya berhasil menangkap kedua pelaku. Dari tangan pelaku, petugas menyita uang tunai Rp 89 juta, disket dan catatan lokasi ATM, struk ATM, kunci leter T, obeng dan pisau lipat. Sementara, uang hasil kejahatan yang pertama sudah habis.
"Kalau untuk aksi yang kedua masih utuh tapi untuk yang pertama mereka mengaku sudah abis," tukasnya.
Para pelaku dikenakan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman penjara 7 tahun.
Salah pelaku US mengaku, dirinya keluar dari PT CC sejak tahun 2011 dan hingga saat ini belum memiliki pekerjaan. "Saya kerja dari tahun 2009 dan memang tugas saya memasukan uang," kata lelaki lulusan SMK teknik ini.
Ide untuk melakukan pembobolan didapatnya saat melihat ada beberapa teknisi sedang mengisi uang di salah satu ATM di rumahnya. Karena memiliki kemampuan tersebut, dirinya kemudian mengajak SH untuk melakukan pembobolan.
"Pertama saya gagal karena sistemnya sudah diganti. Saat di Blok M ternyata bisa," jelasnya.
Dia menuturkan, ATM yang menjadi incaran adalah ATM yang pernah dipegang olehnya sehingga dia sudah apal dengan kondisi mesin. Sementara, uang hasil kejahatannya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih terus mengembangkan kasus itu.
Baca SelengkapnyaPelaku diduga membawa alat khusus untuk merusak mesin ATM.
Baca SelengkapnyaKorban pertama mengalami kerugian sebesar Rp277 juta, dan korban kedua sebesar Rp3 juta.
Baca Selengkapnyasasaran tersangka hanya mesin ATM yang berada di sekitar Jakarta Utara dan Kota Bekasi
Baca SelengkapnyaDua pelaku spesialis pencurian dengan modus ganjal mesin ATM ini sudah beraksi di beberapa tempat.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku, yakni ES dan MS, telah ditangkap jajaran Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaSeharusnya mesin ATM mengeluarkan 2 lembar Rp50 ribu. Diduga karena uang Rp 50 ribu dan Rp 2 ribu nampak mirip.
Baca SelengkapnyaSelanjutnya, korban mampir ke ATM untuk mengambil sejumlah uang.Namun terjadi kendala pada saat memasukan kartu debit ke mulut mesin.
Baca SelengkapnyaDua tersangka baru merupakan pengembangan dari 15 tersangka yang sebelumnya ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaModus digunakan memeriksa mutasi rekening di mobile banking milik korban.
Baca SelengkapnyaMobil pengisian ATM iyu dirampok di atas fly over Jalan By Pass, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Selasa (27/8).
Baca SelengkapnyaDua begal di Garut babak belur diamuk massa setelah merampas tas berisi Rp125 juta. Mereka tertangkap setelah ditabrak pemotor yang sedang melintas.
Baca Selengkapnya