BNPB desak Pemprov DKI normalisasi sungai buat atasi banjir
Merdeka.com - Banjir di Jakarta kerap terjadi saat hujan turun. Akhir tahun ini, masyarakat ibu kota pun harus waspada terjadinya banjir.
Sebab, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi puncak musim hujan terjadi di akhir Desember 2017 hingga akhir Februari 2018.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, banjir di Jakarta disebabkan salah satunya karena ukuran sungai yang tak sesuai. Sehingga, sungai tak cukup menampung air akibat curah hujan yang tinggi.
-
Kapan BMKG memprediksikan hujan akan turun di Jawa-Nusa Tenggara? BMKG menjelaskan pola tekanan rendah di laut China Selatan itu akan berlangsung hingga 3-4 hari ke depan. Namun trennya akan cenderung menurun. Sehingga akan terjadi potensi peningkatan curah hujan di wilayah Jawa-Nusa Tenggara mulai 23 Desember 2023.
-
Kapan Jakarta banjir? Sejumlah wilayah DKI Jakarta tergenang imbas hujan yang menguyur sejak Kamis (14/3) malam.
-
Bagaimana BMKG memprediksi banjir di Bali? 'Peringatan dini cuaca wilayah Bali yang dibagikan oleh Kantor BBMKG Wilayah III pada Kamis (4/3) pada pukul 05.00 WITA dan 08.00 WITA menginformasikan wilayah Badung dan Denpasar berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hinga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang,' ujarnya.
-
Kapan puncak musim hujan tahun ini? BMKG memprediksi bahwa puncak musim hujan akan berlangsung dari November 2024 hingga Februari 2025 dengan kategori normal.
-
Kapan puncak DBD diprediksi terjadi di Jakarta? Puncak kasus DBD diprediksi terjadi pada April 2024 usai puncak musim hujan berlangsung pada Maret 2024.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
"Anda bisa bayangkan kali Pulo itu sungai yang dulunya awalnya 30 meter, tiba tiba berkembang mereka tinggal di bantaran sungai dan di tengah sungai. Sungai lebarnya cuma 1 meter sampai 3, sehingga kiri kanannya ditanggul tinggi. Ketika hujan jatuh di wilayah Jakarta hampir 90 persen air hujan tadi berubah jadi aliran permukaan, karena bawahnya sudah diaspal, disemen, 90 persen mengalir ke drainase yang ada," jelasnya di Kantor BNPB Kavling 38, Jakarta Timur, Kamis (21/12).
Dia mengharapkan agar seluruh sungai di Jakarta dikeruk dan dilebarkan oleh Pemprov DKI. Dia mengritik tanggul-tanggul ditinggikan karena bisa membahayakan.
"Sehingga mau enggak mau yang namanya dinormalisasi itu harus dilebarkan, dikeruk. Kalau tanggul ditinggikan mampunya seberapa, malah bahaya. Ada pemahaman ditinggiin itu sudah mutlak, dia (tanggul) kalau jebol tambah parah. Namanya naturalisasi sungai itu, kalau sungainya sudah lebar," ujarnya.
"Mau enggak mau ganti untung saja (ke warga). Relokasi belum tentu mau. Ganti untung kaya bangun jalan tol dan kemudian dijaga betul," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada periode puncak musim hujan November – Desember 2024 diprakirakan terjadi yang antaranya di Sumatera, Pulau Jawa pesisir selatan, dan Kalimantan.
Baca SelengkapnyaIndonesia bagian tengah dan timur mayoritas masih akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras pada Agustus
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah dan kementerian serta lembaga terkait diminta mengantisipasi serta mengedukasi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPrediksi hujan tersebut akan terjadi diberbagai daerah diantaranya Sumatera Barat, Bengkulu hingga Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan melakukan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi.
Baca SelengkapnyaDiperkirakan ancaman rob akan terjadi dalam rentang waktu tanggal 19-23 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi cuaca ekstrem, terutama hujan dengan intensitas tinggi, terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat selama sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaBPBD DKI Jakarta meminta warga agar tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir di wilayah Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaBadan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana meledakkan batuan besar sisa material Gunung Marapi pascabanjir lahar hujan pada 11 Mei 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaIsnawa mengatakan, BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaDwikorita mengatakan, ada sejumlah penyebab yang memicu cuaca ekstrem selama periode persebut.
Baca SelengkapnyaWaspada! Banjir Rob Ancam Pesisir Jakarta pada 21-29 Mei 2024
Baca Selengkapnya